Penggunaan obat untuk mengobati COVID-19 masih kontroversial.
Banyak RS di Michigan, seperti Michigan Medicine, Beaumont Health dan St. Joseph Mercy memutuskan untuk tidak menggunakan Hidroksiklorokuin atau berhenti menggunakannnya setelah mencobanya, menurut sebuah artikel dari Detroit News.
FDA mencabut persetujuan darurat untuk Hidroksiklorokuin, obat 'Trump' yang disebut-sebut sebagai pengobatan coronavirus.
Zervos mengatakan studi kesehatan Henry Ford adalah peer-review, tidak seperti beberapa penelitian lain.
Sementara beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa obat itu tidak efektif, katanya studi mengenai penggunaan obat dosis yang berbeda.
"Studi-studi yang negatif ini tampaknya mendapat perhatian lebih," kata Zervos.
"Tapi ada banyak penelitian yang menunjukkan manfaatnya belum mendapat banyak perhatian, tidak hanya penelitian kami."
Negara-negara di Eropa Hentikan Penggunaan Hidroksiklorokuin
Negara-negara Uni Eropa mulai hentikan penggunaan Hidroksiklorokuin atau hidroksiklorokuin untuk mengobati pasien Covid-19, Rabu (27/5/2020).
Hidroksiklorokuin adalah sejenis obat anti-malaria yang belakangan digunakan oleh beberapa negara untuk alternatif pengobatan Covid-19.
Tak hanya menghentikan penggunaan hidroksiklorokuin, Uni Eropa juga menunda penelitian dan uji coba obat tersebut secara global.
Baca: WHO Ingatkan Potensi Puncak Kedua Pandemi Corona, Lebih Berbahaya, Kapan Waktunya?
Baca: Kabar Gembira, Ratusan Relawan Suntik Vaksin Virus Corona di China Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Negara-negara Eropa telah hentikan penggunaan hidroksiklorokuin
Dikutip dari Reuters, beberapa negara Eropa seperti Perancis, Italia, dan Belgia sebelumnya telah menghentikan uji coba hidroksiklorokuin.
Di Inggris, uji coba hidroksiklorokuin juga sudah dihentikan.
Kamis, (27/5/2020), otoritas Inggris mengatakan penundaan tersebut bahkan telah dilakukan satu pekan sebelum uji coba dimulai.
Pengujian mengenai hidroksiklorokuin di Inggris tersebut dilakukan oleh Oxford University dan didanai Yayasan Bill dan Melinda Gates.
Rencananya, penelitian dan pengujian hidroksiklorokuin akan melibatkan 40.000 ahli dan pekerja medis.
"Semua uji coba hidroksiklorokuin dalam Covid-19 tetap dalam tinjauan ketat," kata Badan Pengatur Obat dan Produk Kesehatan (MHRA).
Rabu (27/5/2020), Kementerian Kesehatan Perancis telah menghentikan penggunaan hidroksiklorokuin.
Padahal dua bulan ini, hidroksiklorokuin sudah digunkaan oleh para dokter untuk menangani pasien Covid-19.