Jokowi Marah dan Melempar Wacana Reshuffle, Begini Tanggapan Wakil Ketum Gerindra

Menurut Sufmi Dasco, menteri-menteri dari Partai Gerindra sudah bekerja maksimal selama pandemi


zoom-inlihat foto
jokowi-jengkel-pada-menterinya.jpg
Capture YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat gestur mengangkat tangan setelah menyampaikan kemungkinan reshuffle kabinet, dalam Sidang Kabinet Paripurna, Kamis (18/6/2020), diunggah Minggu (28/6/2020). Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco buka suara.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Joko Widodo marah dan melempar wacana reshuffle terhadap kabinetnya karena menganggap kinerja menterinya kurang maksimal.

Terkait hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad turut memberi tanggapan.

Dasco mengatakan kemarahan Jokowi adalah sebuah ketegasan agar para menteri serius dalam menangani wabah Covid-19.

Dia juga menilai sikap tersebut patut diapresiasi.

"Saya lihat Pak Presiden Jokowi lebih pada bersikap tegas, ingin dana (penanganan) Covid-19 bisa segera disalurkan dan memenuhi tepat sasaran. Oleh karena itu, sikap tegas yang diajukan Presiden patut kita apresiasi," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Mengenai wacana reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang dilempar Jokowi, Dasco menilai pernyataan tersebut bukanlah ancaman.

Menurut dia, Presiden mempunyai penilaian sendiri terhadap kinerja menteri dan memiliki hak prerogatif untuk merombak kabinet kerja.

"Sebenarnya Pak Presiden bukan ancam mengancam," ujar dia.

Baca: Beri Tanggapan Terkait Kemarahan Jokowi, Amien Rais: Saya Kasihan, tapi Ketawa Juga

Baca: Rumor Reshuffle Kabinet Mencuat Pasca-Jokowi Beri Teguran, 4 Nama Menteri Ini Dinilai Cocok Diganti

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (9/1/2020).(KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI)
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (9/1/2020).(KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI) (KOMPAS.com/TSARINA MAHARANI)

"Reshuffle itu tergantung dari hak prerogratif Presiden setelah Pak Presiden mengevaluasi kinerja para menteri," kata dia.

Lebih lanjut, menurut Dasco, sebagai partai yang berada di pemerintahan, menteri-menteri dari Partai Gerindra sudah bekerja maksimal selama pandemi.

"Gerindra sendiri merasa bahwa menteri-menteri kami di kabinet ini sudah melakukan kerja- kerja maksimal," kata dia.

Presiden Joko Widodo sebelumnya, menyampaikan ancaman reshuffle kabinet di hadapan para menterinya saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada 18 Juni 2020 silam.

Informasi ini baru terungkap dalam video yang ditayangkan akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (28/6/2020).

Mulanya saat membuka rapat, Jokowi menyampaikan kejengkelannya kepada para menteri lantaran masih bekerja secara biasa saja pada masa krisis seperti ini.

Padahal, Presiden Jokowi meminta ada kebijakan luar biasa untuk menangani krisis, baik itu pandemi Covid-19 maupun dampaknya terhadap perokonomian.

"Langkah extraordinary ini betul-betul harus kita lakukan, dan saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah pemerintahan," kata Jokowi.

"Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan. Untuk 267 juta rakyat kita. Untuk negara," ucap Presiden.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, langkah extraordinary itu bisa dalam bentuk mengeluarkan aturan tertentu, bahkan pembubaran lembaga dan perombakan kabinet atau reshuffle.

Ia lantas menyampaikan ancaman reshuffle bagi menterinya yang masih bekerja biasa-biasa saja.

"Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya," ujar Jokowi.

Baca: Jokowi Marahi Para Menteri, Fahri Hamzah Buka Suara: Presiden Seperti Mengiba, Kali Ini Bukan Drama

Baca: Pengamat Politik & Parpol Soroti Video Jokowi Marah Pada Menteri yang Diunggah 10 Hari Pasca Rapat





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved