Bahkan keberadaannya kerap menimbulkan kemacetan panjang.
Anwar Hidayat (52) pemilik rumah itu menjelaskan mengenai persoalan ini.'
"Awalnya Pemkot Tangerang melakukan pelebaran pada tahun 2007," kata Anwar saat dijumpai Warta Kota di kediamannya.
Namun keluarganya ditipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Sertifikat rumah diberikan ke oknum itu, lantaran orang tua Anwar hendak berangkat haji terganjal dokumen adminitrasi.
"Kejadian itu pada tahun 2001, tapi oknum itu menggadaikan sertifikat rumah saya ke bank," ungkapnya.
Setelah Pemkot berniat melakukan pembayaran pembebasan lahan, sertifkat tersebut pun tak ada.
Sehingga sudah belasan tahun masalah ini belum bisa terselesaikan.
"Sudah sekitar 13 tahun rumah ini berada di tengah jalan, jadi legenda. Saya sudah komunikasi dengan pihak Dinas PUPR"
"Semoga saja rencana untuk pembayarannya bisa menghasilkan win win solution," tutur Anwar.
Baca: Gara-gara Pasang Umbul-umbul Mirip Bendera Belanda, Sebuah Rumah Didatangi Polisi dan Warga
Rumah Reyot di Kompleks Apartemen Thamrin
Satu rumah tua masih berdiri di area Apartemen Thamrin Executive Residence , Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat.
Rumah tersebut berada di belakang apartemen.
Pembangunan gedung-gedung tinggi nan mewah di Jakarta sering menyisakan pilu tersendiri bagi warga setempat.
Tempat yang dulunya adalah permukiman warga seketika berubah menjadi gedung-gedung tinggi.
Seperti yang terjadi pada Gedung Apartemen Thamrin Executive Residence, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat.
Dahulu, lahan yang dipakai apartemen itu adalah permukiman warga.
Bahkan ada pula lapangan bola tempat masyarakat kerap bermain bola, layangan, saling bertegur sapa, dan bercengkerama dengan warga lainnya secara turun-temurun.
Lies adalah satu warga Kebon Melati yang masih bertahan tinggal di kompleks apartemen mewah itu.
Namun bukan di dalam unit apartemennya melainkan di tinggal di rumah reyot yang ada di dalam kompleks apartemen.