Jadi Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak, Donald Trump Malah Bangga: Tanda Kehormatan untuk AS

Trump menyebut tingginya kasus positif virus corona di AS adalah badge of honour bagi negaranya


zoom-inlihat foto
presiden-as-donald-trump-di-rose-garden-gedung-putih.jpg
Mandel NGAN / AFP
(Ilustrasi Trump menyebut tingginya kasus positif virus corona di AS adalah badge of honour bagi negaranya) Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Donald Trump terus membanggakan kinerja pemerintahannya meski dikritik karena tingginya kasus positif Covid-19 di Amerika Serikat.

Baru-baru ini, Trump menyebut tingginya kasus positif virus corona di AS adalah badge of honour bagi negaranya.

Hal itu ia sampaikan dalam rapat kabinet pada Senin (18/5/2020).

"Ngomong-ngomong, Anda tahu ketika Anda mengatakan bahwa kami memimpin dalam kasus, itu karena kami memiliki lebih banyak pengujian daripada orang lain," katanya kepada wartawan, dikutip oleh BBC.

Menurut Trump tingginya kasus di AS lantaran pemerintahannya telah melakukan tes dengan jumlah yang tinggi pula.

"Jadi, ketika kita memiliki banyak kasus," lanjutnya.

WASHINGTON, DC - MEI 06: Ketika pandemi coronavirus novel berlanjut di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berbicara kepada para wartawan setelah menandatangani proklamasi menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval di Gedung Putih di Gedung Putih 06 Mei 2020 di Washington, DC. Dengan lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu orang meninggal karena virus, perawat telah berada di garis depan perawatan untuk pasien di seluruh negeri.
WASHINGTON, DC - MEI 06: Ketika pandemi coronavirus novel berlanjut di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump berbicara kepada para wartawan setelah menandatangani proklamasi menghormati Hari Perawat Nasional di Kantor Oval di Gedung Putih di Gedung Putih 06 Mei 2020 di Washington, DC. Dengan lebih dari satu juta orang di Amerika Serikat terinfeksi COVID-19 dan puluhan ribu orang meninggal karena virus, perawat telah berada di garis depan perawatan untuk pasien di seluruh negeri. (Doug Mills-Pool / Getty Images / AFP)

Baca: Trump Berikan Ultimatum ke WHO dan Mengancam Akan Hentikan Pendanaan secara Permanen

Bahkan, ia menyebut tingginya angka infeksi di AS sebagai 'lencana atau tanda kehormatan' bagi negaranya.

"Saya tidak melihat itu sebagai hal yang buruk, saya melihat itu sebagai, dalam hal tertentu, sebagai hal yang baik karena itu berarti pengujian kami jauh lebih baik."

"Jadi saya melihatnya sebagai lencana kehormatan. Sungguh, itu lencana kehormatan.

"Ini merupakan penghargaan besar untuk pengujian dan semua pekerjaan yang telah dilakukan banyak profesional."

Menurut Centers for Disease Control, AS memang telah melakukan 12,6 juta tes Corona Virus.

Total, kasus positif Covid-19 di AS telah melampaui 1,5 juta kasus dengan lebih dari 93 ribu kematian.

Tetap Buka Ekonomi Meski Belum Ada Vaksin

Sebelumnya, Trump mengatakan dirinya tetap akan membuka ekonomi Amerika Serikat dengan atau tanpa vaksin.

Hal itu ia sampaikan di sebuah konferensi pers Gedung Putih Rose Garden pada hari Jumat (15/5/2020), seperti diberitakan BBC.

"Saya tidak ingin orang berpikir ini semua tergantung pada vaksin," katanya.

"Vaksin atau tanpa vaksin, kita kembali. Dan kita sedang memulai prosesnya."

"Dalam banyak kasus mereka tidak memiliki vaksin dan virus atau flu datang dan Anda berjuang melewatinya," tambahnya.

"Hal-hal (penyakit) lain belum pernah memiliki vaksin dan mereka pergi."

"Saya pikir sekolah harus kembali pada musim gugur," lanjut Trump.

ILUSTRASI - Presiden AS Donald Trump mengangkat bagan yang menunjukkan tingkat pengujian COVID-19 di seluruh dunia selama pertemuan dengan Gubernur Iowa di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, DC, pada 6 Mei 2020.
ILUSTRASI - Presiden AS Donald Trump mengangkat bagan yang menunjukkan tingkat pengujian COVID-19 di seluruh dunia selama pertemuan dengan Gubernur Iowa di Kantor Oval Gedung Putih di Washington, DC, pada 6 Mei 2020. (SAUL LOEB / AFP)

Baca: Amerika Kewalahan Tangani Covid-19, Kini Donald Trump Harus Jalani Tes Virus Corona Setiap Hari





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved