Terungkap, Kasus Corona Pertama di Prancis Terjadi November, Menyebar Perlahan hingga Akhir Februari

hingga Jumat (8/5/2020), jumlah kasus Covid-19 di Prancis telah mencapai 174.791 dengan total kematian sebanyak 25.987 korban


zoom-inlihat foto
corona-prancis.jpg
AFP via SCMP
Staf medis di Mulhouse, tempat Prancis pertama kali mendeteksi lonjakan kasus, memindahkan seorang pasien ke rumah sakit.


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Sebuah rumah sakit di Prancis mengatakan, kasus Covid-19 di Prancis dapat ditarik kembali pada kasus yang terjadi pada 16 November 2019, hampir 10 minggu sebelum kasus-kasus infeksi Covid-19 pertama yang dikonfirmasi oleh negara tersebut.

Kasus yang terjadi November tersebut diidentifikasi oleh departemen pencitraan medis rumah sakit setelah melakukan studi retrospektif pada sekitar 2.500 scan dada yang dilakukan antara 1 November dan 30 April.

Temuan itu muncul ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta negara-negara untuk menyelidiki kasus seperti pneumonia dari akhir tahun lalu untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana penyakit baru itu menyebar.

Peter Ben Embarek, seorang ahli WHO untuk penyakit hewan, mengatakan pada konferensi pers pada hari Jumat bahwa coronavirus yang menyebabkan Covid-19 berasal atau menyebar pada kelelawar dan dapat menyebar di antara kucing, meskipun masih belum jelas hewan mana yang mungkin telah menularkan penyakit tersebut ke manusia, Bloomberg melaporkan.

WHO sebelumnya mengatakan bahwa menetapkan hewan asal adalah kunci untuk mencegah wabah penyakit zoonosis terjadi lagi.

Ilustrasi Tes Virus Corona
Ilustrasi Tes Virus Corona (pixabay.com)

Baca: Penelitian di Prancis Ungkap Virus Corona Mampu Bertahan Lama dari Paparan Suhu Tinggi

Baca: Klub Malam di Daerah Itaewon Dilaporkan Menjadi Kluster Baru Penyebaran Covid-19 di Korea Selatan

Garis waktu penyebaran Covid-19 uga dapat memberikan informasi penting tentang genom virus dan bagaimana ia berkembang, yang dapat menjadi penting bagi pengembangan obat untuk melawannya.

Di Prancis, beberapa kasus sudah beredar pada bulan November, kata Michel Schmitt, kepala dokter dari departemen pencitraan medis di Rumah Sakit Albert Schweitzer di kota Colmar di timur laut, dekat perbatasan dengan Jerman.

"Kasus pertama dicatat di pusat kami pada 16 November," katanya saat siaran pers yang diterbitkan oleh pihak rumah sakit pada Kamis (7/5/2020), seperti dilansir oleh SCMP.

"[Ada] perkembangan yang sangat lambat dari dampak negatif patologi sampai akhir Februari, kemudian peningkatan yang cepat dalam dampaknya, memuncak pada 31 Maret."

Menurut dokter, virus tersebut menyebar secara sporadis setelah kasus pertama pada pertengahan November.

Kemudian berakselerasi selama acara akhir tahun seperti pasar Natal dan perayaan keluarga sampai epidemi meluas setelah pertemuan keagamaan di Kota Mulhouse, tentang 40 km (25 mil) selatan Colmar, pada minggu terakhir bulan Februari.

Baca: Masih Belum Ada Vaksin, Ilmuan Ungkap Hal yang Akan Terjadi di Dunia Jika Corona Tak Bisa Dihentikan

Baca: Kenang Kembali saat Dirinya Kritis karena Covid-19, PM Inggris: Bagaimana Saya Bisa Keluar dari Ini?

Pihak rumah sakit mengatakan akan berkolaborasi dengan Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis untuk membuka penyelidikan epidemiologis atas temuannya.

Sebelumnya, sebuah studi peer-review yang diterbitkan pada Minggu (3/5/2020) sudah mendorong tanggal kasus pertama yang diketahui di Prancis kembali ke 27 Desember 2019.

Seorang pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit dekat Paris pada tanggal 27 Desember karena diduga pneumonia, ternyata terkena virus corona, menurut dokter yang merawat.

“Seorang pria berusia 42 tahun dirawat di rumah sakit Paris dengan gejala termasuk batuk, sakit dada, sakit kepala dan demam. Dia dianggap terhubung dengan seseorang yang melakukan perjalanan dari China sebelum virus itu diidentifikasi,” kata WHO.

Dr Cohen, ketua unit gawat darurat di rumah sakit Avicenne dan Jean-Verdier di dekat Paris mengatakan pasien kasus pertama yang dimaksud tersebut berasal dari Bobigny, timur laut Paris.

Dia mengatakan kepada BBC bahwa pasien tersebut terinfeksi sekitar tanggal 14 -22 Desember, karena gejala virus corona baru muncul lima sampai 14 hari kemudian.

Baca: Tuduh China Penyebab Pandemi Virus Corona, Donald Trump: Lebih Buruk dari Serangan Pearl Harbor

Baca: 2 Dokter Prancis Dikritik Setelah Menyarankan Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Masyarakat Afrika

Penemuan itu datang setelah para peneliti menguji sampel pernapasan yang disimpan pasien dengan gejala seperti influenza pada bulan Desember dan Januari, kata makalah peer-review, yang diterbitkan di ScienceDirect.

Sebelum penelitian itu, kasus-kasus pertama yang dikonfirmasi Perancis telah diidentifikasi pada 24 Januari sebagai dua orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan, episentrum asli wabah di China tengah.

Berdasarkan data worldometers.info, hingga Jumat (8/5/2020), jumlah kasus Covid-19 di Prancis telah mencapai 174.791 dengan total kematian sebanyak 25.987 korban.





Halaman
12
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved