Padahal, menurut Risma bantuan dari BNPB pusat itu diprioritaskan untuk Surabaya.
Namun, lantaran dialihkan ke daerah lain, Pemkot harus membatalkan ratusan orang yang harusnya dilakukan swab.
Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, geramnya Risma itu lantaran Pemkot harus beberapa kali membatalkan pemeriksaan pasien karena mobil tersebut dialihkan dari Surabaya.
"Kami sangat menyesalkan itu," kata Feny.
Misalnya saja, pada Kamis (28/5/2020) kemarin, harusnya Pemkot melakukan pemeriksaan di Hotel Asrama Haji Sukolilo serta di Dupak Masigit.
Masing-masing lokasi bisa ratusan orang.
Namun ternyata mobil tersebut masih dialihkan ke daerah lain sehingga mempengaruhi jadwal jamnya.
"Ternyata mobil itu tidak datang hingga kami menunggu lima jam dan mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB," kata Feny.
Feny mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan konfirmasi kepada tim gugus tugas Pemprov Jatim agar Surabaya mendapat mobil tersebut untuk segera melakukan pemeriksaan mereka yang telah ditentukan.
Sehingga, rencananya hari ini juga sudah dibuatkan jadwal untuk melakukan pemeriksaan di daerah Kelurahan Kali Kedinding yang berjumlah sekitar 200 orang.
Namun harus diurungkan lantaran Pemprov mengalihkan ke daerah lain.
"Akhirnya, kami dua kali membubarkan pasien untuk melakukan tes swab,” terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya itu.
Baca: Lebaran Saat PSBB Surabaya, Risma Tak Gelar Open House Tapi Diganti Silaturahmi Secara Online
Baca: Bongkar Busuknya Penanganan Covid-19 dan Viral di Twitter, Dokter RS Royal Surabaya Terancam Hukuman
Baca: Surabaya Disebut Bisa Jadi Wuhan Kedua, Kasus Penularan Covid-19 Tinggi, Kini Fakta Baru Terkuak
Video lengkap Risma marah
Kemarahan Wali Kota Risma bahkan sempat terekam dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram @aslisuroboyo, Jumat (29/5/2020).
Dalam video tersebut, Wali Kota Risma terlihat sedang berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon.
Nada bicara Risma tak bisa menutupi bahwa Wali Kota Surabaya ini sangat marah saat tahun mobil PCR dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan.
Dalam potongan video tersebut, Wali Kota Surabaya itu terdengar menyebut dua mobil itu untuk penanganan COVID-19 ( virus corona) di Kota Surabaya.
"Kalau mau memboikot jangan begitu Pak caranya. Saya akan ngomong ke semua orang," kata Risma kepada orang yang berkomunikasi dengannya melalui telepon.
"Pak...Saya tidak terima... betul saya tidak terima. Saya dibilang tidak bisa kerja. Siapa yang tidak bisa kerja sekarang. Kalau ngawur nyerobot gitu, siapa yang tidak bisa bekerja," tukas Risma lagi.
Tanggapan DPRD soal penanganan kasus COVID-19 di Jawa Timur