Ingin Caplok Wilayah Tepi Barat Palestina, Israel Dapat Peringatan Tegas dari Empat Negara

Israel diperingatkan Mesir, Yordania, Prancis, dan Jerman soal rencana pencaplokan wilayah Tepi Barat Palestina


zoom-inlihat foto
netanyahu3.jpg
MENAHEM KAHANA/AFP POOL/AFP
ILUSTRASI - Foto diambil pada 03 Mei 2017 saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Yerusalem.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Israel tengah berupaya mencaplok wilayah Tepi Barat Palestina.

Terkait rencana ini, empat negara memberi peringatan keras.

Menteri luar negeri Mesir, Yordania, Prancis, dan Jerman, memperingatkan pada hari Selasa (7/7/2020), setiap perubahan pada perbatasan timur Israel akan berdampak pada hubungan mereka dengan Israel.

"Langkah seperti itu juga bisa berdampak pada hubungan dengan Israel," peringatan mereka.

Diberitakan Kontan dari Aljazeera, keempat pemimpin negara itu melakukan konferensi video.

Mereka bersepakat tidak akan mengakui perpanjangan hukum Israel di Tepi Barat kecuali Palestina menyetujuinya.

ILUSTRASI Palestina - Warga Palestina melakukan salat subuh di kompleks Masjid Al-Aqsa, situs paling suci ketiga Islam, di Kota Tua Yerusalem pada 31 Mei 2020, setelah ditutup selama lebih dari dua bulan karena pandemi Covid-19.
ILUSTRASI Palestina - Warga Palestina melakukan salat subuh di kompleks Masjid Al-Aqsa, situs paling suci ketiga Islam, di Kota Tua Yerusalem pada 31 Mei 2020, setelah ditutup selama lebih dari dua bulan karena pandemi Covid-19. (AFP/AHMAD GHARABLI)

Baca: Meski Ditentang Ayah, Perempuan Yahudi-Israel Tetap Menikah dengan Pria Palestina di Tengah Konflik

"Kami percaya bahwa aneksasi wilayah Palestina yang diduduki tahun 1967 akan melanggar hukum internasional dan membahayakan jalannya proses perdamaian," demikian bunyi pernyataan bersama itu.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson juga sempat menyampaikan penolakannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Palestina Tolak Rencana Perdamaian Donald Trump

Pemerintah Palestina dengan tegas menolak rencana perdamaian Timur Tengah yang ditawarkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Menyusul penolakan tersebut, Palestina memutuskan semua hubungan dengan Amerika Serikat dan Israel, termasuk dalam hal keamanan, dalam pernyataan yang disampaikan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, Sabtu (1/2) waktu setempat, dilansir The Guardian Minggu (2/2/2020) .

Hal itu disampaikan Abbas ketika tengah berada di Kairo untuk berpidato di Liga Arab, yang memberikan dukungan untuk Palestina.

Presiden Palestina, Mahmud Abbas mengangkat peta perdamaian Israel-Palestina versi Trump yang diakuinya tidak akan bertahan lama. Abbas mendesak DK PBB untuk membatalkan rencana Trump.
Presiden Palestina, Mahmud Abbas mengangkat peta perdamaian Israel-Palestina versi Trump yang diakuinya tidak akan bertahan lama. Abbas mendesak DK PBB untuk membatalkan rencana Trump. (SPENCER PLATT / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

Baca: Konon Tersembunyi di Palestina, Ternyata Inilah Harta Karun Nabi Sulaiman yang Diincar Kaum Yahudi

"Kami telah memberi tahu pihak Israel. Bahwa tidak akan ada hubungan sama sekali dengan mereka dan Amerika Serikat, termasuk hubungan keamanan," kata Abbas dikutip theguardian.com.

Sebelumnya, Israel dan Palestina memiliki kesepakatan terkait keamanan di West Bank.

Selain itu, otoritas Palestina juga memiliki kesepakatan di bidang intelijen dengan CIA.

Kesepakatan tersebut bahkan sempat berlanjut ketika Palestina mulai memboikot rencana Trump pada 2017.

Terkait hal ini, pemerintah Israel belum memberikan komentar.

Rencana perdamian Trump sendiri didukung oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Ia menyerukan pembentukan negara Palestina yang didemiliterisasi, kecuali wilayah pemukiman Yahudi.

Nantinya wilayah itu tetap dibangun di bawah kependudukan dan kendali keamanan Israel.

Kota Yerusalem, menjadi ganjalan utama proses perdamaian Israel-Palestina
Kota Yerusalem, menjadi ganjalan utama proses perdamaian Israel-Palestina (Kompas.com)

Baca: Desak PBB Batalkan Rencana Damai Palestina-Israel Versi Trump, Mahmud Abbas : Itu Tak Bertahan Lama





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved