
Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pada 21 April 1989, ribuan mahasiswa dan pelajar memadati lapangan Tiananmen untuk memprotes kebijakan Partai Komunis Tiongkok.
Enam hari setelah kematian Hu Yaobang, pemimpin reformis Partai Komunis Tiongkok, sekitar 100.000 pelajar berkumpul di Lapangan Tiananmen, Beijing.
Mereka berkumpul untuk memperingati kematian tokoh reformis yang mereka dukung karena dianggap dapat mengambil kendali atas pemerintahan yang otoriter.
Massa masih melanjutkan seruan ketidakpuasan atas pemerintahan komunis China yang dipandang otoriter. [1]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat United Airlines Flight 736 Tabrak Jet Fighter AS di Langit Nevada

Aksi (1) #
Upacara peringatan Hu Yaobang secara resmi diadakan oleh pemerintah di Aula Besar Tiananmen.
Ratusan ribu perwakilan pelajar berbondong-bondong datang membawa petisi dan membacakannya di tangga aula, menuntut untuk bertemu dengan Perdana Menteri Li Peng.
Namun, pemerintah China menolak mengadakan pertemuan yang diminta.
Pemerintah China menganggap demonstrasi ini mengarah pada seruan boikot di seluruh universitas di China.
Mereka sempat memperingatkan akan ada kekerasan tak kenal ampun jika massa masih terus melawan.
Namun, peringatan tersebut tak digubris oleh massa. [2]
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 20 April 1841: Cerpen Tema Detektif Diterbitkan untuk Pertama Kalinya
Aksi (2) #
Para pelajar yang datang lebih dari 40 universitas di China melanjutkan aksinya di Tiananmen pada 27 April 1989.
Kali ini, rombongan pelajar melebur jadi satu dengan para buruh, intelektual, dan pegawai negeri.
Pada pertengahan Mei 1989, lebih dari satu juta orang tumpah ruah di lapangan tempat pemimpin komunis, Mao Zedong membacakan proklamasi Republik Rakyat Tiongkok pada 1949.
Pada tanggal 20 Mei, pemerintah China secara resmi mengumumkan darurat militer di Beijing.
Pasukan tentara dan tank dipanggil untuk membubarkan para demonstran yang membangkang.
Namun mayoritas massa pendemo yakni pelajar dan warga lainnya tak gentar menghadapi pasukan pemerintah.
Pada 23 Mei, pasukan pemerintah berhasil dipaksa mundur di pinggiran kota Beijing.
Tanggal 3 Juni, berakhirnya negosiasi perwakilan massa dengan pemerintah membuat eskalasi unjuk rasa semakin meningkat di Lapangan Tiananmen. [3]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah, 18 April 1989 - Aksi Ribuan Pelajar Tiongkok di Beijing Serukan Demokrasi
Pembantaian #
Jalan buntu menghalangi kedua belah pihak, membuat pemerintah China menyuruh tentara untuk merebut kembali Lapangan Tiananmen dengan segala cara.
Pada hari berikutnya, tentara China secara paksa membersihkan Lapangan Tiananmen dan jalanan Beijing dari para demonstran.
Tentara tak segan-segan menangkap dan menembak massa hingga menewaskan ratusan demonstran.
Sedangkan sekitar ribuan orang lainnya yang dianggap membangkang ditangkap.
Beberapa minggu setelah aksi kejam tersebut, sejumlah pembangkang yang tidak diketahui namanya dieksekusi.
Komunis garis keras mengambil tindakan tegas atas kerusuhan tersebut.
Insiden ini membuat mata internasional terbelalak.
Komunitas internasional marah atas insiden tersebut dengan memberikan sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain.
Kebijakan ini membuat ekonomi Tiongkok menurun.
Pada akhir 1990, perdagangan internasional kembali berjalan lancar berkat dibebaskannya ratusan pembangkang ini dari jeruji besi. [4]
Baca: Hari Ini dalam Sejarah, 17 April 1815 - Berhentinya Letusan Erupsi Gunung Tambora di Kep Sumbawa
-
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)
Nama | Hari Ini Dalam Sejarah |
---|
Tanggal | 21 April 1989 |
---|
Peristiwa | Aksi Pelajar di Lapangan Tiananmen |
---|
Sumber :
1. www.history.com
2. www.history.com
3. www.pri.org
4. www.pri.org