TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ahli epidemiologi menegaskan bahwa zona hijau di beberapa wilayah di Indonesia tidak berarti aman dan tak ada risiko untuk penyebaran Covid-19.
Kasus positif virus corona di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya.
Meski masih ada penambahan kasus, sejumlah wilayah di Indonesia sudah ditetapkan sebagai zona hijau.
Yang artinya adalah wilayah yang sudah tidak memiliki kasus positif Covid-19.
Gugus Tugas Nasional pun telah melakukan pemutakhiran data zonasi risiko penyebaran virus corona daerah per Minggu, 5 Juli 2020 lalu.
Berdasarkan data terkini terdapat 104 kabupaten dan kota yang terdaftar dalam zona hijau Covid-19.
Meski demikian, zona hijau tak berarti bebas risiko penularan virus corona.
Baca: Lengkap! Simak Daftar 112 Wilayah Seluruh Indonesia yang Masuk Zona Hijau Covid-19
Baca: Daftar Kabupaten/Kota yang Berada di Zona Hijau, Boleh Kembali Buka Sekolah di Tahun Ajaran Baru
Hal tersebut disampaikan oleh Ahli Epidemiologi Tim Pakar Gugus Tugas Nasional Dewi Nur Aisyah.
Dewi menegaskan bahwa walaupun suatu wilayah dikategorikan sebagai zona hijau, belum tentu wilayah tersebut aman dari penularan Covid-19.
"Warna hijau belum tentu aman. Jadi jangan pernah mengatakan ada wilayah yang aman karena masing-masing wilayah punya risiko," kata Dewi dalam siaran pers BNPB, Rabu (8/7/2020) dikutip dari Tribunnews.com.
Menurut Dewi Gugus Tugas Nasional membuat zonasi wilayah untuk mengukur risiko di sebuah wilayah, seberapa rendah, sedang, atau tinggi berdasarkan 15 indikator kesehatan masyarakat.
Ia menambahkan pada masa adaptasi kebiasaan baru, pemerintah dengan hati-hati menentukan sektor mana saja yang bisa beroperasi terlebih dahulu.
Untuk sektor pariwisata baru hanya dibuka untuk kawasan wisata alam serta konservasi dan baru akan dibuka untuk zona hijau dan kuning.
Pembukaan sektor dan aktivitas di setiap zona juga dilakukan secara bertahap, terlebih dengan adanya peningkatan kasus positif Covid-19 yang masih terus meningkat.
Dewi juga mengimbau kepada masyarakat yang ada di zona hijau atau ingin berpergian ke zona hijau untuk tetap waspada.
Serta tidak menganggap bahwa zona hijau berarti tidak ada potensi penularan Covid-19.
"Jangan menganggap karena zona hijau, kita bisa kesana atau liburan kesana saja.
Justru kalau tidak hati-hati nanti jadi sumber penularan dan bisa jadi imported case karena dari luar masuk ke zona hijau.
Jadi tidak bisa dengan cepat melihat kalau hijau berarti aman. Intinya kita masih dalam masa-masa yang harus tetap waspada," katanya.
Protokol Jaga Jarak Dapat Turunkan Risiko Penularan Covid-19 Hingga 85 Persen