TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jerman mulai mengizinkan aktivitas keagamaan mulai 4 Mei 2020 kemarin.
Namun aktivitas harus mematuhui protokol kesehatan, di mana antarjamaah harus menjaga jarak setidaknya 1,5 meter, seperti diberitakan BBC.com.
Akibat kebijakan ini, kapasitas Masjid Dar Assalam, menjadi berkurang dan hanya bisa menampung sebagian kecil jamaah saja.
Karenanya, Gereja Martha Lutheran di Kreuzberg, Berlin, mengadakan jumatan pada Jumat terakhir di Bulan Ramadan 1441 H.
Pengelola membuka pintu gereja lebar-lebar bagi umat Muslim agar bisa menyelenggarakan ibadah.
"Ini adalah pertanda bagus dan membawa sukacita di bulan Ramadhan dan sukacita di tengah krisis ini," kata imam masjid itu kepada kantor berita Reuters.
Baca: Ternyata Inilah Alasan Ketupat Jadi Hidangan Wajib saat Menyambut Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri
Seorang jamaah mengatakan ada perasaan aneh karena alat musik dan gambar yang ada di dalam gereja terasa kontras dengan ibadah Islam.
"Tapi ketika kamu melihat, ketika kamu lupa detail kecil. Ini adalah rumah Tuhan pada akhirnya," lanjutnya.
Dalam sebuah wawancara dengan DW, pastor Monika Matthias menganggap Ramadan sebagai sesuatu yang bernilai.
"Dan selama berdoa, aku hanya bisa mengatakan ya, ya, ya, karena kami memiliki keprihatinan yang sama dan kami ingin belajar darimu. Dan indah rasanya saling merasakan satu sama lain," katanya.
Kebijakan Berbagai Negara selama Ramadan 1441 Hijriah
Baca: Lupa Bayar Zakat Fitrah Setelah Salat Idul Fitri, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasan Ini
Kebijakan jaga jarak tak hanya dilakukan Jerman.
Berbagai negara mengambil kebijakan seputar peribadatan demi menekan laju penularan Covid-19.
Berikut ini adalah kebijakan berbagai negara ketika Ramadan di tengah pandemi Covid-19, diberitakan TribunnewsWiki.com dari Independent, Kamis (23/4/2020).
Turki melarang pemasangan tenda yang menyediakan makanan untuk sahur dan buka.
Warga di sana juga dilarang memberi tip pada penabuh genderang yang biasa bertugas untuk membangunkan sahur.
Baca: Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Presiden Jokowi Pastikan Tak Gelar Open House
Mesir melarang pengadaan meja amal demi menghindari penularan.
Arab Saudi telah menangguhkan visa bagi umat Muslim yang ingin melakukan ibadah ke Mekah dan Madinah.
Iran melarang publik untuk mengadiri tempat suci, termasuk masjid.
Karena kebijakan ini harus diambil, Presiden Iran Hassan Rouhani meminta maaf.
Pakistan mengizinkan orang datang ke masjid dengan catatan tak lebih dari lima orang.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ahmad Nur Rosikin)