Agar Masyarakat Tinggalkan BBM Premium, Pertamina Diskon Harga Pertalite, Berlaku di Provinsi Ini

Pertamina membuat langkah pemberian diskon Pertalite agar masyarakat beralih dari penggunaan Premium, uji coba ini berlaku di Provinsi Bali.


zoom-inlihat foto
4-jenis-bbm-diminta-untuk-dihapus.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Petugas mengisi BBM non subsidi kepada pengendara di SPBU coco Putri Hijau, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/1/2019). PT Pertamina (Persero) menurunkan harga BBM non subsidi, Pertalite turun Rp150 per liter, Pertamax Rp200 per liter, Pertamax Turbo Rp250 per liter, Dexlite Rp200 per liter, dan Dex Rp100 per liter sebagai bentuk penyesuaian harga rata-rata minyak mentah dunia yang turun dan penguatan Rupiah terhadap Dolar AS.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - PT Pertamina (Persero) mengapungkan wacana untuk menghapus penggunaan beberapa BBM terutama jenis Premium dan Pertalite.

Pertamina akan menghapus kedua jenis bensin itu secara perlahan dengan berbagai cara.

Terutama untuk Premium, yang dinilai paling memberikan polusi udara daripada jenis-jenis lain.

Salah satu cara dari Pertamina adalah memberi diskon untuk pembelian Pertalite, setara dengan bahan bakar Premium.

Meski begitu, diskon hanya berlaku di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tertentu dan syarat tertentu pula.

PT Pertamina (Persero) memberikan diskon harga bahan bakar minyak/ BBM jenis Pertalite, dari semula Rp 7.650 per liter berubah menjadi Rp 6.450.

Baca: Pertamina Akan Menghapus Bensin Premium dan Pertalite secara Perlahan, Ada 3 Tahapan Penghapusan

Baca: Gaji Komisaris Pertamina Besar Rp 170 Juta, Namun Ahok Sebut Lebih Enak Jadi Gubernur Karena Hal Ini

Promo ini digelar untuk mendorong masyarakat beralih dari BBM jenis Premium, yang dinilai tidak ramah lingkungan.

Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR V, Rustam Aji mengatakan bahwa diskon harga Pertalite ini hanya berlaku di 50 titik SPBU Denpasar, Bali.

SPBU Pertamina Retail.
SPBU Pertamina Retail. (dok. Pertamina)

Selain itu, diskon harga Pertalite hanya untuk konsumen yang mengendarai kendaraan tertentu.

Diskon harga Pertalite ini hanya dapat digunakan oleh kendaraan roda dua, kendaraan roda tiga, angkutan umum dan taksi dengan plat nomor bewarna kuning.

Bagi yang ingin menikmati promo ini, masyarakat dapat melakukan pembelian baik dengan menggunakan uang tunai maupun nontunai.

Diskon harga Pertalite ini rencananya akan berlaku hingga 31 Agustus mendatang.

"Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengajak masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan agar mau beralih ke bahan bakar yang lebih baik, rendah emisi sehingga tercipta pengurangan polusi udara dan lingkungan yang sehat minimal dengan melakukan pembelian produk Pertalite," tutur Rustam dalam keterangan tertulis, Kamis (9/7/2020) dikutip dari Kontan.co.id.

Lebih lanjut, Rustam menjelaskan, bagi pengguna kendaraan pribadi roda empat dengan plat hitam, Pertamina menyiapkan program promo lain. Yaitu, loyalty program dengan menggunakan aplikasi MyPertamina yang juga sedang berlangsung sampai dengan akhir Bulan Juli.

"Keuntungan berupa cashback 30% maksimal Rp 20.000 per hari untuk pelanggan setia Pertamina yang melakukan pembelian Pertamax, Pertamax Turbo dan Pertamina Dex di seluruh SPBU Pertamina dengan transaksi non tunai menggunakan LinkAja dari aplikasi MyPertamina," ucap Rustam.

Wacana penghapusan Premium dan Pertalite

PT Pertamina (Persero) bersiap menghapus bensin jenis Premium (RON 88) dan Pertalite (RON 90).

Pertamina akan menghapus kedua jenis bensin itu secara perlahan dalam tiga tahapan.

Hal ini merujuk pada data paparan Pertamina dalam rapat kerja bersama DPR.

Baca: Dirut Pertamina Ungkap Alasan Tak Turunkan Harga BBM Meski Harga Minyak Mentah Dunia Turun

Baca: Sempat Diwacanakan, Hasil Pertemuan Pertamina dan OJK Justru Indikasikan Harga BBM Tak Turun di 2020

 

SPBU Pertamina
SPBU Pertamina. (Gridoto.com)

Strategi penghapusan itu merupakan simplifikasi varian produk dan comply dengan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2017 yang mengatur baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor tipe baru untuk kendaraan bermotor roda empat atau lebih.

Dalam beleid itu, pemerintah menetapkan BBM tipe euro 4 atau setara BBM oktan 91 ke atas mulai tahun 2019 secara bertahap hingga 2021.

Adapun yang kadar oktannya di bawah 91 atau masuk standar euro 2 saat ini adalah Premium dan Pertalite.

Tiga tahapan penghapusan kedua bensin itu adalah:

  1. Step Pertama: pengurangan bensin Premium disertai dengan edukasi dan kampanye untuk mendorong konsumen menggunakan BBM Ron 90 ke atas.
  2. Step Kedua: Pengurangan bensin Premium dan Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) disertai dengan edukasi dan campaign untuk mendorong menggunakan BBM di atas RON 90 ke atas.
  3. Step ketiga: Simplifikasi produk yang dijual di SPBU hanya menjadi dua varian yakni BBM RON 91/92 (Pertamax) dan BBM RON 95 (Petamax Turbo).

Sementara mengacu data itu pula, konsumsi bensin jenis Premium dan Pertalite dari tahun ke tahun masih mengalami kenaikan.

Rinciannya: untuk penggunaan bensin Premium di tahun 2018 secara nasional mencapai 31,3% dari konsumsi BBM secara nasional. Nah, pada tahun 2019 konsumsi naik menjadi 33,3% dari penggunaan secara nasional.

Begitu juga dengan penggunaan bensin Pertalite yang masih mengalami peningkatan, dari yang tahun 2018 mencapai 52,4% secara nasional meningkat di tahun 2019 menjadi 56,3% secara nasional.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menjelaskan mengenai filosofi penyederhanaan produk yang sesuai regulasi pemerintah dan kesepakatan dunia tentang lingkungan.

Sejumlah pengendara mengisi bahan bakar di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017). PT Pertamina (Persero) langsung menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 5 Januari 2017. Revisi harga berlaku untuk jenis BBM non-subsidi dengan angka kenaikan sebesar Rp 300.
Sejumlah pengendara mengisi bahan bakar di SPBU Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2017). PT Pertamina (Persero) langsung menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 5 Januari 2017. Revisi harga berlaku untuk jenis BBM non-subsidi dengan angka kenaikan sebesar Rp 300. (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Seluruh negara harus berupaya menjaga ambang batas emisi karbon dan polusi udara dengan standar BBM minimal RON 91 dan CN minimal 51.

"Jadi sesuai ketentuan itu, Pertamina akan memprioritaskan produk-produk yang ramah lingkungan."

"Apalagi tentu juga kita telah merasakan di masa PSBB langit lebih biru dan udara lebih baik."

"Untuk itu, kita akan teruskan program yang mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM yang ramah lingkungan dan mendorong produk yang lebih bagus,” katanya beberapa waktu yang lalu.

Namun, sampai sejauh ini Pertamina masih menyediakan dan menyalurkan bensin Premium dan ertalite sebagaimana penugasan Pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

"Saat ini, sesuai ketentuan yang ada, Pertamina masih menyalurkan Premium di SPBU," ujar Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina dalam pernyataannya.

Selain Premium, Pertamina juga masih menyediakan jenis BBM Umum yang meliputi Perta Series (Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) dan Dex Series (Pertamina Dex dan Dexlite).

"Pertamina juga masih menyediakan Pertalite di SPBU di Indonesia. Untuk itu, masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap menggunakan BBM sesuai kebutuhan," kata seperti tertulis pada siaran persnya.

Baca: RS Pertamina Jaya Gunakan Robot sebagai Antisipasi Kontak Fisik dengan Pasien Covid-19

Baca: 5 Perusahaan BUMN Ini Buka Lowongan Untuk D3 Sampai S1, Mulai Pertamina, BRI, Hingga Telkom

Dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, juga mengungkapkan penghapusan Premium dan Pertalite menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi karbon.

Oleh sebab itu, pemerintah akan mendorong penggunaan energi yang lebih bersih, termasuk BBM.

Arifin mengatakan saat ini Indonesia menjadi salah satu dari enam negara yang masih menggunakan BBM sejenis Premium.

Padahal, negara-negara maju sudah meninggalkan pemakaian BBM jenis tersebut. Asal tahu saja, Premium merupakan BBM dengan RON 88, sedangkan Pertalite memiliki RON 90.

"Kita memiliki komitmen untuk mengurangi emisi jangka panjang. Negara maju sudah menggunakan standar-standar baru untuk mengurangi emisi,” ungkapnya.

(Tribunnewswiki.com/Ris)

Sebagian artikel tayang di Kompas.com berjudul Pertamina Beri Diskon Harga Pertalite di 50 SPBU





Penulis: Haris Chaebar
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved