BP2MI: 50 Ribu Pekerja Migran Diprediksi Akan Kembali ke Indonesia pada Juli dan Agustus 2020

BP2MI beserta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan berkoordinasi dalam memulangkan para pekerja migran hingga ke kampung halaman


zoom-inlihat foto
gubernur-jawa-tengah-ganjar-pranowo-migran.jpg
Tribun Banyumas
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berbicara dengan para pekerja migran migran Indonesia di Bandara Ahmad Yani Semarang.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, mengatakan ada sekitar 50 ribu pekerja migran yang diperkirakan kembali ke Indonesia pada Juli dan Agustus 2020.

Para pekerja migran tersebut pulang ke tanah air karena kontrak kerja yang habis.

Hal itu disampaikan oleh Benny saat berbincang mengenai pemulangan pekerja migran di tengah pandemi Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (28/6/2020).

"50.114 PMI yang diperkirakan akan kembali karena diperkirakan akan berakhir masa kontraknya bulan Juli dan Agustus. Itu tambahan dari yang ada di Indonesia (yang sudah pulang)," kata Benny.

Ia mengatakan BP2MI beserta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akan berkoordinasi dalam memulangkan para pekerja migran hingga ke kampung halaman.

Adapun Anggota Tim Pengamanan dan Penegakkan Hukum Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Laksamana Pertama Eko Suyatno, menyatakan pihaknya akan mengawal kepulangan para pekerja migran itu.

Ia mengatakan sudah ada skema yang harus dilalui para pekerja migran untuk dapat pulang hingga ke kampung halaman secara aman.

Dengan demikian mereka yang kembali ke kampung halaman dipastikan bebas dari Covid-19.

Pertama mereka akan dites usap dengan metode polymerase chain reaction (PCR). Setelah dipastikan negatif, mereka akan difasilitasi oleh BP2MI untuk kembali ke kampung halaman.

Baca: Setelah Tes Covid-19, Empat TKI di Malaysia Malah Kabur, Satu Orang Masih dalam Pencarian

Baca: Seorang Penumpang Pesawat Jakarta-Sorong Positif Covid-19, 43 Rombongan Lain di Tes Swab

Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengikuti pemeriksaan kesehatan saat tiba di terminal Giwangan, kota Yogyakarta, jumat (8/5/2020) Puluhan PMI dari beberapa negara yang sebelumnya telah menjalani karantina di Jakarta dipulangkaan ke sejumlah daerah melalui terminal Giwangan yang sebelumnya melakukan perjalanan menggunakan sejumlah bus dari Jakarta.
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengikuti pemeriksaan kesehatan saat tiba di terminal Giwangan, kota Yogyakarta, jumat (8/5/2020) Puluhan PMI dari beberapa negara yang sebelumnya telah menjalani karantina di Jakarta dipulangkaan ke sejumlah daerah melalui terminal Giwangan yang sebelumnya melakukan perjalanan menggunakan sejumlah bus dari Jakarta. (Tribun Jogja)

Bagi mereka yang hasil tesnya positif akan dibawa ke rumah sakit darurat.

Bila mereka pulang dari titik debarkasi Jakarta maka akan dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran.

"Kalau dulu masih rapid, kalau yang sekarang mereka PCR semua kemudian dibawa ke karantina di hotel atau Wisma Atlet Pademangan atau Kemayoran. Kalau yang dibawa ke rukah sakit darurat untuk yang sudah sudah positif," kata Eko.

"Kalau karantina di Pademangan berarti masih menunggu hasil PCR. Setelah tiga hari dinyatakan negatif baru kita kerja sama dengan BP2MI. Di sana hak dan kewajiban stakehoder sudah disiapkan. Sampai pengembalian ke daerah," lanjut Eko.

Setelah Tes Covid-19, Empat TKI di Malaysia Kabur

Tiga dari empat Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia yang sempat kabur, ditemukan polisi pada Kamis (21/5/2020).

Keempatnya kabur pada Senin (18/5/2020) setelah menjalai tes Covid-19

Mereka memutuskan kabur dari asrama pekerja di Sepang, Malaysia.

Kepala Kepolisian Distrik Sepang, Kamarul Azran Wan Yusof mengatakan, tiga TKI itu ditemukan di Semenyih, Kajang pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Kini Departemen Kesehatan setempat telah membawa mereka untuk perawatan dan pemeriksaan virus corona lebih lanjut.

Baca: Viral di Sosial Media, Malaysia Sebut 70 Persen Kasus Impor Covid-19 Berasal dari Indonesia

"Setelah selesai, mereka akan dikirim untuk karantina di Bangi dan untuk tindakan lebih lanjut," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tribunnews.com dari Kantor Berita Malaysia, Bernama, Kamis (21/5/2020).

"Namun, seorang wanita, masih hilang", katanya.

Berdasarkan laporan Serambinews.com, tiga dari empat TKI itu berasal dari Aceh.

Sumber-sumber Serambinews.com di kalangan masyarakat Aceh di Malaysia menyebutkan, penyerahan diri ketiga pria ini berlangsung Kamis (21/5/2020) hari ini, sekitar pukul 9 pagi.

Penyerahan diri ketiga pria ini ke pihak kepolisian merupakan buah kerja sama antara komunitas Aceh di Malaysia dengan pihak kepolisian setempat.

Sementara perempuan yang ikut lari bersama mereka bukan warga Aceh, melainkan istri dari salah satu warga Aceh.

Baca: Bukan Wuhan China atau Amerika Serikat, Ahli Prediksi Tempat Ini Jadi Sarang Corona Terbesar Dunia

ILUSTRASI - Petugas medis mengambil sample darah pedagang saat Rapid Test virus corona atau Covid-19 di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menggelar screening test virus corona atau Covid-19 diantaranya di sejumlah pasar.
ILUSTRASI - Petugas medis mengambil sample darah pedagang saat Rapid Test virus corona atau Covid-19 di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menggelar screening test virus corona atau Covid-19 diantaranya di sejumlah pasar. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelumnya Polisi Malaysia mencari empat TKI yang melarikan diri dari rumah kongsi atau asrama pekerja di Sepang, setelah menjalani tes virus corona (Covid-19).

Menurut Kepala Kepolisian Distrik Sepang, Kamarul Azran Wan Yusof, sebuah perusahaan konstruksi jalan yang berbasis di Port Dickson, Negeri Sembilan, telah melakukan pemeriksaan Covid-19 terhadap 26 karyawannya di asama pekerja pada 13 Mei lalu.

Pada 18 Mei, personil medis memberitahu satu pekerja asal Indonesia yang telah diperiksa diyatakan positif Covid-19 dan dibawa ke rumah sakit Sungai Buloh untuk perawatan.

"Pada saat yang sama, perusahaan menemukan empat pekerja Indonesia lainnya telah melarikan diri," kata Wan Kamarul Azran di Malaysia, Rabu (20/5/2020).

Dia mengatakan empat pekerja Indonesia yang melarikan diri berusia antara 22-27 tahun, termasuk satu diantaranya adalah wanita.

Menurut Wan Kamarul Azran, Pusat Kesehatan Sungai Pelek telah mengarahkan perusahaan untuk membawa para pekerja yang tinggal di asrama untuk menjalani tes Covid-19, pada keesokan harinya, Selasa (19/5/2020).

(TribunnewsWiki/Tyo/Nur/Kompas/Rakhmat Nur Hakim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diperkirakan 50.114 Pekerja Migran Bakal Pulang ke Indonesia"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved