Arti Penting Situs Batu Berak, Peninggalan Megalitik di Lampung: Nilai Sejarah dan Ilmu Pengetahuan

Program Belajar dari Rumah di TVRI untuk jenjang SMP membahas tentang Situs Batu Berak pada Jumat (24/4/2020) di TVRI mulai pukul 09.30-10.00 WIB.


zoom-inlihat foto
situs-batu-berak-6346.jpg
Tribun Pontianak
Situs Batu Berak - Arti Penting Situs Batu Berak, Peninggalan Megalitik di Lampung: Nilai Sejarah dan Ilmu Pengetahuan


Menurut keterangan dari Dinas Pendidikan Subdin Kebudayaan Provinsi Lampung dinyatakan bahwa batu umpak adalah batu-batu kecil yang berfungsi sebagai penyanggah/umpak tiang bangunan/rumah dan diperkirakan sudah mengenal bangunan tinggi atau berpanggung.

Oleh sebab itu, rumah tradisional daerah Lampung adalah disebut Nuwow Balak dengan ciri khusus berpanggung dan memiliki pondasi dasar seperti layaknya sebuah umpak yang terbuat dari batu besar, kayu, atau beton di era sekarang.

Sehingga dapat diasumsikan bahwa, peradaban pada masa itu telah mengenal ilmu pengetahuan tentang membuat bangunan rumah atau tempat tinggal denga teknik panggung walaupun masih sederhana serta dapat di analisis dari temuan keramik lokal dan asing yang berasal dari Cina.

Situs Batu Berak atau yang juga dikenal sebagai Situs Megalitik Batu Brak (kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Situs Batu Berak atau yang juga dikenal sebagai Situs Megalitik Batu Brak (kebudayaan.kemdikbud.go.id) (kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Baca: Bagaimanakah Bentuk Situs Batu Berak? Berikut Materi SMP Belajar dari Rumah TVRI Jumat 24 April 2020

Nilai Sejarah

Kaitannya dengan nilai sejarahnya, dapat dikaitkan dengan proses penyebaran masyarakat pada masa itu di Pulau Sumatra.

Menurut keterangan dari Dinas Pendidikan Subdin Kebudayaan Provinsi Lampung dan penjaga situs diperoleh bahwa situs ini merupakan situs pada masa peradaban megalitikum dan diasumsikan situs tersebut adalah situs pemukiman dan pemujaan yang telah mengenal bercocok tanam.

Keterangan lebih lanjut diperoleh dari Kabag. Arsip dan Dokumentasi Museum Lampung bahwa situs Batu Berak merupakan situs lanjutan dari proses penyebaran masyarakat pada masa itu yang berawal dari Palas Pasemah, Sumatra Selatan yang kemudia terus menyebar keseluruh daerah pesisir dan pedalaman daerah Lampung.

Geldern menyatakan bahwa kebudayaan megalitik yang masuk ke Indonesia dapat dibagi dalam dua gelombang.

Gelombang pertama terjadi pada zaman Neolitik Akhir kira-kira tahun 2.500-1.500 SM yang masuk ke Indonesia dibawa oleh imigran Tonkin menuju Malaysia Barat dan ke Sumatra berlajut ke Jawa, Nusa Tenggara, dan menyebar di Kalimantan.

Gelombang selanjutnya masuk pada masa perunggu dan besi awal dengan kebudayaan Dongson pada abad IV-III SM yang disebut dengan kebudayaan megalitik muda.

Lebih lanjut, penyebaran megalitik di Sumatra ditemukan di sekitar Pulau Samosir, Nias, Limapuluh Koto, Kerinci, Lahat, Lampung Utara, Lampung Tengah, dan Lampung Selatan.

Selain itu, menurut Hoop bahwa komunitas megalitik Pasemah berpusat di dataran tinggi Pasemah yang sekarang menjadi wilayah Lahat dan Pagar Alam dengan temuan menhir, dolmen, lesung batu, dan blik batu.

Dari uraian di atas, maka dapat di analisis bahwa situs Batu Berak merupakan peradaban masyarakat megalitik yang termasuk awal masuk ke Indonesia.

(Tribunnewswiki.com/Ekarista)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved