Kemudian, anak dari pasien mencoba untuk menjelaskan bahwa mobil ambulans tersebut sedang membawa ibunya yang sakit.
Pemotor tersebut, lanjut Indah, tetap saja tidak terima karena terserempet mobil ambulans.
"Terus driver saya keluar dan si pemotor ini kayak ngebentak-bentak ke driver saya. Di situ semua warga berkumpul, satpam yang ada di Komplek BDN juga sampe ikut turun tangan," papar Indah.
Tak ingin memperpanjang masalah, mobil ambulans yang Indah tumpangi langsung melanjutkan perjalanan.
Tak disangka, kata Indah, pemotor tadi terus mengikuti mobil ambulansnya hingga sampai ke Rumah Sakit Mitra Keluarga.
"Akhirnya masalah ini dibawa ke Polres, kita awalnya gak ikut ke Polres karena mentingin pasien kita dulu, kita transfer pasien ke IGD setelah itu kita keluar dari rumah sakit," ujar Indah.
"Kita langsung menuju ke polres, pas kita datang, si pemotor tadi langsung keluar dan kabur langsung pulang gitu aja," kata Indah.
Kemudian pada malam harinya, Indah bersama pihak keluarga pasien melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Depok.
"Semalam sudah di BAP (berita acara pemeriksaan) dan tinggal nunggu kelanjutannya gimana. Pemotor juga hadir," kata Indah.
Baca: Jika Kecelakaan Terjadi Antara Motor dan Sepeda, Siapa yang Akan Disalahkan?
Baca: Fakta di Balik Video Viral Pelaporan Anak ke Polisi Terhadap Ibunya Karena Masalah Motor
Baca: Viral Kasat Reskrim Tolak Laporan Anak yang Ingin Perkarakan Ibu Kandungnya Sendiri Gara-gara Motor
Penjelasan Pemotor
Di sisi lain, pria yang bernama lengkap Hindra Gunawan tersebut juga membenarkan bahwa pria yang disebut menghadang mobil ambulans tersebut adalah dirinya sendiri.
Hindra Gunawan yang juga menjabat sebagai Kasubag Tata Usaha Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dinas Perhubungan Kota Depok ini mengaku pada saat itu, ia hendak berangkat menuju kantornya.
"Iya itu betul saya, jadi gini saat itu saya mau ke arah Depok menuju kantor sekitar jam 08.00 WIB," kata Hindra saat dihubungi terpisah.
Awalnya, kata Hindra, dalam perjalanan ia melihat empat sepeda motor dengan kecepatan dengan tinggi.
"Tadinya posisi saya di tengah, begitu empat motor itu lewat, saya langsung ke kiri. Nah pas saya sudah di kiri, di depan saya ada mobil parkir makan bahu jalan di jalur saya," jelas Hindra.
"Lalu, saya ambil ke kanan sambil melihat spion kanan, datang ambulans tapi tidak terlihat menghidupkan lampu utama dan lampu hazard," imbuhnya.
Ia menjelaskan, standar operasional prosedur (SOP) mobil ambulans jika membawa pasien salah satunya harus menghidupkan lampu utama.
Hindra melanjutkan, hal tersebut dimaksudkan bahwa kendaraan tersebut meminta prioritas.
"Akhirnya bersenggolan dengan motor saya. Saya spontan buang ke kiri, awalnya saya kaget ternyata itu mobil ambulans, setelah saya lihat lagi ternyata lampu hazardnya nyala dan langsung buru-buru ke kiri," terang Hendra.
Saat ia sudah berada di kiri, lanjutnya, mobil ambulans tersebut melintas begitu saja.
Hindra mengira, pengemudi atau orang yang ada dalam mobil ambulans itu ingin meminta maaf kepadanya, tetapi hal itu tidak terjadi.