TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kereta Api Prameks rute Jogja-Solo dikabarkan akan diganti KRL.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memastikan bahwa Kereta Listrik atau KRL rute Jogja-Solo akan segera beroperasi.
Diketahui, telah dilakukan pembangunan tiang-tiang jaringan listrik atas (LAA) di sepanjang lintasan rel.
Di wilayah Kabupaten Klaten, tiang untuk LAA bahkan sudah terbangun sejak awal tahun 2020.
Seperti diketahui, selama ini kereta api rute Jogja-Solo dilayani KA Prambanan Ekspres (Prameks).
Dilansir Kompas.com, Kemenhub pun telah melakukan pembangunan secara bertahap.
Ia mengatakan pembangunan infrastruktur untuk KRL sendiri telah dimulai sejak tahun lalu.
Untuk pengoperasian KRL Jogja-Solo akan dilakukan secara bertahap.
Rencananya, awal Oktober 2020, KRL sudah bisa melayani perjalanan dari Yogyakarta ke Klaten.
Baca: Tiket Kereta Api Jarak Jauh Naik Hingga 40 Persen, KAI Jelaskan Ada Penyesuaian Tarif
Baca: 8 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Berpergian Naik Kereta Api di Masa New Normal
Sementara itu, pada akhir tahun rencananya dapat dioperasikan sampai Kota Solo.
"Mungkin Jogja-Klaten dulu awal Oktober, kemudian akhir tahun Jogja-Solo," kata dia.
Ia mengatakan nantinya KRL tersebut akan menggantikan KA Prameks yang selama ini melayani rute Solo-Yogyakarta. Meski demikian, untuk kapasitas angkut KRL ini nanti akan lebih tinggi dibandingkan KA Prameks.
"Ada 10 train set (rangkaian kereta) yang disiapkan, saat ini kereta sedang di INKA. Yang pasti KRL ini lebih efisien, ramah lingkungan, dan kapasitasnya lebih tinggi," ungkap Zulfikri.
Mengenai tarif, dikatakannya, kemungkinan akan sama dengan Prameks mengingat KRL bersifat menggantikan Prameks.
"Tarif dan fasilitas sementara ini masih sama dengan Prameks, karena ini sifatnya menggantikan Prameks. Ini kan uji coba dulu sampai akhir tahun," kata dia.
Sementara itu, dikatakannya, untuk kereta yang saat ini masih dioperasikan sebagai KA Prameks nantinya akan digunakan untuk melayani rute lain.
"Kebutuhan kami masih banyak, termasuk untuk KA Bandara kami masih butuh juga," kata Zulfikri.
Menurutnya, KRL dianggap lebih efisen karena dapat mengurangi emisi karbon.
Baca: NEW NORMAL: Perkantoran di Jakarta Mulai Buka, Penumpang KRL di Bogor Antre Sampai Parkiran
Baca: Pengecekan Suhu di KRL Area Stasiun Bogor Dilonggarkan Gara-gara Calon Penumpang Ricuh
Sejarah Prameks
KA Prambanan Ekspres (Prameks) beroperasi sejak 1960-an.
Awalnya Prameks memiliki nama Kereta Api Kuda Putih dan memiliki nama lain Turangga Seta.
Dikutip dari Kompas.com, di awal operasionalnya, Prameks memakai rangkaian KA Senja Utama Solo yang sedang tidak terpakai.
Awalnya rute yang dilayani Jogja-Solo pulang pergi 3 kali sehari.
Pada Maret 2000, perjalanan diperpanjang dari Stasiun Solo Balapan ke Stasiun Solo Jebres, lalu diperpanjang lagi sampai Stasiun Palur di timur Solo.
Setelah jalur rel ganda KA Yogya-Kutoarjo selesai dibangun, September 2007, PT KA Daop VI melakukan uji coba Prameks rute Yogya-Kutoarjo sejauh 83 kilometer.
Di akhir pekan, penumpang Prameks makin penuh karena ditambah warga Solo dan Kutoarjo yang ingin jalan-jalan ke Yogyakarta.
Pada 2010, rangkaian KA yang digunakan adalah Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) dan KRD.
Sementara itu, Prameks pernah berhenti sementara pada 2012.
(TRIBUNNEWSWIKI/Afitria) (Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kabar Baik, KA Prameks Jogja-Solo Akan Diganti KRL