Tensi AS dan China Meningkat di Laut China Selatan, TNI Menyiagakan 4 KRI di Natuna untuk Antisipasi

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk terus melindungi kedaulatan dan kepentingan Indonesia


zoom-inlihat foto
kri-slamet-riyadi-pada-12-desember-2014.jpg
Wikimedia Commons/Marwan Mohamad
KRI Slamet Riyadi pada 12 Desember 2014. KRI ini menjadi salah satu KRI yang disiagakan di perairan Natuna untuk mengantisipasi meluasnya konflik antara Amerika Serikat dan China di Laut China Selatan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketegangan AS dan China di Laut China Selatan membuat TNI Angkatan Laut (AL) menyiagakan empat kapal perang KRI jenis Fregat dan Korvet di perairan Natuna, Kepulauan Riau.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi meluasnya kemelut kedua negara itu.

"TNI AL dalam hal ini Koarmada I terus menyiagakan unsur KRI di Natuna dan antisipasi meluasnya dampak naiknya tensi di LCS," ujar Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Kadispenkoarmada) I TNI AL, Letkol Laut Fajar Tri Rohadi, Jumat (19/6/2020).

Adapun 4 KRI tersebut meliputi, KRI Bung Tomo-357, KRI Slamet Riyadi-352, KRI Bintang-907, dan KRI Wiratno-379.

Selain antisipasi seiring meningkatnya eskalasi ketegangan di LCS, kapal perang tersebut juga disiagakan untuk menggelar patroli rutin.

Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk terus melindungi kedaulatan dan kepentingan Indonesia.

"Peningkatan kesiagaan sudah hal yang pasti dan kesiagaan KRI di wilayah itu memang sudah dari dulu," kata Fajar.

Ketegangan antara AS dan China tengah kian meruncing di LCS belakangan ini.

Baca: India Percepat Beli 12 Sukhoi & 21 Jet Tempur dari Rusia, Batalkan Tender dengan China, Siap Perang?

Baca: Konflik Laut China Selatan Memanas, Kapal Militer AS & China Hampir Tabrakan,Cuma Berjarak 100 Meter

KRI Bung Tomo-357 unsur Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada I berhasil menangkap 4 Kapal Ikan Asing (KIA) asal Vietnam.
KRI Bung Tomo-357 unsur Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada I berhasil menangkap 4 Kapal Ikan Asing (KIA) asal Vietnam. (TNI AL)

Amerika Serikat Mengerahkan 3 Kapal Induk dan Jet Tempur di Perairan Indo-Pasifik

Tiga kapal induk Amerika Serikat (AS) dilaporkan berpatroli di perairan Indo-Pasifik.

Peristiwa Ini merupakan yang pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.

Lebih lanjut, ini memiliki kaitan dengan ketegangan antara AS dan China, diberitakan oleh AP.

Sejumlah pengamat menilai aksi ini juga merupakan sinyal bahwa Angkatan Laut AS telah bangkit kembali dari kemunduran yang akibat serangan wabah virus corona.

AP memberitakan bahwa kegiatan militer yang simultan dan tidak biasa dari tiga kapal perang AS, disertai dengan kapal penjelajah Angkatan Laut, kapal perusak, jet tempur dan pesawat lainnya, muncul ketika Washington meningkatkan kritik kepada Beijing.

Washington mengkritik tanggapan Beijing mengenai wabah virus corona, langkahnya memaksakan kontrol yang lebih besar atas Hong Kong, dan kampanyenya untuk melakukan militerisasi pulau buatan di Laut China Selatan.

"Ada beberapa indikasi dalam tulisan-tulisan China bahwa Amerika Serikat dihantam keras oleh Covid-19, bahwa kesiapan militer rendah, jadi mungkin ada upaya Amerika Serikat untuk memberi sinyal kepada China bahwa mereka tidak boleh salah perhitungan," kata Bonnie Glaser, direktur Proyek Tenaga China di Pusat Studi Strategis dan Internasional kepada AP.

"China pasti akan menggambarkan langkah ini sebagai contoh provokasi AS, dan sebagai bukti bahwa AS adalah sumber ketidakstabilan di kawasan ini."

Sebelumnya diberitakan bahwa Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompoe berencana untuk bertemu dengan pejabat pemerintah China di Hawaii, menurut laporan Politico, mengutip dua sumber yang tak disebutkan namanya.

Seperti diberitakan Reuters, Sabtu (13/6), Politico melaporkan bahwa Pompeo yang mengkritik China tentang berbagai masalah tengah merencanakan perjalanan tersebut dan proses pengaturannya belum selesai.

Baca: Setelah Dugaan Data Diretas Hacker, Kali Ini Zoom Terseret Konflik Politik Amerika Serikat vs China

Baca: China dan Amerika Serikat Disebut Bakal Lakukan Pertemuan Tingkat Tinggi di Hawaii, Upaya Damai?

Parade militer China.
Parade militer China. (defensnews/AFP)

Departemen Luar Negeri AS dan kedutaan besar China di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dilayangkan Reuters.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved