TRIBUNNEWSWIKI.COM - Amerika Serikat saat ini sedang banyak diterpa masalah.
Tindakan rasisme kepolisian yang berujung demonstrasi di seluruh negara bagian pun menambah situasi tak menentu di negeri paman Sam tersebut setelah sebelumnya dihantam pandemi Covid-19.
Jumlah kasus positif virus corona terus bertambah di Amerika Serikat (AS).
Mengutip pemberitaan Voice of America Kamis (11/6/2020), berdasarkan update data virus corona terbitan Universitas Johns Hopkins menyebutkan, Amerika Serikat sekarang memiliki 2.000.464 kasus terkonfirmasi Covid-19.
AS tercatat di tempat teratas negara yang paling banyak kematian akibat corona.
Kasus positif itu hampir tiga kali lipat dibandingkan Brasil yang menempati peringkat dua dengan 772.416.
AS juga meraih predikat sebagai negara yang paling banyak melakukan tes, yaitu sekitar 500.000 tes setiap hari.
Itu pula yang menjadi salah satu alasan mengapa AS mencatat sekitar 20.000 per hari.
Baca: Amerika Serikat-China Memanas, 3 Kapal Perang AS Terlihat Berpatroli di Perairan Indo-Pasifik
Baca: Masalah antara Amerika Serikat vs China Kembali Bertambah, Kali Ini Terkait Kepemilikan Nuklir
Baca: Viral Video Perempuan Papua Ikut Demonstrasi di Amerika Serikat, Pidato hingga Teteskan Air Mata
Dan juga berdasarkan update virus corna itu, sebanyak 416.201 orang yang meninggal akibat virus corona di seantero jagat.
Rinciannya lagi-lagi AS di peringkat pertama dengan 112.924 orang meninggal.
Inggris, berada di bawah AS, mencatat 41.213 orang tutup usia akibat Covid-19.
Brasil melaporkan 39.680 kematian. Setiap negara mencatat kematian Covid-19 dengan cara berbeda.
Padahal kasus harian menurun tajam di beberapa wilayah di AS. Tapi ada 20 negara bagian yang justru mencatatkan peningkatan tajam kasus corona.
Data harian New York Times menunjukkan kasus harian selama dua pekan terakhir meningkat di California; Texas; Florida; North Carolina; Arizona; Tennessee; Washington; South Carolina; Missouri; Utah; Kentucky; Arkansas; Nevada; New Mexico; Oregon; Idaho; Vermont; Hawaii; Alaska dan Montana.
New York Times menyebut peningkatan ini sebagian karena beberapa negara bagian "memperkuat kapasitas pengujian".
Sementara di tengah peningkatan kasus di sejumlah negara bagian, Presiden AS Donald Trump justru tetap menyatakan akan mulai berkampanye untuk pemilihan presiden, pekan depan.
Pawai pertamanya dijadwalkan berlangsung di Oklahoma, pada Jumat (12/06/2020).
Trump berjuang agar terpilih untuk kedua kalinya sebagai presiden, namun angka pada jajak pendapat sementara memperlihatkan dirinya tertinggal dari kandidat Partai Demokrat, Joe Biden.
Amerika Serikat tak akan kendurkan ekonomi lagi
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan, Amerika Serikat (AS) tidak bisa membiarkan virus corona baru menutup ekonomi lagi. Lebih dari US$ 1 triliun dana penyelamatan akan mengalir ke perekonomian negeri uak Sam bulan berikutnya.