TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus virus corona baru atau Covid-19 di seluruh dunia mencapai angka 5.590.671 kasus per Selasa (26/5).
Dilansir Tribunnewswiki dar Worldometers, virus corona setidaknya telah menjangkiti 213 negara di dunia.
Dalam laman tersebut tertera jumlah pasien sembuh dari virus ini sebanyak 2.367.589 orang.
Sementara, pasien yang harus kehilangan nyawanya karena pandemi ini ada 347.922 pasien.
Akibat tingginya jumlah pasien terinfeksi virus corona di seluruh dunia, yang sudah menembus angka lima juta jiwa, mendorong usaha percepatan penemuan vaksin untuk mengatasi pandemi ini.
Saat ini, uji coba vaksin pertama pada manusia dikabarkan sudah mendapatkan hasil yang aman dan diperkirakan efektif melawan virus Covid-19.
Baca: Meski Uji Coba Belum Selesai, China Berencana Gunakan Vaksin Virus Corona Akhir Tahun Ini
Baca: Uji Coba Vaksin Corona Buatan AS ini Hasilkan Antibodi Pelindung, Berikan Secercah Harapan
Para ilmuwan di China menyebutkan, 108 orang dewasa yang sehat diberi dosis Covid-19 vektor adenovirus tipe 5 (Ad5-nCoV) selama masa percobaan ini.
Obat ini menggunakan jenis flu biasa (adenovirus) yang melemah untuk mengirimkan materi genetik yang "mengkode" dirinya menemukan protein dalam SARS-CoV-2-virus yang menyebabkan Covid-19.
Sel-sel kode ini selanjutnya menuju ke kelenjar getah bening tempat sistem kekebalan menciptakan antibodi yang dapat mengenali virus dan menyerangnya.
“Hasil ini merupakan tonggak penting. Percobaan menunjukkan bahwa dosis tunggal dari vektor adenovirus tipe 5 baru Covid-19 (Ad5-nCoV) adenovirus menghasilkan vaksin khusus virus dan sel T dalam 14 hari.”
Pernyataan ini disebutkan oleh Profesor Wei Chen dari Institut Bioteknologi Beijing.
Walapun Ad5 ditemukan untuk membuat respons imun yang cepat dalam tubuh, para ilmuwan memperingatkan, masih belum ada jaminan obat ini akan secara efektif melawan Sars-CoV-2 alias virus corona.
"Hasil ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. Kemampuan untuk memicu respons kekebalan ini tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin akan melindungi manusia dari Covid-19."
"Namun, hasil ini menunjukkan visi yang menjanjikan untuk pengembangan vaksin Covid-19, meski kami masih jauh dari vaksin yang bisa dipakai tersedia untuk semua orang," terang Chen.
Dia memberikan penjelasan, dalam pengujuan ini, kelompok uji terdiri dari sukarelawan berusia 18-60 tahun yang dibagi menjadi tiga kelompok berisi 36 orang.
Tiap-tiap kelompok diberi Ad5 dalam dosis kecil, sedang, dan besar.
Para peneliti pun menemukan, tidak ada sukarelawan yang menderita reaksi serius terhadap vaksin setelah empat minggu percobaan.
Efek samping yang paling umum yang muncul adalah nyeri ringan di daerah injeksi, demam, dan kelelahan.
Akan tetapi, gejala tersebut biasanya hanya berlangsung kurang dari dua hari.
Respons "kilat"