Misi Pengawasan Laut China Selatan, AS Kirimkan Pesawat Militer untuk Lacak Kapal Selam China

Akhir pekan lalu, kementerian pertahanan Jepang mengatakan mereka melihat kapal selam asing, yang diyakini sebagai kapal selam China


zoom-inlihat foto
pesawat-pengintai-ep-3-as-1211.jpg
youtube
Pesawat pengintai EP-3 milik AS yang ditugaskan mengintai kapal selam China yang berpatroli di Laut China Selatan.


Jepang mengirim kapal perusak Pasukan Bela Diri dan pesawat patroli untuk memantau kapal selam, yang melewati jalur air yang sempit antara rantai pulau Tokara di prefektur dan Amami Oshima tanpa permukaan.

Media Jepang mengutip sumber SDF tak dikenal yang mengatakan bahwa kapal selam itu mungkin sedang menguji kemampuan perang anti-kapal selam Jepang dan AS.

Menteri Pertahanan Jepang Taro Kono mengatakan pesawat SDF Jepang juga harus berebut setiap hari dalam menanggapi pesawat tempur PLA yang mendekati wilayah udara Jepang.

"Di Laut China Timur, jet tempur kami berebut pesawat China hampir setiap hari, kadang-kadang lebih dari sekali," kata Kono pada (Kamis), menambahkan Beijing telah membuka celah lebar antara persenjataan militer kedua negara, membangun sejumlah besar kapal selam, fregat dan kapal perusak.

"Kita perlu menilai kemampuan dan niat China."

Baca: Menakar Kekuatan Militer India dan China dalam Konflik Perbatasan, India Dinilai Lebih Berpengalaman

Baca: Di Tengah Situasi yang Memanas, Kapal Perang AS Latihan Bersama Kapal Jepang di Laut China Selatan

Dia mengatakan Beijing telah berkembang dari suatu negara tanpa jet tempur modern, kapal selam atau fregat pada awal 1990-an menjadi satu dengan lebih dari 1.000 pesawat tempur generasi keempat dan kelima, dibandingkan dengan 300 atau lebih jet tempur yang dimiliki Jepang.

Sementara itu, Berita Pertahanan yang berbasis di AS mengatakan awal bulan ini bahwa Menteri Pertahanan AS Mark Esper sedang mempelajari kemungkinan membangun kapal selam robot besar untuk meningkatkan pengawasan bawah laut.

Menurut laporan itu, sebuah studi yang dipelopori oleh think tank internal Esper, kantor Penilaian Biaya dan Program Evaluasi, merekomendasikan agar Angkatan Laut AS berinvestasi sebanyak 50 kendaraan bawah air tak berawak ekstra besar, atau XLUUV.

(Tribunnewswiki.com/Ami Heppy)





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved