Jadi Negara dengan Kasus Covid-19 Terbanyak, Warga AS Justru Demo Tuntut Pemerintah Buka Lockdown

Abaikan jaga jarak fisik, warga AS demo di tengah pandemi, tuntut pemerintah segera buka lockdown


zoom-inlihat foto
demonstran-berkumpul-di-depan-gedung-colorado-state-capitol-amerika-serikat-as.jpg
Jason Connolly / AFP
Demonstran berkumpul di depan gedung Colorado State Capitol selama rapat umum "ReOpen Colorado" di Denver, Colorado, pada 19 April 2020.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Amerika Serikat tengah menghadapi gelombang demonstrasi yang menuntut agar pemerintah membuka kembali lockdown akibat Covid-19.

Demonstrasi itu terjadi di beberapa negara bagian AS, Minggu (19/4/2020).

Para demonstran tampak mengabaikan physical distancing, seperti yang tampak dalam berita foto AFP.

Mereka berkerumun dengan membawa berbagai macam tulisan yang mewakili aspirasi mereka.

"Akhiri virus, bukan ekonomi," tulis seorang demonstran dalam poster yang ia bawa.

Mereka menuntut agar diberikan kelonggaran terkait pembatasan yang dilakukan untuk mencegah Covid-19.

Beberapa Negara Bagian Perpanjang Lockdown

Demonstran berkumpul di depan gedung Colorado State Capitol untuk memprotes kebijakan penanganan coronavirus yang memaksa orang tinggal di rumah, selama rapat umum
Demonstran berkumpul di depan gedung Colorado State Capitol untuk memprotes kebijakan penanganan coronavirus yang memaksa orang tinggal di rumah, selama rapat umum "ReOpen Colorado" di Denver, Colorado, pada 19 April 2020. (Jason Connolly / AFP)

Baca: Seorang Ilmuwan Kritik Pemerintah Jepang Lantaran Lambat dalam Tangani Pandemi Covid-19

Baca: Donald Trump Putuskan AS Stop Danai WHO, Negara Miskin Paling Kena Imbas, Tak Hanya Perangi Covid-19

AS adalah pusat dari krisis Covid-19, dengan lebih dari 735.000 kasus dan sekitar 40.000 kematian.

Akan tetapi puncak pandemi di AS diperkirakan sudah terlewati.

Gubernur di beberapa negara bagian telah memulai diskusi untuk merencanakan pembukaan kembali di tengah tanda-tanda perlambatan kasus, meski daerah lain tetap menerapkan lockdown yang ketat.

Terkait lockdown, Gubernur California Gavin Newsom adalah yang pertama di negara itu yang mengeluarkan perintah tinggal di rumah, menutup negara terpadat di AS itu sejak 19 Maret.

Negara-negara pantai barat yang bertetangga, Washington dan Oregon mengikuti kebijakan yang sama, menempatkan 11,5 juta penduduk mereka untuk tinggal di rumah sejak 23 Maret.

Alih-alih membuka, Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan negara akan memperpanjang masa isolasinya sampai 15 Mei.

Cuomo mendesak agar warga tidak buru-buru meminta negara mereka dibuka kembali.

"Kita masih harus memastikan kita mengendalikan binatang itu," kata Cuomo.

"Seperti kita semua sangat bersemangat untuk melanjutkan hidup dan melanjutkan."

Baca: China Jadi Negara Paling Awal Terkena Virus Corona, Donald Trump Sebut Harus Ada Konsekuensinya

Baca: China Mulai Dominasi Lembaga PBB, Trump Berupaya Kurangi Hegemoni Beijing dengan Hentikan Dana WHO?

Demonstran berkumpul di depan gedung Colorado State Capitol selama rapat umum
Demonstran berkumpul di depan gedung Colorado State Capitol selama rapat umum "ReOpen Colorado" di Denver, Colorado, pada 19 April 2020. (Jason Connolly / AFP)

Sejalan dengan Keinginan Trump

Sementara itu, Presiden Donald Trump tampaknya mendukung gerakan protes terhadap tindakan kebijakan lockdown.

Trump mengatakan, permintaan untuk membuka negara di Minnesota, Michigan, dan Virginia "terlalu keras", Jumat (17/4/2020).

Bisa dibilang, apa yang disuarakan oleh para demonstran sejalan dengan apa yang direncanakan Trump.





Halaman
12
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved