Ayah 30 Anak Ini Mendadak Kaya Setelah Temukan Batu Ini, Dijual Seharga Rp 42,2 Miliar

Saniniu Laizer, seorang buruh tambang di Tanzania, kaya mendadak usai menjual dua batu Tanzanite terbesar yang ditemukan di sana.


zoom-inlihat foto
tanzania-ministry-of-minerals-via-bbc.jpg
Tanzania Ministry of Minerals via BBC
Saniniu Laizer, pria 52 tahun di Manyara, Tanzania. Dia menjadi sorotan setelah kaya mendadak karena menjual dua Tanzanite, batu mulia yang disebut-disebut salah satu terlangka di Bumi, di mana temuannya sejauh ini adalah yang terbesar di Tanzania.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Saniniu Laizer, seorang buruh tambang di Tanzania, kaya mendadak usai menjual dua batu Tanzanite terbesar yang ditemukan di sana.

Ayah 30 anak dari 4 istri ini beruntung bisa menemukan tanzanite sebesar 15 kilogram atau rekor yang terbesar yang pernah ditemukan. 

Tanzanite sendiri merupakan salah satu batu paling langka di dunia dan bernilai sangat tinggi, serta hanya ditemukan di wilayah Tanzania.

Pria ini mendapatkan 2,4 juta Poundsterling atau sekitar Rp 42,2 miliar dari Kementerian Pertambangan usai menjual dua Tanzanite kasar berbobot 9,27 kilogram dan 5,103 kilogram tersebut.

Kemudian, seperti apa batu yang disebut Tanzanite itu?

Baca: Video Porno Mendadak Muncul di Webinar Sosialiasi KPU, Ternyata Password Disebar Bebas

Baca: Geser Jack Ma, Colin Zheng Huang Pemilik Pinduoduo Jadi Orang Terkaya di China Pada Usia 40 Tahun

Tanzanite, batu mulia itu di Tanzania. Harganya bisa jauh lebih mahal dari berlian sekalipun.
Tanzanite, batu mulia itu di Tanzania. Harganya bisa jauh lebih mahal dari berlian sekalipun. (TAUFIK UIEKS)

Gemolog Hobart M. King, Ph.D., dalam laman geology.com mencatatkan bahwa Tanzanite merupakan nama dagang yang pertama kali digunakan oleh Tiffany and Company untuk spesimen permata berkualitas mineral zoisite dengan warna biru.

Tiffany bisa saja menjualnya dengan nama "Blue Zoisite," namun ternyata pihaknya lebih memilih nama "Tanzanite" untuk menggugah minat pelanggan dan lebih mudah dipasarkan.

Nama "Tanzanite" diberikan karena satu-satunya deposit tanzanite yang dikenal di dunia yang mempunyai kepentingan komersial yaitu di Tanzania Utara.

Nama ini merepresentasikan asal geografis yang terbatas dari permata tersebut.

Seluruh tambangnya berada di area sekitar delapan mil persegi di Bukit Merelani, dekat pangkalan Gunung Kilimanjaro dan kota Arusha.

Walaupun hampir semua batu permata paling populer di dunia telah dikenal dan digunakan selama ratusan tahun, Tanzanite tidak ditemukan dalam jumlah komersial sampai tahun 1960-an.

Dalam waktu singkat Tanzanite sudah menjadi permata biru paling populer kedua di bawah Safir.

Ini merupakan salah satu dari sejumlah kecil permata dari berbagai warna yang sudah ditemukan dan dibawa ke popularitas konsumen yang kuat di abad lalu.

Permata biru

Faceted blue tanzanite.
Faceted blue tanzanite. (Tangkap layar geology.com)

Peningkatan popularitas yang cepat ini dicapai, terutama lewat promosi Tiffany dan karena warna biru indah Tanzanite.

Zoisit mineral secara alami muncul dalam berbagai warna, mulai dari tidak berwarna, abu-abu, kuning, coklat, merah muda, hijau, biru, dan ungu.

Nama "Tanzanite" juga dipakai untuk berbagai warna zoisit yang berkisar dari biru ke ungu kebiruan sampai ungu kebiruan.

Warna biru tanzanite dikarenakan oleh sejumlah kecil vanadium dalam struktur mineral zoisit.

Saat zoisit yang mengandung vanadium dipanaskan sampai suhu 600 derajat Celcius selama sekitar 30 menit, keadaan oksidasi vanadium berubah, dan perubahan itu menyebabkan warna biru.

Sekarang ini, hampir seluruh permata yang dijual sebagai "Tanzanite" mempunyai warna biru yang telah sengaja diproduksi atau ditingkatkan dengan proses pemanasan.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved