Temannya itu menyarankan semua orang yang menghadiri pesta untuk diuji.
Tentu saja, kata Lopez, Macias kesal.
Baca: Catat Rekor Baru Dunia, Ada Lebih dari 55 Ribu Tambahan Kasus Covid-19 di AS dalam Sehari
Meski demikian, katanya, Macias mengambil tanggung jawab atas tindakannya, sebagaimana dibuktikan dalam posting Facebook-nya.
Lopez mengatakan bahwa dia tidak yakin berapa banyak orang yang pergi ke pesta tersebut.
Namun, Macias ada di antara lebih dari selusin orang yang mengontrak COVID-19.
Macias mengunjungi saudara perempuannya Veronica, yang menikah dengan Lopez, di rumah pasangan itu pada 11 Juni, sebelum dia dites.
Lopez turut prihatin dengan Macias setelah kunjungannya
"Dia tidak beres," kata Lopez.
"Dia benar-benar berkeringat." imbuhnya.
Baca: Tak Sabar Tunggu Hasil Tes Swab, Pasien di Indramayu Nekat Lompat Jendela dan Kabur dari Rumah Sakit
Macias, yang tidak menikah dan tidak memiliki anak, segera mulai merasa sakit dan percaya itu hanya berhubungan dengan diabetesnya.
Dia diuji untuk COVID-19 pada 16 Juni dan menerima diagnosis positif pada 18 Juni.
Dalam posting Facebook-nya dua hari kemudian, Macias meminta orang untuk menganggap coronavirus dengan serius.
"Ini bukan lelucon," tulisnya.
"Jika kamu harus keluar memakai masker dan berlatih menjaga jarak sosial."
Dia dilarikan ke rumah sakit sekitar pukul 11 pagi pada tanggal 21 Juni.
Bahkan Maciaspun sempat memakai ventilator sekitar pukul 6 sore hingga pukul 7 malam, dia meninggal pada pukul 9 malam, kata Lopez.
"Saya pikir apa yang dia ingin orang tahu, ini adalah hal yang nyata," kata Lopez.
"Ini serius, dan Covid-19 bisa membunuh orang." tutup Lopez.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka)(TribunStyle.com/TsaniaF/Galuh Palupi)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul PESTA Ibu-ibu Sosialita Berujung Petaka, Tamu-tamu Kena Corona, Badan Meriang 'Serasa Ditabrak Truk'