Setelah Malaysia, Kini Giliran Batik Diklaim Sebagai Karya Tradisional Budaya Bangsa China

Setelah diklaim Malaysia, kini istilah karya seni batik kembali di klaim negara lain, kali ini dari China.


zoom-inlihat foto
pengrajin-batik-di-industri-batik-pekalongan.jpg
KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI
Sejumlah perajin batik pada salah satu industri batik di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, sedang menorehkan canting pada lembaran kain batik tulis, akhir Juni lalu. Sejak puluhan tahun silam, batik telah menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat di pesisir utara Jawa Tengah tersebut.(KOMPAS/SIWI NURBIAJANTI)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Batik untuk masyarakat Indonesia adalah karya seni leluhur yang sudah ada sejak masa lampau dan menemani aktivitas sehari-hari.

Motif dengan unsur batik digunakan dalam berbagai benda oleh masyarakat.

Misalnya bahan kain untuk pembuatan pakaian, kain, tas, sprei, dan motif batik yang digunakan untuk produk seperti sepatu, topi, keramik, dan sebagainya.

Selain identik dengan suku Jawa, batik kini semakin berada di level nasional dengan banyak diciptakan berbagai motif batik di berbagai daerah.

Bahkan, batik juga pernah di klaim oleh Malaysia beberapa waktu lalu.

Kali ini, giliran China yang mengklaim bahwa batik merupakan produk khas negeri tersebut.

Baca: Di China, Pedagang Online, Gamer Profesional dan Blogger Kini Diakui sebagai Pekerjaan Resmi

Baca: China Peringatkan Munculnya Pneumonia Misterius di Kazakhstan: Lebih Mematikan daripada Covid-19!

Sebuah twit dari media China, China Xinhua News di @XHNews yang mendeklarasikan bahwa batik merupakan karya asli kelompok masyarakat di negeri panda tersebut.

Unggahan yang diunggah pada hari, Minggu (12/7/2020), itu pun mendapat ratusan komentar dan hujatan yang sebagian besar datang dari netizen Indonesia.

Komentar netizen Indonesia berupa hujatan dan tidak setuju atas klaim batik yang dibuat oleh China.

Batik sebagai warisan budaya Indonesia, kali ini kembali diklaim sebagai budaya orang asing.

Padahal pada 2009 silam, badan PBB UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kemanusiaan dari Indonesia.

Dalam laman resminya, UNESCO menyebut batik Indonesia merupakan teknik, simbol, dan budaya yang melekat pada kain katun atau sutra yang diwarnai dengan tangan.

Batik ini sudah melekat di masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.

Bayi digendong menggunakan kain batik panjang, orang beraktivitas banyak mengenakan pakaian batik, pun dengan orang meninggal yang kebanyakan diselimutkan kain batik.

Produk Batik.
Produk Batik. (TribunnewsWiki.com/A Nur Rosikin)

Meski dipakai untuk berbagai keperluan, batik memiliki corak yang amat beragam dengan makna yang berbeda-beda pula.

Misalnya makna keberuntungan, kemakmuran, ketegasan, dan lain sebagainya. Proses penggambaran batik ini menggunakan lilin panas yang dibentuk menjadi titik dan garis dan titik dengan alat khusus.

Ada juga yang menggunakan teknik celup untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Banyaknya ragam corak batik Indonesia disebut karena adanya pengaruh berbagai faktor, mulai dari kaligrafi Arab, karangan bunga Eropa burung merpati China, merak India, hingga bunga sakura Jepang.

Namun di balik itu semua, batik Indonesia mencerminkan kreativitas dan keyakinan spiritual masyarakatnya.

Sekilas sejarah Batik

Kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya.

Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX.

Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia pertama selesai atau sekitar tahun 1920.

Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam.

Baca: Batik

Baca: Universitas Islam Batik Surakarta (UNIBA Surakarta)

Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda.

Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.

Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Galeri International Batik Center, Pekalongan(Silvita Agmasari)
Galeri International Batik Center, Pekalongan(Silvita Agmasari) (KOMPAS/SILVITA AGMASARI)

Lama-kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang.

Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria.

Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

(Tribunnewswiki.com/Ris)

Sebagian artikel tayang di Kompas.com berjudul Batik Diklaim China, 2009 UNESCO Catat sebagai Warisan Budaya Indonesia.





Penulis: Haris Chaebar
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved