TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hari ini, Rabu (3/6/2020) Indonesia kembali mendapatkan kesempatan untuk melihat fenomena alam unik.
Yaitu Bulan Perigee atau posisi dimana Bumi dan Bulan berada di titik terdekatnya.
Seperti yang kita ketahui, orbit Bulan dan Bumi berbentuk elips atau lonjong.
Sehingga akan ada saat dimana Bulan dan Bumi berada di titik dekat, yang disebut perigee dan di titik terjauh yaitu apogee.
Baca: Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG)
Baca: Hujan Meteor
Baca: Hujan Meteor hingga Matahari di Atas Kabah, Berikut Fenomena Langit Bulan Mei 2020, Catat Tanggalnya
Seperti yang dikutip dari Kompas.com, fenomena Bulan perigee terjadi pagi ini pukul 10.47 WIB.
Informasi tersebut telah dikonfirmasu benar adanya oleh Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Emanuel Sungging.
Emanuel mengatakan bahwa pada fenomena Perigee ini, jarak terdekat Bulan akan berada sekitar 364.390 kilometer dari pusat Bumi.
"Bulan akan nampak lebih besar jika diamati dari Bumi," kata Emanuel kepada Kompas.com, Selasa (2/6/2020).
Bulan yang akan nampak lebih besar itu memiliki lebar sudut yang terlihat dari Bumi yaitu 32,8 menit busur.
Perigee ini bisa terjadi, karena dalam peredaran Bulan mengelilingi Bumi, lintasannya tidak lingkaran sempurna tetapi sedikit elips atau lonjong.
"Ada kalanya (Bulan) agak jauh dari Bumi disebut apogee, dan saat dekat disebut sebagai perigee," jelas Emanuel.
Mengenai pengaruh fenomena ini terhadap kondisi di Bumi, Emanuel menyebutkan bahwa paling utama adalah peningkatan air pasang karena adanya gravitasi Bulan.
"Tapi itu juga ditentukan oleh faktor lain," ujarnya
Fenomena Perigee ini bisa disaksikan di wilayah mana pun di Indonesia, asalkan cuaca baik.
Dampak fenomena Bulan perigee untuk Bumi
Dikutip dari Time and Date, Bulan perigee berbeda dengan fenomena Supermoon.
Supermoon adalah fenomena langka dimana Bulan Purnama atau Bulan Baru berada di titik perigee atau dekat dengan bumi.
Sehingga Bulan akan nampak lebih besar daripada saat satelit Bumi tersebut berada dalam kondisi purnama.
Perlu diketahui, Bulan berada pada kondisi perigee dan apogee bisa terjadi setiap dua kali dalam satu bulan.
Periode waktu dari perigee menuju apogee adalah sekitar 27,554555 hari yang disebut dengan anomalistic monntg.