TRIBUNNEWSWIKI.COM - Wabah penyakit kerap diikuti dengan adanya resesi ekonomi, yakni kondisi dimana adanya penurunan yang signifikan terhadap kegiatan perekonomian.
Penurunan tersebut biasanya terjadi dalam jangka waktu tiga bulan atau lebih.
Terlebih, WHO mengumumkan virus corona menjadi pandemi global.
Artinya dampak persebaran virus corona dialami oleh hampir seluruh negara di dunia.
Tak hanya masalah kesehatan, dampak pandemi yang menjadi kekhawatiran adalah resesi ekonomi.
Sebelumnya Indonesia, China dan India diprediksi menjadi tiga dari negara anggota G20 yang masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi positif sepanjang 2020.
Baca: Tidak untuk Semua PNS, Inilah Kategori ASN yang Bisa Mendapatkan Gaji Ke-13 dan THR Tahun 2020
Baca: Sambut Ulang Tahun Mendiang Kim Il Sung dan Pemilu Korsel, Kim Jong Un Lakukan Uji Coba Rudal
Jokowi bicara apa adanya soal perekonomian negara pascapandemi corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran kementerian hingga kepala daerah untuk mempersiapkan diri.
Termasuk sejumlah skenario dalam menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19.
Terlebih, seperti dikutip dari Tribunnews.com, Jokowi menyampaikan sektor ekonomi akan terdampak cukup besar akibat pandemi.
Informasi tersebut disampaikan oleh sang presiden dalam sidang kabinet paripurna melalui telekonferensi, Selasa, (14/4/2020).
Jokowi menyampaikan bahwa target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi akan terkoreksi cukup tajam.
Meski demikian, Jokowi mengingatkan jika kondisi tersebut tak hanya akan dialami oleh Indonesia saja melainkan hampir semua negara di dunia.
Jokowi juga menegaskan bahwa lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia telah memprediksi dimana kondisi ekonomi global pada 2020 akan memasuki periode resesi.
Padahal, pada prakiraan sebelum adanya pandemi Covid-19, ekonomi global diprediksi bisa tumbuh negatif 2,8 persen.
Oleh sebab itu, Jokowi meminta jajarannya terus bekerja keras untuk memulihkan kondisi baik kesehatan maupun ekonomi.
Satu diantaranya adalah kementerian/lembaga serta kepala daerah diminta untuk kembali menyisir sejumlah anggatan.
Terutama anggaran yang bisa direalokasi untuk penanganan virus corona atau Covid-19.
"Untuk refocusing dan realoakasi APBN 2020. Saya ingin menekankan sekali lagi agar seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, menyisir ulang kembali APBN dan APBD-nya. Pangkas belanja tidak prioritas, sekali lagi pangkas belanja-belanja yang tidak prioritas," tegas Jokowi.
Prediksi Indonesia, China dan India tak alami resesi pascapandemi corona