Tunda Bantu Ibu Melahirkan dengan Alasan Tak Ada Asisten, Izin Praktik Bidan SF Dicabut

Dinilai menyalahi kode etik profesi kebidanan, izin praktik Bidan SF dicabut tiga bulan karena membiarkan seorang ibu melahirkan di depan rumahnya.


zoom-inlihat foto
ibu-di-madura-melahirkan-mandiri-di-depan-rumah.jpg
TribunJakarta.com
Ibu melahirkan bayi di depan rumah bidan di Desa Ketapang Barat Kecamatan Ketapang, Kabupaten Sampang.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang ibu asal Sampang, Madura harus melahirkan secara mandiri di depan rumah karena seorang bidan yang didatanginya tak kunjung membukakan pintu.

Aljannah (25) tak kuat menahan sakit dan harus melahirkan secara mandiri dibantu oleh suami dan warga sekitar.

Sang suami, Zainuri (28), membenarkan kejadian tersebut terjadi pada 4 Juli 2020 lalu.

Ia mengatakan jika istrinya harus melahirkan bayinya di depan rumah seorang bidan di Desa Ketapang Barat, Kecamatan Ketapang.

Baca: Bidan Tak Kunjung Membukakan Pintu, Seorang Ibu di Madura Terpaksa Melahirkan di Depan Rumah

Namun saat dikonfirmasi, bidan berinisial SF tersebut beralasan ia tidak mempunyai asisten pada saat itu.

Menilik dari kejadian tersebut, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) merekomendasikan pencabutan izin paraktik bidan SF.

IBI menilai bidan SF menyalahi kode etik profesi kebidanan

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sampang, Agus Mulyadi mengungkapkan, izin praktik bidan SF dicabut selama tiga bulan.

Sanksi tegas diberikan setelah insiden ibu melahirkan di depan rumah bidan tersebut.

Pihaknya, kata Agus, melakukan klarifikasi dengan memanggil bidan SF, kepala Puskesmas Bunten Barat (pemegang wilayah), bidan desa, dan organisasi profesi.

“Jadi sekarang hasilnya sudah direkomendasikan oleh IBI,” ujarnya kepada TribunMadura.com, Minggu (12/7/2020).

Ikatan Bidan Indonesia
Ikatan Bidan Indonesia (mediacenter.riau.go.id)

Baca: Bidan Tak Kunjung Membukakan Pintu, Seorang Ibu di Madura Terpaksa Melahirkan di Depan Rumah

Baca: Bidan dan Perawat RS Swasta Depok Dirampok di Dalam Angkot, Uang Jutaan Raib hingga Diancam Dibunuh

Baca: Kades di Blitar Bantu Wanita Melahirkan di Pinggir Jalan, Akui Bermodal Nekat Saat Menolong

Kronologi

Zainuri menceritakan, ia bersama istrinya berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor sekitar pukul 21.00 WIB.

Tiba di rumah bidan SF pukul 21.30 WIB, istrinya dalam kondisi kritis karena akan melahirkan.

Saat tiba, Zainuri memanggil bidan SF, tetapi tidak kunjung direspons, sampai-sampai memakan waktu hingga satu jam lamanya.

“Tapi yang merespons adalah suaminya. Bahkan suaminya itu bilang bahwa istrinya (bidan) sedang sakit,” ujarnya kepada TribunMadura.com, Selasa (7/7/2020).

“Tidak lama kemudian anaknya menyusul keluar dengan memberikan pernyataan yang tidak sama dengan ayahnya, bahwa si ibu tidak bisa melayani karena tidak ada asisten,” imbuh dia.

Karena masih belum mendapatkan pelayanan, istri Zainuri semakin meronta kesakitan sehingga mengundang kehadiran warga sekitar.

“Kami juga menghubungi keluarga kami untuk membantu,” ujar Zainuri.

Baca: Tak Sadar setelah Melahirkan di Semak-semak, Wahati Niat Potong Ari-ari Bayi pakai Pisau Berkarat

Baca: Wahati Melahirkan Sendiri di Semak-semak saat Hujan Deras, Begini Kondisi Bayi saat Ditemukan

Baca: Ibu Muda Berstatus PDP Asal Bogor Meninggal Dunia Ketika Melahirkan, Sang Bayi Tak Selamat

Pada akhirnya sekitar pukul 23.00 WIB, Aljannah melahirkan secara mandiri di tengah tontonan warga sekitar.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved