TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus positif covid-19 hasil rapid test di pabrik Sampoerna berawal dari PDP yang tidak jujur.
Saat ini sudah dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang meninggal terinfeksi virus corona.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turut buka suara terkait hal ini.
Risma mengatakan bahwa kasus Covid-19 di pabrik Sampoerna berawal dari PDP yang tidak jujur.
Dilansir dari Kompas.com, dua pasien PDP tersebut yang kini berstatus positif Covid-19 dan telah meninggal, kata Risma, semestinya harus menjalani karantina.
Namun, dua pasien itu memutuskan tetap bekerja.
Baca: Fakta Kasus Positif Covid-19 Sampoerna: 100 Orang Reaktif Rapid Test, Sumber Penularan Tak Diketahui
Baca: 2 Karyawan Positif Virus Corona, Pabrik Sampoerna Disterilisasi, Rokok Dikarantina sebelum Diedarkan
"Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP. Tapi, dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi, mudah-mudahan enggaklah," kata Risma pada Kamis (30/4/2020) dikutip dari Kompas.com.
"Jadi, yang di awal itu, waktu itu kan puskesmas nangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga, dia tetap kerja, sebetulnya dia (pasien Civid-19 meninggal) sudah PDP saat itu," ujar dia.
Risma menyampaikan bahwa saat ini Pemkot Surabaya tengah melakukan tracing atas temuan kasus positif Covid-19 di pabrik rokok tersebut.
Di sisi lain, pihaknya juga terus melakukan rapid test dan tes swab terhadap ratusan karyawan pabrik Sampoerna secara bertahap.
Hal itu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Sebanyak 323 karyawan yang telah menjalani rapid test juga sudah diisolasi dan ditempatkan di salah satu hotel di Surabaya.
"Makanya mereka (karyawan Sampoerna) dimasukkan hotel (menjalani karantina) dan semua biaya ditanggung Sampoerna," kata Risma.
Sebelumnya diberitakan, salah satu kompleks Pabrik PT HM Sampoerna Tbk di kawasan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, ditutup setelah ditemukan dua orang karyawan pabrik rokok itu meninggal terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.
Setidaknya terdapat 500 karyawan yang diliburkan karena berpotensi tertular virus corona.
Baca: 100 Pegawai Pabrik Sampoerna Surabaya Positif Rapid Test Corona, 500 Karyawan Lainnya Diliburkan
Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi, telah berkoordinasi dengan pimpinan PT HM Sampoerna terkait masalah tersebut.
Joni menyebutkan, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim telah menindaklanjuti temuan itu dan sudah menetapkan sembilan orang karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
Tenaga medis juga menindaklanjuti dengan mengambil sampel swab terhadap 163 orang karyawan lainnya.
Mereka diperiksa menggunakan metode tes polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium, sambil menunggu hasil swab yang diperkirakan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.
Selain itu, 323 karyawan di pabrik rokok itu telah menjalani rapid test.