"Semua orang harus membantu melindungi orang lain dengan mengikuti perintah kesehatan ini," demikian bunyi salah satu bagian dari pengumuman itu.
“Kita tidak bisa melulu mengharapkan para penegakan hukum untuk memastikan setiap orang memakai masker,"
"Tapi, jika ada yang tidak memakainya, kita dapat bertindak, misalnya dengan tidak mengijinkan masuk ke tempat yang dituju."
Sang penggalang dana, Cowan, mengatakan kepada KGTV jika aksi yang dia gagas ternyata mendatangkan respons yang mengejutkan.
"Semula saya berpikir, angka 1.000 dollar AS sudah menjadi sebuah pencapaian, tapi kini kami kewalahan," sebut dia.
Menurutnya, saat berada di tempat umum maka sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang untuk mengenakan masker.
"Ini juga menjadi usaha untuk melindungi orang lain -dari penularan virus corona," tambahnya.
Namun yang terjadi saat ini telah menunjukkan bahwa ada banyak orang baik di luar sana, yang jumlahnya lebih banyak daripada mereka yang jahat," kata dia.
Cowan lalu mengatakan, uang yang terkumpul bakal langsung diberikan untuk Lenin, dan sepenuhnya menjadi hak dia.
Reaksi Lenin
Cowan pun membagikan tangkapan layar berisi percakapan dengan Lenin Gutierrez dan foto dirinya di GoFundMe, untuk menunjukkan mereka sudah saling berkontak.
Selanjutnya, Lenin mengunggah video di Facebook pada hari Rabu (24/6/2020), untuk mengucapkan terimakasih kepada para dermawan.
Lelaki ini mengatakan, mimpinya adalah menjadi seorang penari, dan bahwa dia akan menggunakan dana yang dia dapat untuk mengejar tujuan itu.
“Dengan donasi ini saya dapat mewujudkan mimpi-mimpi saya. Saya bisa memicu gairah saya lebih baik sekarang,” kata dia.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tolak Konsumen Tak Bermasker, Barista Starbucks Dihadiahi Rp 230 Juta"