Saling Lempar Tuduhan, Aliansi Amerika-China Kian Pelik, Hingga Trump Ancam Akan Putuskan Hubungan

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberitahukan ultimatumnya kepada China menyusul pernyataan para pejabat AS yang makin meningkat


zoom-inlihat foto
presiden-as-donald-trump.jpg
Mandel NGAN / AFP
Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, COVID-19, di Taman Mawar Gedung Putih pada 15 April 2020, di Washington, DC.


Ultimatumnya tersebut juga mencuat di tengah makin menjamurnya klaim dan pernyataan yang agresif dari anggota parlemen senior dan gubernur dari partai Republik yang menuntut adanya tuntutan hukum dan sanksi terhadap China terkait penanganannya terhadap virus corona.

Deretan pejabat AS pun melayangkan ide supaya negara tersebut menerapkan tarif hukuman yang baru pada produk impor China.

Kemudian, mereka meminta AS untuk mempertimbangkan hukuman bagi negara itu sebab penyebaran pandemi Covid-19, dengan tidak membayar kembali sebagian dari utang multi-triliun dolar ke China.

Presiden China, Xi Jinping serukan wabah virus korona sebagai masalah serius yang menyebabkan 217 orang terjangkit di negaranya
Presiden China, Xi Jinping serukan wabah virus korona sebagai masalah serius yang menyebabkan 217 orang terjangkit di negaranya (Instagram: @realxijinping)

Menjawab tuduhan dan ancaman AS, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China juga mengecam anggota parlemen AS mengenai pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) sanksi untuk mereka pada Rabu lalu.

China juga menuduh Amerika berusaha untuk memulai penyelidikan dengan 'anggapan bersalah' terhadap China.

Tidak hanya itu, China menilai kebijakan yang diambil AS saat ini hanya untuk mengalihkan tanggung jawab mereka atas kegagalan dalam perang melawan pandemi Covid-19 ini.

Surat kabar Global Times China memberitakan pada Kamis waktu setempat jika negara tersebut mungkin akan mengambil tindakan tegas untuk anggota parlemen AS yang mempromosikan RUU sanksi terhadap China.

Pernyataan 'saling lempar' yang kian gencar antara AS dan China ini muncul di tengah kelanjutan terjadinya penurunan ekonomi secara global setelah meluasnyawabah virus corona.

Pandemi ini memang sudah menyebar pada hampir tiap negara dan wilayah di belahan bumi lainnya.

Bahkan pandemi global ini menyebabkan hampir 300.000 kasus kematian selama empat bulan terakhir.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaka)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved