TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang pelajar SMPN 3 Kota Madiun bernama Radian, tenggelam di Sungai Bengawan Madiun atau Kali Bantaran, Selasa (9/6/2020) sore.
Warga Jalan Mojopahit, Kecamatan Winongo, Kota Madiun ini tenggelam saat berenang bersama dua temnnya, Zaki dan Bayu.
Seorang temannya, Abdul Ridho, mengatakan sore itu sekitar pukul 15.00, ia bersama teman-temannya akan bermain sepeda di Taman Lalu-Lintas Bantaran Kota Madiun.
Namun, Radian tiba-tiba mengajak berenang di sungai Bantaran yang lokasinya hanya beberapa ratus meter dari Taman Lalu-lintas.
Warga Jalan Mojopahit, Kecamatan Winongo, Kota Madiun ini tenggelam saat berenang bersama dua temannya, Zaki dan Bayu.
Seorang temannya, Abdul Ridho, mengatakan sore itu sekitar pukul 15.00, ia bersama teman-temannya akan bermain sepeda di Taman Lalu-Lintas Bantaran Kota Madiun.
Baca: Youtuber Prank Sembako Sampah Ferdian Paleka Bebas, Orang Tua dan Korban Berdamai
Baca: Baim Wong Prank Mau Beli Rumahnya Rp 40 Miliar, Muzdalifah dan Fadel: Kalau Cuma Nawar Aja Buat Apa?
Baca: Jadi Korban Prank Kebakaran, Petugas Damkar Solo Mengaku Tak Kapok
Baca: Dikenal Lugas dan Tegas, Tak Disangka Menhan Prabowo Subianto Nge-Prank Stafnya yang Sedang Tertidur
Namun, Radian tiba-tiba mengajak berenang di sungai Bantaran yang lokasinya hanya beberapa ratus meter dari Taman Lalu-lintas.
"Tadi kami mau bermain sepeda BMX, ada salah satu teman mengajak berenang.
Ada tiga orang yang berenang, yang dua cuma di pinggir, kalau Radin renang ke tengah," kata pelajar kelas VI SDN Sidorejo 2 Kota Madiun ini.
Ia mengatakan, beberapa saat setelah berenang ke tengah, Radin tampak tenggelam.
Baca: Doni Monardo Ungkap Penyebab Kasus Positif Covid-19 Terus Meningkat di Jawa Timur
Dua tangannya melambai-lambai ke atas seperti orang yang meminta pertolongan, namun hal itu diabaikan oleh teman-temannya karena dikira sedang ngeprank.
"Dikiranya cuma bercanda, soalnya dia suka nge-prank.
Tapi setelah hampir satu jam ditunggu, sampai hampir magrib nggak kelihatan, akhirnya saya melapor ke polisi," katanya.
Pantauan di lokasi, hingga sekitar pukul 19.00, petugas gabungan BPBD, TNI, dan Polisi masih melakukan pencarian di lokasi kejadian.
Namun, korban belum ditemukan.
Baca: Kasus Prank Beri Kardus Isi Sampah pada Waria Berbuntut Panjang, Youtuber Ferdian Paleka Kini Buron
Baca: YouTuber Ferdian Paleka Ditangkap, Polisi Balas Pranknya : Bentar Lagi Kamu Bebas, tapi Bohong
Baca: Terbongkar, Ini Motif Ferdian Paleka Bikin Konten Video Prank Sembako Sampah
Baca: Viral Remaja Prank Petugas Medis, Kejang-kejang hingga Mengaku Positif Covid-19, Kini Jadi Tersangka
Muncul ke Permukaan
Radin Candra Eko Setiawan (14), bocah yang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, berhasil ditemukan Rabu (10/6/2020) sekitar pukul 12.40 WIB.
Jasad korban yang tenggelam di dasar sungai sejak Selasa (9/6/2020) tiba-tiba muncul ke permukaan.
Warga Mojopahit RT/Rw 020/008 Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun ini kemudian langsung dievakuasi oleh petugas gabungan BPBD Kota Madiun. Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
Proses pencarian terhadap jasad korban dilakukan petugas gabungan dibantu masyarakat sejak sekitar pukul 08.00 WIB.
Tim pencari yang terdiri dari anggota BPBD, tim SAR, TNI, dan Polri menyisir sungai bengawan, dengan menggunakan empat unit perahu karet, petugas melakukan pencarian.
Dalam pencarian ini, petugas juga dibantu seorang relawan bernama Sukiro (67) atau yang akrab disapa Mbah Sukir. Warga Jalan Merpati, Kota Madiun ini menyelam tanpa bantuan alat pernafasan sejak pagi hingga siang hari.
Kasus ngeprank berujung celaka
Di Kulon Progo sebelumnya, polisi menangani peristiwa prank atau candaan ulang tahun yang berujung tewasnya dua remaja, Rian (15) dan Tegar (16) di underpass Kulur, Kecamatan Temon, Kulon Progo.
Kapolsek Temon Kompol Hery Setyo Budi mengatakan ada dua korban meninggal (Rian dan Tegar), dan satu selamat dan dirawat di rumah sakit.
"Mereka temen sepermainan, bukan dari satu sekolah," kata Hery kepada wartawan, Sabtu (22/2/2020) malam.
Seorang saksi yang juga teman korban, berinisial F, mengatakan kejadian berawal saat dia dan enam orang temannya datang ke lokasi underpass Kulur.
Begitu sampai di lokasi, mereka awalnya hanya duduk-duduk di dinding underpass.
Entah siapa yang mempunyai ide, mereka ingin bercanda dengan menceburkan Rian yang kebetulan ulang tahun ke air yang menggenangi underpass.
Mereka akhirnya mendorong Rian hingga tercebur ke dalam underpass yang ternyata kedalaman genangan airnya lebih dari tiga meter.
"Sengaja diceburkan, untuk surprise, dia kan ulang tahun," jelasnya saat ditemui.
Namun ternyata Rian tidak bisa berenang, hingga akhirnya dua temannya, Tegar dan Ramli mencoba menolong korban.
Namun keduanya justru ikut tenggelam.
"Awalnya ada satu yang nolong, karena tidak bisa, satu masuk lagi, dan ke tepi pingsan," ujarnya.
Dia dan rekan-rekannya yang ada di atas kemudian meminta tolong warga.
Hingga akhirnya dilakukan pencarian di air.
Ramli (15) warga Kulur, Temon ditemukan pingsan dan dilarikan ke rumah sakit.
Sedangkan Tegar (16) warga Tawangsari, Pengasih ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara itu Rian warga Sogan, Wates yang berulang tahun ke-15 berhasil dievakuasi tim SAR dalam kondisi meninggal.
-
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Pelajar SMP di Madiun Dibiarkan Tenggelam di Bengawan Solo, Dikira Ngeprank
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/DINAR)