Berapa Besar Angka Kematian pada Pasien ODP & PDP Covid-19 yang Tak Diumumkan Pemerintah

Pemerintah Indonesia hingga sekarang tak kunjung menginformasikan pada publik terkait data jumlah kematian yang terjadi pada ODP dan PDP Covid-19


zoom-inlihat foto
penguburan-atau-kubur-pasien-virus-corona-covid-19.jpg
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penyebaran virus corona di Indonesia masih terjadi.

Jumlah kasus Covid-19 sampai saat ini makin meningkat.

Diiringi dengan pasien sembuh yang juga meningkat dan kasus kematian akibat pandemi ini juga masih ada.

Bahkan pemerintah Indonesia hingga sekarang tak kunjung menginformasikan pada publik terkait data jumlah kematian yang terjadi pada orang dalam pemantauan (ODP) serta pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona.

Pemberitaan yang diumumkan oleh pemerintah saat ini hanya seputar terkonfirmasi atau positif SARS-Cov-2.

 

Epidemiolog Iqbal Elyazar beranggapan, data kematian ODP dan PDP menjadi suspect (diduga) terpapat Covid-19 penting untuk menggambarkan situasi lapangan yang riil terkait sebaran Covid-19 di Indonesia.

Dalam sebuah seminar virtual pada Selasa (12/5/2020), Iqbal mengatakan data ODP dan PDP bisa menggambarkan keparahan wabah virus corona saat ini.

“Data ODP dan PDP meninggal menggambarkan keparahan pandemi ini. Semakin banyak (suspect) yang meninggal, semakin parah,” jelas Iqbal.

Baca: Alasan Mengapa Negara-negara Berkembang Akan Sulit Dapatkan Vaksin Covid-19, Termasuk Indonesia

Baca: Pemerintah Izinkan Warga di Bawah 45 Tahun Beraktivitas, Gugus Covid-19: Terpapar Belum Tentu Sakit

Konferensi Pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease - 2019 (Covid-19) di Ruang Sutopo Purwo Nugroho Lantai 15, Graha BNPB, Jakarta (14/3) Disease - 2019 (Covid-19) di Ruang Sutopo Purwo Nugroho Lantai 15, Graha BNPB, Jakarta (14/3).(twitter.com/BNPB_Indonesia)
Konferensi Pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease - 2019 (Covid-19) di Ruang Sutopo Purwo Nugroho Lantai 15, Graha BNPB, Jakarta (14/3) Disease - 2019 (Covid-19) di Ruang Sutopo Purwo Nugroho Lantai 15, Graha BNPB, Jakarta (14/3).(twitter.com/BNPB_Indonesia) (twitter.com/BNPB_Indonesia)

“Coba bayangkan, seandainya kita hanya mengambil jumlah kasus positif yang meninggal tapi mengabaikan yang PDP dan ODP meninggal, kita hanya mendapat gambaran sepertiganya,” katanya menambahkan.

Iqbal juga menjelaskan, organisasi kesehatan dunia/WHO telah menyebutkan bahwa ODP dan PDP yang meninggal tanpa sebab yang sanggup dipastikan, bisa dimasukkan dalam kategori kematian yang diasosiasikan denganpandemi Covid-19 ini.

Perhitungan tersebut dimaknai sebagai infection fatality rate berbeda dengan case fatality rate yang menjadi andalan pemerintah Indonesia selama ini.

Infection fatality rate menghitung jumlah kematian total dari pasien positif, ODP, ataupun PDP Covid-19.

Sedangkan untuk case fatality rate hanya mengacu pada angka kematian pada pasien positif virus corona baru.

Akibat dari kapasitas tes yang amat terbatas menjadi masalah terkait jumlah pasien positif Covid-19 yang diumumkan pemerintah Indonesia.

Hal tersebut kurang mencerminkan keadaan sesungguhnya yang sedang terjadi saat ini.

Dilansir Tribunnewswiki  dari Worldometers pada Selasa, rasio tes virus corona di Tanah air  paling buruk di antara 3 negara lain dengan populasi terbanyak di dunia (kecuali Cina yang tak memublikasikan data), yakni India, Amerika Serikat, dan Brazil.

Baca: 7 Negara Ini Disebut Sudah Lewati Puncak Wabah Virus Corona, Diprediksi Akan Segera Selesai

Baca: Ilmuwan AS Temukan Mutasi Corona yang Diduga Membuat Infeksi Melemah, Tanda Virus Juga Melemah?

Dari setiap 1.000 warga, Amerika Serikat memeriksa 29 orang.

Untuk Brazil memeriksa 1,6 orang, India memeriksa 1,2 orang.

Sedangkan di Indonesia hanya mampu memeriksa 0,6 orang per 1.000 penduduk.

Hal tersebut setara dengan dengan Namibia di Benua Afrika.





Halaman
123
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Wan An (2012)

    Wan An adalah sebuah film pendek karya sutradara
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved