
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pesawat BAE Hawk 2019 milik TNI AU jatuh di Kampar, Riau, pada Senin (15/16/2020).
Pilot Lettu Aprianto Ismail dikabarkan selamat dari insiden ini.
Ia berhasil mengevakuasi diri berkat fitur kursi pelontar.
Lalu bagaimana pilot bisa menyelamatkan diri dari kecelakaan?
Berikut ini adalah cara kerja kursi pelontar pesawat tempur, seperti diberitakan Tribunnews.com.
Kol Pnb. Agung Sasongkojati, penerbang F-16 Fighting Falcon dengan callsign "Sharky", juga Paban II Spotdirga TNI AU sekaligus sebagai Kepala Unit Drone FASI (Federasi Aero Sport Indonesia) dikutip dari laman resmi TNI AU.

Baca: Gaji Ke-13 bagi PNS, Pensiunan, TNI & Polri Bakal Cair pada Akhir Tahun 2020, Ini Daftar Besarannya
Dijelaskan, hampir semua pesawat tempur militer dilengkapi dengan kursi lontar (ejection seat), yang memungkinkan pilot bisa menyelamatkan hidupnya dari pesawat yang rusak atau tak berfungsi; dalam pertempuran atau selama pengujian.
Melontarkan diri dari pesawat yang bergerak dengan kecepatan lebih tinggi dari kecepatan suara (Mach 1.750 mil/jam atau 1.207 km/jam) sangat berbahaya.
Kekuatan lontaran pada kecepatan tersebut bisa mencapai lebih dari 20 kali gaya gravitasi Bumi.
Pada 20G, pilot mengalami gaya 20 kali berat tubuhnya, yang dapat menyebabkan cedera parah, bahkan kematian.
Sangat penting bagi pesawat tempur untuk memiliki kursi lontar.
Kursi lontar merupakan sistem yang kompleks dengan ribuan komponen.
Tujuan dari pemasangannya sederhana: untuk melontarkan penerbang seketika dari pesawat pada jarak yang aman, kemudian membuka parasut, sehingga memungkinkannya untuk mendarat dengan aman.
Untuk memahami bagaimana sebuah kursi lontar bekerja, kita harus memahami beberapa komponen dasar dalam sistem pelontaran.
Baca: Ketegangan Terjadi Antara Polandia dan Ceko, Libatkan Tentara, Tapi Penyebabnya Sepele
Semua harus terlaksana dengan benar dalam hitungan detik, dengan urutan tertentu untuk bisa menyelamatkan hidup pilot.
Jika salah satu bagian dari peralatan penting tak bekerja, akibatnya bisa fatal.
Letak kursi lontar di dalam kokpit dan biasanya menempel pada rel vertikal dengan serangkaian roda gulir di tepi kursi.
Selama fase pelontaran, rel berfungsi mengarahkan kursi keluar dari pesawat pada sudut tertentu.
Cara kerja sistem kursi lontar dimulai dengan penerbang menarik handel pelontar.
Selanjutnya, dengan hampir seketika, canopy (kaca penutup) terlontar diikuti roket pendorong meledak dan kursi dilontarkan bergulir pada rel di punggung kursi.
Kisah Pasangan Pilot Tewas karena Kecelakaan Pesawat, Berjarak 17 Tahun |
![]() |
---|
Kecelakan Pesawat di Nepal Tewaskan 68 Orang, Terburuk dalam 3 Dekade |
![]() |
---|
SOSOK Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, Pilot Pesawat Tempur TNI AU Gugur Saat Uji Coba |
![]() |
---|
Jasad Pilot T-50i Golden Eagle yang Jatuh Sulit Dievakuasi karena Pesawat Meledak |
![]() |
---|
Pesawat Kargo Pembawa Muatan 'Berbahaya' Jatuh & Meledak di Yunani |
![]() |
---|