Meski beprestasi, Indra Sjafri pernah mengalami nasib tragis tak digaji selama 20 bulan sejak September 2011 saat menangani timnas Indonesia U-16.
Pada 2012, Indra Sjafri ditunjuk menjadi pelatih timnas U-19.
Hasilnya memuaskan yakni timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 pada tahun 2013.
Indra Sjafri menjadi aktor sentral dalam menemukan talenta pemain Indonesia seperti Evan Dimas, Hansamu Yama, Zulfiandi, Ricky Fajrin, Septian David Maulana hingga Putu Gede.
Capaian itu membuat Indra Sjafri direkrut oleh klub yang sedang membangun proyek prestisius dengan pemain muda, Bali United pada akhir 2014.
Banyak pemain lokal bali dan daerah lain yang berhasil diorbitkan bersama Serdadu Tridatu.
Di Bali United, Indra Sjafri menelurkan nama-nama potensial seperti Yabes Roni, Alsan Sanda dan I Made Andhika Wijaya.
Pada 2017-2018, Indra Sjafri kembali melatih timnas U-19.
Di periode kedua bersama timnas U-19, Indra Sjafri gagal menyabet juara namun berhasil memoles beberapa berlian yakni Egy Maualana Vikri, Hanis Saghara hingga Witan Sulaiman.
Pada awal 2019, Indra Sjafri resmi melatih timnas U-22 dan U-23.
Indra Sjafri pun sukses mengantar tim Garuda Muda meraih juara Piala AFF U-22 pada 2019.
Hingga kini, Indra Sjafri masih melatih timnas Indonesia U-23.
Selain pandai dalam memotivasi pemain, Indra Sjafri juga dikenal dengan metode latihan yang membuat fisik dan stamina para pemainnya tahan lama.
Rahmad Darmawan
Baca: Tepis Tudingan, Indra Sjafri Blak-blakan Dirinya Diusir Shin Tae-yong: Ini Soal Harga Diri Bangsa
Rahmad Darmawan lahir di Metro, Lampung, Indonesia, 28 November 1966.
Rahmad Darmawan memiliki istri bernama Dinda Eti Yuliawati dan kedua pasangan ini dikaruniai dua anak bernama Rivaldi Agung Darmawan dan Aldina Darmawan.
Selain menjadi pelatih sepak bola profesional, Rahmad Darmawan juga memiliki latar belakang pensiunan militer.
Setelah mengabdi sejak 1991 di korps Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut, Rahmad Darmawan memutuskan pensiun dari dunia militer pada 2015 lalu dengan pangkat terakhir Mayor (L).
Fakhri Husaini
Pasca pensiun dari lapangan hijau, Fakhri Husaini segera mengambil kursus kepelatihan dan pada tahun 2008, dia sudah sampai pada tahap lisensi A AFC.