TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang mahasiswa asal Universita Mulawarman (Unmul) Samarinda, Kalimantan Timur, ditemukan tewas setelah nekat gantung diri.
Mahasiswa berinisial BH ini diduga bunuh diri akibat kuliahnya yang tak kunjung selesai.
Diketahui, BH sempat mengeluhkan soal kuliahnya yang telah ditempuhnya selama 7 tahun.
Keterangan tersebut didapatkan polisi setelah kakak angkat korban, RD, memberikan keterangan.
“Dia diajak ngomong baru nyambung. Katanya kuliah 7 tahun enggak lulus-lulus. Ngajukan skripsi ditolak terus sama dosennya. Sehingga dia diduga stres akhirnya bunuh diri,” tutur Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang, Iptu Fahrudi.
Fahrudi menambahkan, berdasar keterangan RD, sejak itu BH tampak lebih sering murung dan menyendiri.
BH diketahui mengalami depresi akibat pengajuan skripsinya yang tak kunjung diterima oleh dosen pembimbingnya.
Setelah berita bunuh diri BH mencuat, pihak kampus memberikan tanggapan terkait dengan permasalahan kuliah sang mahasiswa tersebut.
Baca: Pesta Wisuda Jadi Penyebab 25 Mahasiswa UNS Positif Corona, Epidemiolog Ungkap Fakta Ini
Baca: Jadi Mucikari Prostitusi Online Berkedok Jasa Pijat, Mahasiswa di Yogyakarta Diamankan Petugas
Baca: Jalani Tes Swab, 25 Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di UNS Positif Covid-19
Dilansir dari TribunJakarta.com, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman (Unmul), Samarinda, Kalimantan Timur, Muhammad Noor mengatakan, BH merupakan mahasiswa angkatan 2013 Program Studi Hubungan Internasional.
BH, menurut Noor, masa kuliahnya semestinya sudah berakhir 31 Juni 2020.
Namun karena ada pandemi Covid-19, khusus mahasiswa angkatan 2013, pihaknya telah memperpanjang masa penyelesaian studi sampai 31 Desember 2020.
Perpanjangan tersebut dibuat dengan syarat judul skripsi sudah diterima atau sudah seminar proposal.
Sejatinya, menurut Noor, korban sudah lolos seminar proposal.
Artinya, seharusnya masih ada waktu untuk menyelesaikan skripsi hingga Desember 2020.
Menurut Noor, BH mempunyai dua dosen pembimbing sejak 2017, namun di tahun 2018 ia memilih untuk mengganti dosen pembimbingnya.
Dekan FISIP tersebut pun menuturkan, mahasiswanya mungkin mengalami kesulitan dengan skripsinya.
Baca: Ingin Antarkan Makanan, Wanita di Surabaya Temukan sang Kekasih Gantung Diri di Kamar Kos
Baca: Kronologi Pembuangan Bayi oleh Sepasang Mahasiswa di Jalan Prambanan Yogyakarta
Baca: Cerita Mahasiswa Pulang Kampung Selama Pandemi, Kamar Kos Penuh Rayap hingga Tikus Beranak di Kasur
Padahal masa studinya sudah diperpanjang sampai akhir tahun 2020.
"Nah almarhum ini sejak 2017 dibimbing oleh dua dosen pembimbing. Entah kenapa, akhir 2018 mahasiswa ini ganti pembimbing. Tapi terlepas dari dia mengalami kesulitan selama proses pembimbingan atau kesulitan ketemu pembimbing mungkin, itu masalah hubungan mahasiswa dengan dosennya. Tapi masa studinya masih lama sampai Desember 2020,” terang dia.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJakarta.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Mahasiwa Nekat Gantung Diri karena Pengajuan Skripsi Ditolak Dosen, Simak Penjelasan Kampus