Nadiem Makarim: Sistem Belajar Jarak Jauh Bisa Diterapkan Permanen Setelah Pandemi Covid-19 Selesai

Berdasarkan analisis Kemendikbud, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar


zoom-inlihat foto
nadiem-makariem-rapat-kerja.jpg
Tribun Images
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Nadiem mengatakan pada Kamis (2/7/2020) mengatakan sistem pebelajaran jarak jauh bisa diterapkan permanen setelah pandemi Covid-19 selesai.


Hasil survei menyebut, sebanyak 66 persen dari 60 juta siswa dari berbagai jenjang pendidikan di 34 provinsi mengaku tidak nyaman belajar di rumah selama pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut, 87 persen siswa ingin segera kembali belajar di sekolah.

Lalu, 88 persen siswa juga bersedia mengenakan masker di sekolah dan 90 persen mengatakan pentingnya jarak fisik jika mereka melanjutkan pembelajaran di kelas.

Meski begitu, siswa telah menyadari dampak Covid-19 bila mereka kembali ke sekolah, sehingga menurut mereka akan lebih baik untuk menunggu sampai jumlah kasus COVID-19 berkurang.

Alasan siswa tak nyaman belajar dari rumah bukan tanpa alasan ketimbang belajar di sekolah.

Survei juga mendapati, selama belajar di rumah, 38 persen siswa yang jadi responden mengatakan kekurangan bimbingan dari guru menjadi kendala utama.

Sementara 35 persen menyebutkan akses internet yang buruk.

Ilustrasi belajar di sekolah.
Ilustrasi belajar di sekolah. ((Youth Incorporated Magazine))

Jika pembelajaran jarak jauh berlanjut, lebih dari setengah atau 62 persen responden mengakui membutuhkan kuota internet.

Menanggapi hasil survei itu, perwakilan UNICEF di Indonesia Debora Comini mengatakan, sangat penting bagi pemerintah untuk memprioritaskan pembelajaran anak-anak, baik di sekolah atau jarak jauh selama masa pandemi Covid-19.

“Anak-anak yang paling rentan adalah yang paling terpukul oleh penutupan sekolah, dan kita tahu dari krisis sebelumnya bahwa semakin lama mereka tidak bersekolah, semakin kecil kemungkinan mereka untuk kembali,” lanjut Comini.

Spesialis Pendidikan UNICEF Nugroho Warman menambahkan, orangtua dan siswa yang jadi responden mengatakan hambatan terbesar yang dihadapi murid saat belajar dari rumah adalah kurangnya akses internet dan perangkat elektronik yang mendukung.

“Orang tua juga harus fokus pada kewajiban lain untuk menghidupi keluarga mereka, yang akhirnya membuat mereka kurang memiliki waktu untuk membantu anak-anak mereka,” katanya.

(TribunnewsWiki/Tyo/Kompas/Tsarina Maharani)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendikbud: Setelah Pandemi Covid-19, Pembelajaran Jarak Jauh Akan Permanen"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved