Tak Ingin Ibunya Tahu, Bocah Korban Perundungan Sempat Minta agar Videonya yang Viral Dihapus

Bocah penjual gorengan sempat meminta agar video dirinya dihapus, agar tak ketahuan ibu.


zoom-inlihat foto
rizal-korban-perundungan-di-pangkep.jpg
Handover Tribun Timur
Bocah penjual gorengan sempat meminta agar video dirinya dihapus, agar tak ketahuan ibu, FOTO: Rizal (12), korban perundungan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rizal (12) bocah penjual gorengan korban perundungan yang muncul dalam video viral beberapa hari lalu sempat mengatakan agar video dirinya dihapus dari media sosial

Dirinya mengaku ingin menghapus video tersebut lantaran tak ingin ibunya tahu.

Rizal meminta video viral itu dihapus agar ibunya tidak sedih setelah melihat video itu.

"Waktu Rizal dikasi liat itu video, langsung i bilang, janganki kasi liat mamaku, karena nanti kaget i baru masuk rumah sakit," tuturnya.

Sampai saat ini, video tersebut menuai simpati dari banyak pihak.

Siapa sangka, kejadian itu membawa Rizal bertemu langsung dengan orang nomor 1 Sulsel, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah.

Rizal juga dapat hadiah motor listrik dari guru besar Unhas itu. 

Baca: Foto Viral Pelaku Perundungan Bocah Penjual Gorengan di Pangkep Sulsel, PLN Angkat Bicara

Tak Mau Ibu Khawatir

Setelah ditanyai ihwal video tersebut, Rizal sempat enggan mengakui masalah yang sedang dihadapinya, lantaran tidak mau sampai Ibunya khawatir.

Bahkan ia berkelit saat ditanyai tentang luka yang ada di lengannya.

"Kemarin pulangi, terus langsung pergi cium adeknya, sudahnya itu minta maaf sama adeknya karena sudah tidak bisa carikan uang beli popok.

Kagetka, karena barusannya tidak mau menjual, jadi kutanya mi, bilang kenapa memangki, tapi tidak mau jawab, bilang saja nanti pi lagi mama menjual ka," ujar Dahlia mengingat apa yang dikatakan Rizal

"Tetangga kasi tauka kalau ternyata ada videonya viral. Pas kuliat, langsungka teriak - teriak, tidak bisaka lihat sampai habis, kasihan sekalika lihat ada yang jahati begitu anak ku. Saya saja orang tuanya tidak pernah ada yang pukul," katanya sambil membasuh air matanya. 

Setelah kejadian itu Rizal tidak sempat berjualan lagi, bukan lantaran sepedanya yang rusak.

Karena ia harus memenuhi panggilan di Mapolres Pangkep untuk diminta keterangan sebanyak dua kali.

Ia juga menemui beberapa orang atau lembaga yang datang untuk memberi bantuan.

Ibunya sangat bersyukur karena ternyata banyak orang baik yang mau membantu anaknya, mulai dari memberi bantuan sembako, uang tunai, dan membelikan sepeda untuk Rizal.

"Dari dulu anakku mau beli sepeda polygon, tapi karena tidak ada uangku, jadi sepeda bekas ji bisa kubelikan," ungkap ibunya mengenang.

"Tapi Alhamdulilah sekarang sudah ada dua sepeda barunya," ujarnya

Ia pun berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang. Dan pelaku dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Kalau saya memang sudah memaafkan, tapi pelaku tetap harus dihukum sesuai peraturan yang ada, supaya kejadian begini tidak terulangmi," pungkasnya.

Baca: Viral, Bocah Penjual Gorengan Dibully, saat Pulang Cium Adiknya: Maaf Tak Bisa Belikan Popok

Komentar PLN

PT PLN (Persero) angkat bicara soal pakaian yang dikenakan pelaku perundungan bocah penjual gorengan di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, belum lama ini.

Pelaku yang berinisial F (26) itu diketahui mengenakan kaus ekelabu bertuliskan PLN.

Dikutip dari Kompas.com, General Manager PT PLN (Persero) UIW Sulselrabar, Ismail Deu, mengatakan perundung itu adalah tenaga kontrak dari perusahaan yang menjadi mitra PLN.

Dia itu ditugaskan sebagai operator telekomunikasi layanan gangguan PLN ULP Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

“Kejadian bully bocah penjual jalangkote di Pangkep kemarin tidak ada sangkut pautnya dengan tugasnya sebagai tenaga kontrak atau outsourcing PLN."

"Itu murni urusan pribadi pelaku," kata Ismail dalam rilis yang diterima, Senin (18/5/2020).

Baca: Mau Dapat Token Listrik Gratis Bulan Mei? Login www.pln.co.id atau WhatsApp PLN, Begini Caranya

Logo PT PLN (Persero)
Logo PT PLN (Persero) (jabarprov.go.id)

Namun, Ismail sangat menyayangkan dan perihatin atas kejadian tersebut.

PLN akan memberikan peringatan kepada vendor yang mempekerjakan pelaku.

“Dengan adanya kejadian ini, seluruh pegawai PLN dan mitra kerja PLN untuk selalu menjaga sikap dan perilaku baik di area kantor maupun di luar lingkungan masyarakat serta tetap bekerja secara maksimal untuk menjaga pasokan listrik di tengah pandemi,” harapnya.

F(26) (kanan) yang melakukan perundungan terhadapa RL (12) penjual jalangkote asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
F(26) (kanan) yang melakukan perundungan terhadapa RL (12) penjual jalangkote asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. (TribunTimur/Polres Pangkep)

Sebelumnya diberitakan, RL (12), seorang anak penjual jalangkote (jajanan) di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, menjadi korban bullying dan kekerasan dari salah seorang pemuda.

Kejadian penganiayaan ini dilakukan oleh pelaku, F (26) warga asal Kelurahan Bonto-bonto, Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep.

Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji mengatakan, korban menggunakan sepeda sambil berjualan jalangkote sedang beristirahat di lapangan Bonto-bonto.

Saat itu, korban menggunakan bahasa daerah.

"Dalam video yang beredar ia mengatakan iya' tolo'na Ma'rang atau dalam artian sayalah yang paling jago di sini (ma'rang)," ujarnya seperti dikutip Tribuntimur.com, Minggu, (17/5/2020).

Baca: Motif Hanya Iseng dan Bercanda, Pelaku Bully Bocah Penjual Jalangkote Terancam 3 Tahun Penjara

Tak terima korban mengatakan hal tersebut, pelaku langsung memukul bagian punggung korban.

"Ia juga mendorong bersama sepedanya hingga korban terjatuh," ujarnya.

Atas perbuatan tersebut, korban RL mengalami luka lecet di bagian lengannya.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, pelaku menjalani pemeriksaan intensif di Polres Pangkep.

"Pelaku sudah kami amankan untuk di proses untuk kepentingan penyidikan," jelasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/TribunTimur)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved