TRIBUNNEWSWIKI.COM - 500 tenaga kerja asing atau TKA asal Cina yang direncanakan dipekerjakan oleh PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Steel (OSS) tertunda kedatangannya.
Akibatnya, pembangunan smelter di perusahaan yang berada di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ( Sultra) tersebut sekarang terpaksa dihentikan.
Dilansir dari Kompas.com, menurut External Affairs Manager PT VDNI, Indrayanto, para TKA adalah tenaga ahli yang sedianya akan mengerjakan 33 tungku smelter milik PT OSS.
Pengerjaan tungku smelter tersebut diklaim dapat menyerap ribuan tenaga kerja lokal.
Terkait penerimaan ribuan karyawan itu, menurutnya saat ini sudah selesai dilakukan perekrutan.
"Jika 500 TKA China sampai tidak jadi didatangkan, maka sebanyak 3.000 lebih tenaga kerja lokal terancam kehilangan pekerjaannya," kata Indrayanto dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Senin (11/5/2020).
"Bisa ada kemungkinan mereka dirumahkan dahulu tanpa mendapat gaji, atau bahkan bisa PHK. Tentunya hal ini tidak kami harapkan, perusahaan juga berusaha agar hal ini tidak terjadi," katanya.
Baca: Positif Corona di Indonesia Makin Bertambah, Luhut Binsar Sebut TKA China Siap ke Tanah Air Juni Ini
Baca: Luhut Pastikan TKA China Akan Tetap Masuk ke Indonesia: Kita Belum Siap Proyek Ini Sendirian
Lebih lanjut dikatakan, 500 TKA China itu merupakan tenaga teknis yang bekerja secara temporer dan bukan untuk waktu lama.
Peran mereka adalah memasang alat pada tungku smelter untuk produksi.
"Setelah mereka melakukan pemasangan, mereka akan kembali lagi ke Tiongkok. Paling lama itu tiga bulan, maksimal enam bulan, tenaga ahli itu paling lama bekerja 6 bulan, jika bisa lebih cepat lagi misal 3 bulan selesai, mereka langsung pulang," kata Indrayanto.
“Namun dengan pertimbangan terbitnya Permenhub Nomor 25 tahun 2020 serta permintaan dari instansi terkait untuk menunda rencana tersebut, maka pada 24 April 2020, perusahaan memutuskan untuk menunda kedatangan TKA tersebut," dia menegaskan.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menolak kedatangan TKA asal China karena sedang pandemi corona.
"Suasana kebatinan kita sekarang belum menerima hal itu. Ya kita tundalah," ungkap Ali Mazi pekan lalu.
Luhut Pastikan TKA China Akan Tetap Masuk ke Indonesia: Kita Belum Siap Proyek Ini Sendirian
Rencana kedatangan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China ramai mendapat penolakan dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat, DPR, serta pejabat di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Meski terjadi pro dan kontra seputar kedatangan tenaga kerja asing (TKA) dari China, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan jika TKA China akan tetap masuk ke Indonesia.
Ia menegaskan jika keberadaan TKA China itu dibutuhkan di Indonesia.
Ia pun mencoba meluruskan sejumlah informasi yang tengah ramai diperbincangkan belakangan ini tersebut.
"Mereka berencana minta (TKA Tiongkok). Saya baru dengar ini dari media malah, nanti Juni atau Juli lah. Mereka sudah minta izin, tetapi kan izin tidak bisa hanya sehari jadi," kata Luhut dalam acara bincang dengan RRI di Jakarta, Minggu (10/5/2020).
Keberadaan tenaga kerja impor ini guna mendukung proyek industri litium baterai sebagai bahan baku mobil listrik.