Masyarakat Sulit Ditertibkan, Gubernur Sulawesi Selatan: Banyak yang Bingung Akibat Hoaks Covid-19

Menurut Gubernur Sulawesi Selatan, penanganan Covid-19 di wilayahnya semakin sulit karena keberadaan hoaks yang membuat bingung masyarakatnya.


zoom-inlihat foto
massa-mengambil-paksa-dan-membawa-jenazah-keluarganya-dari-rs-labuang-baji-makassar.jpg
Kompas.com/Istimewa
Massa mengambil paksa dan membawa jenazah keluarganya dari RS Labuang Baji, Makassar, Jumat (5/6/2020).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Indonesia tak hanya berkutat dengan problem pandemi Corona yang saat ini sedang melanda.

Bangsa Indonesia juga dihadapkan pada persoalan lain yang tak kalah pelik, yakni rendahnya literasi di masyarakatnya.

Hal itu pun membuat berita palsu atau hoaks semakin sulit ditangkal karena literasi masyarakat kita yang belum baik.

Situasi Covid-19 pun diliputi kabar tak bertanggungjawab, seperti di Sulawesi Selatan.

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan, adanya isu bahwa pandemi Covid-19 bertujuan memperkaya sejumlah pihak menghambat penanganan penularan penyakit tersebut oleh pemerintah daerah (pemda).

Menurut Nurdin, isu tersebut disampaikan sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab.

Salah satu anak dari pasien PDP Covid-19 di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar saat menghalangi mobil petugas yang membawa ibunya di pemakaman khusus Covid-19, Senin (15/5/2020) lalu. (KOMPAS.COM/HIMAWAN)
Salah satu anak dari pasien PDP Covid-19 di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar saat menghalangi mobil petugas yang membawa ibunya di pemakaman khusus Covid-19, Senin (15/5/2020) lalu. (KOMPAS.COM/HIMAWAN) ((Kompas.com/Himawan))

"Yang menjadi masalah adalah ada sekelompok orang yang menyebarkan berita hoaks."

"Utamanya (narasi) soal Covid-19 merupakan sebuah skenario untuk memperkaya RS dan dokter," ujar Nurdin dalam konferensi pers secara daring bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (10/6/2020), dikutip dari laman Kompas.com berjudul Gubernur Sulsel: Isu Pandemi untuk Memperkaya Pihak Tertentu Hambat Penanganan Covid-19.

Baca: Kemenhub Longgarkan Jumlah Penumpang Transportasi, Anggota DPR: Berpotensi Tingkatkan Kasus Covid-19

Baca: Setelah Pulangkan Paksa Jenazah Covid-19, Warga di Surabaya Justru Anarkis Terhadap Petugas Medis

Baca: Info Terkini Covid-19 di Indonesia: Kasus Positif Bertambah 1.241, Ada Rekor Tambahan Pasien Sembuh

Isu lain yang disebarkan, yakni masyarakat disebut tidak perlu takut dengan Covid-19 karena penyakit ini tidak berbahaya.

Kedua narasi itu, kata Nurdin, membuat masyarakat merasa bimbang.

"Mereka jadi berpikir apakah benar Covid-19 itu berbahaya?"

"Padahal masyarakat Sulawesi Selatan sudah ketat dalam menerapkan pencegahan penularan," ungkapnya.

"Ini sangat mengganggu upaya kami dalam memutus penularan Covid-19," tegas Nurdin.

Pihak keluarga terekam kamera CCTV mengambil paksa dan membawa kabur jenazah PDP dari RS Dadi Makassar, Rabu (3/6/2020).
Pihak keluarga terekam kamera CCTV mengambil paksa dan membawa kabur jenazah PDP dari RS Dadi Makassar, Rabu (3/6/2020). (Istimewa)

Oleh karena itu, pihaknya saat ini sedang giat menelusuri persoalan ini. Nurdin mengatakan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan akan tetap berupaya melanjutkan edukasi pencegahan penularan Covid-19 kepada masyarakat.

"Saya mengimbau kepada masyarakat, bahwa Covid-19 ini merupakan ancaman bagi kira semua."

"Sebab kita belum memiliki vaksin dan obatnya. Jangan mudah terprovokasi orang-orang yang tak bertanggung jawab," tuturnya.

Lebih lanjut, Nurdin mengungkapkan, secara umum masih ada tiga daerah di Sulawesi Selatan yang hingga saat ini mencatat kasus penularan Covid-19, yaitu Makassar, Luwu Timur dan Maros.

"Sementara yang lain saya kira insyaallah belum ada lagi transmisi lokal," tuturnya.

UPDATE Covid-19 di Indonesia

Pemerintah menyatakan bahwa masih terjadi penularan virus corona di Indonesia, sehingga jumlah kasus Covid-19 terus bertambah.

Berdasarkan data yang masuk hingga Rabu (10/6/2020) pukul 12.00 WIB, ada penambahan 1.241 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan kini ada 34.316 kasus Covid-19 di Indonesia, sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

 

Update data pasien Covid-19 ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers dari Graha BNPB pada Rabu sore.

"Kasus positif (Covid-19) yang kami konfirmasi sebanyak 1.241, sehingga totalnya 34.316," ujar Yurianto.

Baca: Kemenhub Longgarkan Jumlah Penumpang Transportasi, Anggota DPR: Berpotensi Tingkatkan Kasus Covid-19

Baca: Setelah Pulangkan Paksa Jenazah Covid-19, Warga di Surabaya Justru Anarkis Terhadap Petugas Medis

Baca: Info Terkini Covid-19 di Indonesia: Kasus Positif Bertambah 1.241, Ada Rekor Tambahan Pasien Sembuh

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Cocid-19, Achmad Yurianto berpose dengan Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro di Graha BNPB, Senin, (8/9/2020).
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Cocid-19, Achmad Yurianto berpose dengan Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro di Graha BNPB, Senin, (8/9/2020). (Instagram)

Menurut Yurianto, penambahan kasus baru tersebar di berbagai provinsi.

Dalam periode kali ini, jumlah penambahan terbesar tercatat ada di Jawa Timur dengan 273 pasien baru.

Kemudian, di DKI Jakarta tercatat ada 157 kasus baru, dan Jawa Tengah dengan penambahan 139 kasus baru.

"Penambahan kasus positif ini karena tracing yang agresif dilakukan."

"Bisa kita lihat sebagian besar penambahan kasus ini spesimen yang dikirim puskesmas atau dinas kesehatan, tidak didominasi oleh rumah sakit," ucap Yurianto.

Data pemerintah juga memperlihatkan, ada penambahan 715 pasien Covid-19 yang kini sudah dinyatakan sembuh.

Mereka telah dianggap sembuh setelah menjalani dua kali pemeriksaan berdasarkan metode polymerase chain reaction (PCR), dan hasilnya memperlihatkan negatif virus corona.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat mengantar kepulangan Azka Risky Ramadhan (1), balita positif covid-19 yang kini telah dinyatakan sembuh di Solo, Jawa Tengah, Senin (8/6/2020).
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat mengantar kepulangan Azka Risky Ramadhan (1), balita positif covid-19 yang kini telah dinyatakan sembuh di Solo, Jawa Tengah, Senin (8/6/2020). (KOMPAS/LABIB ZAMANI)

Dengan demikian, total ada 12.129 pasien Covid-19 yang sembuh setelah sebelumnya dinyatakan mengidap virus corona.

Namun, masih ada kabar duka dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Ada 36 pasien Covid-19 yang tutup usia dalam periode 9 - 10 Juni 2020.

Sehingga total pasien Covid-19 yang meninggal di Indonesia tercatat ada 1.959 orang.

Hingga saat ini, sebanyak 34 provinsi atau semua provinsi di Indonesia sudah mencatat kasus Covid-19.

Secara khusus, ada 424 kabupaten/kota yang terdampak Covid-19.

Jumlahnya bertambah dua dibandingkan data kemarin.

Pemerintah juga mencatat bahwa saat ini ada 43.945 orang dalam pemantauan (ODP).

Kemudian, ada 14.242 orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

(Tribunnewswiki.com/Ris)




Penulis: Haris Chaebar
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved