Kenali Gejala Palsu Covid-19, Bisa Bikin Orang Sehat Merasa Sakit, Ini Cara Mengatasinya

Dokter konsulen psikosomatik menjelaskan bagaimana cara untuk mengetahui gejala palsu dari Covid-19 atau hanya merupakan psikosomatik karena kecemasan


zoom-inlihat foto
ilustrasi-tes-virus-corona.jpg
pixabay.com
Ilustrasi Tes Virus Corona


Hasil Rapid Test Non-Reaktif Tak Selalu Tunjukkan Orang Negatif Covid-19

Hasil rapid test reaktif belum dipastikan dapat menunjukkan bahwa seseorang positif Covid-19.

Sebaliknya, hasil rapid test non-reaktif belum tentu memastikan seseorang seratus persen negatif virus corona.

Akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr. Tonang Dwi Ardyanto, SpPK., Phd., memaparkan penyebutan hasil rapid test yang benar adalah reaktif atau non-raktif, bukan positif atau negatif.

Salah satu sumber pemicu masalah dalam pandemi Covid-19 selama ini adalah munculnya stigma yang dipicu oleh salah kaprah penyebutan.

Baca: Inilah 9 Tips Aman Gowes di Jalanan Kota saat Pandemi Virus Corona

Baca: Ingin Menikah Saat Pandemi Covid-19, Resepsi Sesuai Aturan New Normal di Malang Ini Bisa Dicontoh

Penggunaan istilah “positif” ini harus hati-hati, terutama dalam menyampaikan tentang hasil rapid test Covid-19.

Padahal, tidak ada hasil “positif” pada hasil rapid test Covid-19.

“Tidak ada hasil rapid test Covid-19 yang menyatakan positif,” kata dr. Tonang saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (13/6/2020).

dr . Tonang mengimbau, jangan pernah ada yang menyebut seseorang positif Covid-19 hanya berdasarkan hasil rapid test.

“Apakah yang hasil rapid test-nya reaktif pasti positif? Belum tentu,” kata dia.

Setelah kemunculan hasil rapid test reaktif, yang diperlukan selanjutnya adalah langkah konfirmasi.

Yakni dengan tes polymerase chain reaction (PCR) pada pasien.

“Hasil PCR itu mungkin memang positif Covid-19, tapi bisa juga tidak.

Maka, rapid test disebut skrinning, bukan diagnosis pasti,” jelas dia.

Pencegahan virus Corona
Pencegahan virus Corona (doktersehat.com)

Sebaliknya, dr. Tonang menerangkan, seseorang yang rapid tes-nya menunjukkan hasil non-reaktif, tidak berarti tes PCR-nya pasti akan negatif atau bebas virus.

“Karena bisa saja, memang belum tepat waktunya,” terang dia.

dr. Tonang menegaskan, untuk bisa menyebut positif dan negatif, harus dengan tes PCR.

Setiap pasien diambil swab sebanyak dua kali.

Untuk mudahnya, disebut hari pertama (H1) dan hari kedua (H2).

"Dapat disebut positif apabila minimal pada salah satu tes swab ditemukan virus covid," papar dia.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Lost in Papua

    Lost in Papua adalah sebuah film Indonesia yang
  • Film - Comic 8 Revolution:

    Comic 8 Revolution: Santet K4bin3t adalah sebuah film
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved