TRIBUNNEWSWIKI.COM - Akhirnya, kini Indonesia telah mampu memproduksi alat tes PCR untuk virus corona sendiri.
Dengan kemampuan tersebut kini Indonesia sudah tak perlu mengimpor alat tes Covid-19 tersebut lagi.
Angin segar kembali datang terkait perkembangan virus corona di Indonesia.
Di tengah penambahan kasus virus corona di Indonesia, kini alat tes Covid-19 tersebut sudah mampu diprodusi dalam negeri.
Alat tersebut bernama alat test Polymerase Chain Reaction (PCR).
Baca: Peneliti Lakukan Uji Hormon terkait Kenapa Pria Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona daripada Wanita
Baca: Update Pasien Virus Corona hingga Selasa 28 April 2020 di Seluruh Dunia: Total 3.050.308 Kasus
Alat test PCR adalah alat yang berperan sebagai ujung tombak bangsa Indonesia untuk mendeteksi wabah virus corona.
Sebelumnya Indonesia selalu memberi alat test PCR ini dari negara lain.
Seperti Amerika, China, dan juga Korea yang lebih dahulu memproduksi alat tersebut.
Karena impor, maka dana yang harus dikeluarkan pemerintah pun tak sedikit untuk membeli alat test PCR tersebut.
Belum lagi barang yang ada terbatas sehingga pengetesan kepada masyarakat seringkali terganggu karena keterbatasan alat.
Namun hal tersebut kini sudah tak perlu dipikirkan lagi oleh pemerintah.
Pasalnya kini Indonesia sudah mampu dan siap memproduksi alat test PCR sendiri.
Alat test PCR ini akan diproduksi oleh PT. Bio Farma Indonesia dalam waktu dekat ini.
"Sudah siap kita buat yang membuat adalah PT. Bio Farma salah satu perusahaan nusantara genetik (Nusantik)," ungkap Soni Solistia Wirawan Deputi BID Teknologi Agroindustri dan Bio Teknologi BPPT seperti dikutip dari kanal Youtube KompasTv.
Alat PCR yang sudah dibuat nanti harus diuji coba dahulu dan meminta izin kepada litbang kesehatan untuk memproduksinya.
"Kemudian nanti PCR yang sudah dibuat akan diuji dan melaksanakan izinnya ke litbang kesehatan, kalau udah lulus uji dari litbang kesehatan baru nanti siap akan diproduksi massal," tambah Soni.
Soni juga mengatakan, pada tahap awal alat test PCR akan diproduksi sebanyak 100.000.
Proses produksi alat test PCR ini didanai oleh gerakan penggalangan dana di Indonesia.
"Pada tahap awal nanti akan diproduksi sekitar 100.000 alat PCR, dimana untuk pendanaannya untuk kegiatan ini dari penggalangan dana gerakan pasti bisa," jelas Soni.
Soni pun mengaku, segala alat teknologi untuk memproduksi alat tersebut sudah sangat siap.
Namun, yang masih menjadi kendala sedikit perihal dengan bahan baku yang masih harus impor dari luar negeri.
"Teknologinya sudah siap, namun nanti ada sedikit kendala dibahan baku yang belum datang," tutup Soni.
Sudah Datangkan 20 Alat Test PCR Canggih dari Swiss
Setelah sebelumnya mendatangkan alat rapid test corona, saat ini pemerintah telah mendatangkan 20 unit lab test Polymerase Chain Reaction (PCR).
Alat canggih yang didatangkan oleh BUMN dari Roche, Swiss tersebut kabarnya dapat melakukan hingga 300.000 tes per bulan.
Sehingga per harinya alat PCR tersebut dapat memeriksa sekitar 10 ribu tes seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.
Dikutip dari Kompas.com, alat tersebut terdiri dari dua jenis.
Pemerintah mendatangkan dua unit Magna Pure 96 dan 18 unit jenis Light Cycler.
Alat tersebut didatangkan dari perusahaan farmasi Roche, Swiss.
Informasi tersebut dikatakan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi, Arya Sinulingga melalui teleconference dengan wartawan Rabu, (8/4/2020).
“Dengan (kedua alat) ini maka kita harapkan dalam tempo setiap hari ada tes dari 5.000 sampai 10.000 (per hari)," jelas Arya.
"Maka dalam sebulan kita akan mencapai hampir 300.000 orang yang sudah dites,” lanjut Arya.
Arya menambahkan, pendeteksi virus corona tersebut bisa mengeluarkan hasil tesnya dengan cepat.
“Kecepatan alat tesnya untuk mengetahui positif atau tidak juga sangat tinggi,” kata Arya.
Namun, Arya tak merinci berapa cepat alat tersebut bisa mengeluarkan hasil tes corona.
Arya berharap, dengan adanya alat tersebut bisa memudahkan masyarakat dalam pengetesan corona.
Alat tersebut akan dipasang di RS Pertamina Jaya, Jakarta.
“Dengan alat ini kita harapkan Indonesia akan semakin bisa mendata berapa banyak orang yang akan terkena corona, sehingga antisipasi kita untuk menghadapi corona akan semakin baik,” ucap Arya.
Baca: Lulusan S2 Terdampak Pandemi Corona Boleh Daftar Kartu Prakerja, Penuhi Syarat Berikut Ini!
Baca: Peneliti Sebut Virus Corona Bertahan Lebih Lama di Mata, Meski Sudah Hilang dari Hidung
(GridHits/Shinta Dwi Ayu)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Al Farid/Magi)(KOMPAS/Akhdi, TRIBUNNEWS/Fahdi)
Sebagian artikel ini telah tayang di Grid Hits dengan judul "Kembali Jadi Angin Segar! Indonesia Sudah Bisa Produksi Alat Test PCR Untuk Atasi Virus Corona dan Tak Perlu Impor Lagi" dan di Kompas.com dengan judul "Lawan Corona, BUMN Beli Alat PCR Berkapasitas hingga 10.000 Tes Per Hari"