Sehingga fenomena ini baru bisa dinikmati ketika Venus terbit di arah Timur Laut pada pukul 04.30 WIB.
Konjungsi Bulan-Venus ini terletak di Rasi Taurus dekat bintang Aldebaran.
21 Juni 2020: Gerhana Matahari Cincin & Bulan memasuki Fase Bulan Baru
Gerhana Matahari cincin terjadi ketika Bulan terlalu jauh dari Bumi sehingga tidak sepenuhnya menutupi Matahari.
Fenomena ini menghasilkan cincin cahaya di sekitar Bulan yang gelap.
Korona Matahari tidak terlihat selama gerhana cincin.
Jalur gerhana akan dimulai di Afrika Tengah dan bergerak melalui Arab Saudi, India Utara, dan China Selatan sebelum berakhir di Samudera Pasifik.
Gerhana sebagian akan terlihat di sebagian besar Afrika Timur, Timur Tengah, dan Asia Selatan.
Sementara dalam fenomena Fase Bulan Baru, Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.
Baca: Catat Waktunya! Fenomena Langit Strawberry Full Moon dan Gerhana Bulan Penumbra Terjadi Malam Ini
Baca: Melihat Gerhana Matahari Cincin secara Langsung, Apakah Berbahaya?
Fase ini terjadi pada 13.42 WIB.
Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang.
Sebab, tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.
22 Juni 2020: Konjungsi Bulan dan Merkurius & Titik Balik Matahari Juni (Solstice Juni)
Puncak fenomena Konjungsi Bulan dan Merkurius terjadi pada pukul 17.15.46 WIB.
Namun, Bulan dan Merkurius sulit terlihat ketika Matahari masih berada di atas ufuk.
Sebab cahaya pantulan Bulan dan Merkurius kalah terang dibandingkan cahaya Matahari.
Sehingga fenomena ini baru bisa dinikmati ketika Matahari sudah terbenam di arah Barat Laut.
Konjungsi Bulan-Merkurius terletak di rasi Gemini.
Cukup sulit mengamati Merkurius dengan mata telanjang.
Sementara, Titik balik Matahari terjadi pada 04.44 WIB.