Corona 'Matikan' Konser Musik: Mick Jagger, Paul McCartney hingga Ed Sheeran Minta Bantuan ke Negara

Musisi tenar Inggris mulai dari Mick Jagger, Paul McCartney hingga Ed Sheeran bersuara untuk membantu dunia konser musik selama pandemi Covid-19.


zoom-inlihat foto
mick-jagger-y-paul-mccartney-duo-leyendas.jpg
explica.co
Dua legenda musik dunia asal Inggris, Mick Jagger (The Rolling Stones) dan Paul McCartney (The Beatles).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pandemi Covid-19 berdampak sangat luas pada sendi-sendi ekonomi dunia.

Puluhan perusahaan besar disebutkan rugi dan bahkan mengajukan pailit.

Di Amerika Serikat, waralaba raksasa seperti Wendy's dan Pizza Hut pun telah mengajukan kepailitan.

Salah satu yang juga terdampak namun belum bersuara adalah industri ekonomi dalam dunia musik.

Ratusan ribu konser di berbagai belahan dunia saat ini terhenti akibat keberadaan Pandemi Covid-19.

Tak hanya musisi skala lokal atau nasional, mereka yang sudah level internasional dan "legenda hidup" pun merasakan hal serupa.

The Rolling Stones, Paul McCartney dan Ed Sheeran merupakan sejumlah musisi di antara sekitar 1.500 musisi Inggris yang menyerukan agar pemerintah di negara mereka, Inggris, membantu bisnis live music atau konsers, sehingga bisa bertahan dari epidemi virus corona.

Baca: Mick Jagger

Baca: Gerard Way

Baca: Adam Levine

Mick Jagger, vokalis band legendaris dunia asal Inggris, The Rolling Stones.
Mick Jagger, vokalis band legendaris dunia asal Inggris, The Rolling Stones. (instagram @mickjagger dan therollingstones.com)

"Masa depan untuk konser, festival dan ratusan ribu orang yang bekerja di dalamnya tampak suram," tulis para musisi dalam surat terbuka kepada Sekretaris Kebudayaan Inggris Oliver Dowden.

"Sampai bisnis-bisnis ini dapat beroperasi kembali, yang kemungkinan paling awal 2021, dukungan pemerintah akan sangat penting untuk mencegah kebangkrutan massal dan akhir dari industri terkemuka dunia ini."

Melansir Reuters, tempat-tempat musik, konser dan festival, termasuk festival tahunan Glastonbury musim panas di Inggris selatan, ditutup atau dibatalkan pada bulan Maret ketika pandemi virus corona menyebar di Inggris.

Baca: Tom DeLonge

Baca: Serj Tankian

Menurut penghitungan Reuters dari sumber data resmi, Inggris, yang jumlah kematian akibat virus corona mendekati 55.000, sedang dalam proses pembukaan kembali secara bertahap toko ritel, sekolah dan pub.

Surat itu menyerukan tenggat waktu yang jelas tentang kapan tempat musik bisa dibuka kembali, serta dukungan untuk bisnis dan lapangan pekerjaan di sektor ini.

Ed Sheeran, penyanyi top dunia asal Inggris.
Ed Sheeran, penyanyi top dunia asal Inggris. (Instagram/teddysphotos)

Disebutkan, live music menambahkan pendapatan senilai 4,5 miliar pound (US$ 5,6 miliar) ke dalam perekonomian Inggris dan mendukung 210.000 lapangan pekerjaan di seluruh negeri pada 2019.

Seruan tersebut ditandatangani oleh musisi dari berbagai genre, termasuk Rod Stewart, Eric Clapton, Bob Geldof, Coldplay, Sting dan Dua Lipa, serta produser dan operator ruang konser, dan klub di seluruh Inggris.

Update Covid-19 di dunia

Angka kasus infeksi virus corona di dunia terus meningkat setiap harinya hingga hari ini, Kamis (2/7/2020).

Melansir data Worldometers, tercatat 10.789.441 kasus Covid-19.

Dari angka itu, jumlah kematian sebanyak 517.974 orang, dan 5.928.941 orang lainnya telah dinyatakan sembuh.

Foto ini diambil pada 7 April 2020 menunjukkan seorang anggota staf menyemprotkan desinfektan pada kereta peluru dalam persiapan untuk melanjutkan operasi setelah pihak berwenang mencabut larangan lebih dari dua bulan untuk perjalanan keluar, di Wuhan di provinsi Hubei, China tengah. Ribuan warga yang lega mengalir keluar dari Wuhan China pada 8 April setelah pihak berwenang mencabut kebijakan lockdown atau penguncian berbulan-bulan di epicntre coronavirus, menawarkan beberapa harapan kepada dunia meskipun rekor kematian di Eropa dan Amerika Serikat.
STR / AFP
Foto ini diambil pada 7 April 2020 menunjukkan seorang anggota staf menyemprotkan desinfektan pada kereta peluru dalam persiapan untuk melanjutkan operasi setelah pihak berwenang mencabut larangan lebih dari dua bulan untuk perjalanan keluar, di Wuhan di provinsi Hubei, China tengah. Ribuan warga yang lega mengalir keluar dari Wuhan China pada 8 April setelah pihak berwenang mencabut kebijakan lockdown atau penguncian berbulan-bulan di epicntre coronavirus, menawarkan beberapa harapan kepada dunia meskipun rekor kematian di Eropa dan Amerika Serikat. STR / AFP (STR / AFP)

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak:





Halaman
12
Penulis: Haris Chaebar
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved