TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Joko Widodo meminta pengerjaan proyek strategis nasional (PSN) terus berlanjut meski pandemi Covid-19 tak kunjung reda.
Jokowi meyakini PSN akan membawa dampak baik bagi pemulihan ekonomi nasional dan kesejahteraan rakyat.
Dikutip dari Kompas.com, Jokowi mengatakan, sejumlah PSN yang mendorong perekonomian dan kesejahteraan yaitu sertifikasi tanah untuk rakyat, legalisasi lahan transmigrasi, reforma agraria, perhutanan sosial serta peremajaan perkebunan rakyat.
"Terkait dengan proyek strategis nasional yang sedang berjalan, saya minta diprioritaskan percepatan pelaksanaan PSN yang berdampak bagi penguatan ekonomi rakyat, yang berdampak pada pemulihan ekonomi nasional," kata Jokowi saat membuka rapat kabinet, Jumat (29/5/2020).
PSN merupakan proyek-proyek infrastruktur strategis di masa pemerintahan Jokowi dengan payung hukum berupa Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2018.
Selain agenda strategis di bidang ekonomi, Jokowi juga meminta PSN di berbagai bidang tetap berjalan.
Baca: Jelang New Normal, Jokowi Kerahkan TNI/POLRI untuk Disiplinkan Warga, Terapkan Protokol Cegah Corona
Misalnya, agenda di bidang kesehatan yang bertujuan menurunkan angka stunting, pemberantasan TBC, dan HIV/AIDS.
"Di bidang kesehatan, kita memiliki agenda besar yaitu menurunkan stunting, pemberantasan TBC, malaria, demam berdarah, HIV/AIDS dan juga berkaitan dengan hidup sehat ini harus terus kita lanjutkan," ucap Jokowi.
Rekomendasi 89 proyek strategis baru senilai ribuan triliun
Seusai rapat bersama presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, ada 89 proyek baru yang direkomendasikan menjadi PSN. Total nilainya Rp 1.422 triliun.
"Terdiri dari 56 proyek merupakan program usulan baru, 10 proyek merupakan proyek perluasan, dan 15 proyek dikelompokkan dalam program baru dan delapan proyek ketenegalistrikan," ujar Airlangga.
Baca: Kerahkan 340 Ribu Anggota TNI-Polri di 1800 Titik Ramai, Jokowi: Agar Masyarakat Lebih Disiplin
Airlangga merinci, sebanyak 15 proyek berupa pembangunan jalan dan jembatan, 5 proyek pembangunan bandara, 5 proyek pembangunan kawasan industri, serta 13 proyek pembangunan bendungan dan irigasi.
Selain itu ada pula 1 proyek berupa pembangunan tanggul laut, 3 proyek pembangunan smelter, 1 proyek penyediaan lahan pangan di Kalimantan Tengah, 5 proyek pembangunan pelabuhan, dan 6 proyek pembangunan infrastruktur kereta api.
Selanjutnya, 13 proyek pembangunan kawasan perbatasan,12 proyek sumber energi, 6 proyek air bersih, 1 proyek pengelolaan sampah, dan 3 proyek pengembangan pesawat tanpa awak (drone).
Tersebar di Jawa hingga Kalimantan
Sebanyak 89 proyek itu tersebar di sejumlah kawasan.
Tujuh proyek senilai Rp 177 trilun di Sumatera, 25 proyek senilai Rp 462 triliun di Jawa, dan 17 proyek senilai Rp 144 triliun di Kalimantan.
Kemudian, delapan proyek senilai Rp 208 triliun di Sulawesi, 12 proyek senilai Rp 28 triliun di Bali dan Nusa Tenggara, serta proyek senilai Rp 111 triliun di Maluku dan Papua.
Proyek strategis nasional baru itu, menurut Airlangga, diyakini dapat mendorong perekonomian dan kesejahteraan sosial.
Baca: Penjelasan Wakil Bupati Aceh Tengah yang Dituding akan Bunuh Bupatinya Gara-gara Proyek Rp 17 Miliar
Tak hanya itu, proyek prioritas itu dianggap dapat memberikan dampak positif bagi penambahan lapangan kerja, kegiatan sosial-ekonomi masyarakat, serta keberlanjutan pada lingkungan.