TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah Negara Bagian New York, Amerika Serikat memberi sinyal akan mencabut kebijakan lockdown dan membuka kembali bisnis dan sekolah.
Melalui pernyataannya kepada media, Gubernur New York, Andrew Cuomo menjelaskan bahwa pembukaan kembali perekonomian akan dilakukan secara bertahap.
Langkah ini menurutnya akan diawali dengan perhitungan yang matang dan melonggarkan isolasi yang diterapkan sebelumnya.
Melansir AFP, Cuomo mencermati langkahnya ini memerlukan pengecekan lapangan lebih lanjut untuk memantau tingkat infeksi.
Menurutnya, ia akan mendasarkan langkahnya dari data dan saran para ahli kesehatan, bukan politisi.
Baca: Rata-Rata Infeksi COVID-19 di New York Menurun, Gubernur Andew Cuomo: Hal Terburuk Telah Berakhir
Apabila kebijakan pembukaan bisnis diterapkan, ia memohon kepada warganya agar melakukannya dengan hati-hati, perlahan, dan cerdas.
"Jika Anda melihat tingkat infeksi mulai meningkat, dan akan merusak semua yang telah kami capai sejauh ini, maka itu tandanya Anda terburu-buru membuka bisnis Anda," katanya, dikutip AFP, Selasa (14/4/2020).
Meski demikian, Cuomo mendorong 19.5 juta warga New York untuk menerapkan social distancing dan sempat memperingatkan, "jika ada tindakan sembrono 2-3 hari" maka dapat membuat perlawanan terhadap pandemi tak kunjung berhenti.
Negara bagian New York -pusat wabah AS- telah menyumbang hampir setengah dari total 23.070 kematian di negara tersebut, menurut update data dari Universitas John Hopkins.
Virus Corona juga telah menyebar di kalangan masyarakat Latin dan Afrika-Amerika yang tinggal di lingkungan menengah ke bawah.
Sebagian besar penduduk yang tinggal di situ bekerja di sektor jasa dan seringkali tidak mempunyai asuransi kesehatan.
Cuomo optimis bahwa hal 'terburuk telah berakhir' ujarnya yang mengacu pada mulai turunnya rata-rata angka infeksi di wilayah tersebut.
Tak Hanya New York
Cuomo dan sejumlah gubernur wilayah tetangga: New Jersey, Connecticut, Pennsylvania, Delaware, dan Rhode Island telah mengadakan telekonferensi membicarakan gugus tugas dan sejumlah rencana ke depan.
Senada dengan itu, gubernur di wilayah pantai barat AS: California, Oregon, dan Washington juga mengumumkan kesepakatan mengenai kesamaan visi untuk membuka kembali perekonomian dan mencegah penyebaran virus.
Baca: Surat Terbuka Akademisi China, Minta Amerika Serikat dan China Bersatu Hadapi Pandemi Covid-19
Detail rencana mereka segera akan diumumkan pada beberapa hari ke depan.
Mengenai kebijakan tersebut, Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan pernyataan di Twitter bahwa setiap keputusan untuk mencabut pembatasan berada di tangannya.
Dalam sistem federal pemerintahan Amerika Serikat, Presiden mempunyai tugas untuk mendelegasikan pekerjaan kepada gubernur di 50 negara bagian.
Presiden AS menurut aturan juga dapat menggunakan kekuasaannya dalam mengontrol dan mengoordinasikan strategi nasional.
Adapun Cuomo merupakan gubernur yang menggulirkan kebijakan lockdown pertama di Amerika Serikat.
Baca: Dokter Amerika Ungkap Negaranya Kewalahan Atasi COVID-19, Sebut Bisa Jadi Seperti Italia
Cuomo mengatakan 18 pejabat -tiga dari masing-masing enam negara bagian di pantai timur- akan segera mulai bekerja dan berkoordiasi untuk membuka kembali bisnis dan sejumlah sekolah.
"Kami tidak memulai dengan pembuatan jadwal, namun kami akan akan berunding dulu dengan yang lainnya. Kami ingin segera namun dengan langkah yang cermat," kata Cuomo.
Rata-Rata Angka Infeksi di New York Menurun
Andrew Cuomo yang merupakan olitisi partai Demokrat ini menyebut setidaknya 671 orang telah meninggal dunia dalam 24 jam terakhir di New York, sehingga total kematian di negara bagian Amerika ini menjadi yang paling banyak mencapai 10.056 jiwa.
Terhitung sejak 5 April, angka 671 ini merupakan jumlah korban terendah per hari di New York dengan jumlah tertinggi dilaporkan hari Kamis (9/4) yang mencapai 799 orang.
Baca: Amerika Serikat Klaim Temukan Vaksin Virus Corona, Uji Coba Akan Dimulai Senin 16 Maret
Meskipun angka kematian di New York telah tembus lebih dari 10.000 jiwa, Cuomo menyebut rata-rata tingkat rawat inap di rumah sakit telah berkurang.
Namun, Cuomo memperingatkan wabah COVID-19 dapat memburuk apabila kebijakan pembatasan wilayah dicabut lebih cepat.
"Yang terburuk sudah berakhir jika kita bisa cerdas berpikir ke depan. Saya percaya saat ini kita sedang menuju pada kondisi normal," kata Cuomu kepada wartawan, dilansir AFP, Selasa (14/4/2020).
Baca: Kesal Ditanya soal Alat Tes Covid-19, Donald Trump Permalukan Reporter: Kelas Tiga, Memalukan
Baca: Jumlah Kasus Virus Corona New York City Tertinggi di AS, Ratusan Kantong Mayat Penuhi RS
Baca: Seekor Harimau di Kebun Binatang di New York Positif Terkena Virus Coron
-
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Dinar Fitra Maghiszha)