Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Tripanosomiasis yang disebut juga penyakit tidur dari Afrika, merupakan penyakit parasit yang disebabkan oleh infeksi protozoa.
Infeksi tersebut tergabung dalam genus Trypanosoma.
Penyakit ini ditularkan ke manusia melalui gigitan lalat tsetse (genus Glossina) yang sebelumnya telah menggigit hewan atau manusia lain yang terinfeksi.
Di antara semua jenis lalat tsetse yang hanya hidup di sekitar gurun Sahara ini, hanya beberapa spesies saja yang dapat menularkan penyakit ini. (1)
Penyakit dengan nama latin African Trypanosomiasis ini bisa membuat penderitanya mengalami gangguan tidur, koma, bahkan hingga kematian. (2)
Lalat Tsetse memiliki perbedaan dengan lalat yang biasa kita jumpai.
Pertama ukuran tubuhnya lebih besar dari lalat lain, yaitu 6 hingga 15 mm. Kedua, lalat ini memiliki moncong (probosics) yang digunakan untuk mengisap darah, mirip dengan nyamuk.
Lalat ini suka tinggal di tempat yang banyak pepohonan dan di antara akar-akar pohon.
Laporan yang masuk setiap tahun terhadap infeksi lalat ini, terdapat 300.000 orang yang yang meninggal akibat penyakit tidur.
Baca: Psoriasis
Baca: Kanker Kulit Melanoma
Tipe atau Jenis
Terdapat dua jenis parasit tersebut yang menginfeksi manusia, yaitu Trypanosoma brucei gambiense (T.b.g) dan Trypanosoma brucei rhodesiense (T.b.r.)
- Trypanosoma brucei gambiense
Jenis ini ditemukan di Afrika bagian tengah dan barat.
Parasit ini dapat menyebabkan infeksi kronik, dimana seseorang bisa terinfeksi selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tanpa menimbulkan gejala atau tanda apapun.
Penderita seringkali baru diketahui menderita penyakit ini pada stadium yang telah lanjut dimana sistem saraf pusat sudah mengalami kerusakan.
- Trypanosoma brucei rhodosiense
Jenis ini ditemukan di Afrika bagian timur dan selatan.
Parasit ini menyebabkan infeksi penyakit tidur yang akut.
Tanda dan gejala penyakit muncul untuk pertama kalinya pada beberapa minggu atau beberapa bulan setelah timbulnya infeksi.
Penyakit ini berkembang dengan cepat dan mengenai sistem saraf pusat.
Selain kedua jenis tersebut, terdapat pula bentuk tripanosomiasis yang terjadi di Amerika Latin, yang lebih sering dikenal sebagai penyakit Chagas.
Organisme penyebabnya berasal dari subgenus yang berbeda dengan tripanosoma Afrika dan ditularkan oleh vektor yang berbeda.
Tripanosomiasis juga dapat terjadi pada binatang, baik binatang ternak maupun binatang liar (3)
Gejala #
Gejala tahap pertama penyakit ini yaitu penderita mengalami demam, sakit kepala, gatal-gatal, dan nyeri sendi.
Gejala ini dimulai sekitar satu hingga tiga pekan setelah penderita digigit oleh lalat tersebut.
Beberapa minggu hingga beberapa bulan kemudian, tahap kedua dimulai dengan tanda-tanda kebingungan, koordinasi anggota tubuh yang lemah, mati rasa dan susah tidur.
Diagnosis penyakit ini dapat diketahui lewat parasit dalam hapusan darah tepi atau dalam cairan nodus limpa.
Pungsi lumbal sering kali diperlukan untuk membedakan antara tahap pertama dan kedua. (4)
Bahkan beberapa penderita mengalami ruam kulit, berbicara menjadi tidak lancar (cadel), kejang dan kesulitan berjalan.
Hal ini dikarenakan infeksi telah menyerang sistem pusat saraf.
Jika tidak segera diobati, infeksi bisa menjadi lebih buruk hingga mengakibatkan kematian.
Jika seseorang digigit lalat Tsetse, dokter akan melakukan tes darah dan memberikan obat antitripanosomal, seperti pentamidine yang efektif untuk mengobati penyakit tidur. (5)
Baca: Penyakit Tiroid
Baca: Blefaritis
Pencegahan dan Pengobatan #
Pencegahan penyakit yang parah dilakukan lewat penyaringan populasi yang berisiko melalui tes darah untuk T.b.g.
Pengobatan lebih mudah bila penyakit ini terdeteksi lebih awal dan sebelum gejala neurologis terjadi.
Pengobatan tahap pertama yaitu menggunakan obat pentamidin atau suramin.
Pengobatan tahap kedua menggunakan eflornitin atau kombinasi nifurtimoks dan eflornitin untuk T.b.g.
Meskipun melarsoprol manjur untuk kedua tahap tersebut, biasanya hanya digunakan untuk T.b.r. karena adanya efek samping yang serius. (5)
Pasien yang didiagnosis menderita penyakit tidur harus mendapatkan perawatan.
Obat dan cara pengobatannya tergantung pada jenis infeksi (T.b. Gambiense atau T.b Rhodesiense) dan tahap penyakitnya.
Pentamidine, yang merupakan obat yang direkomendasi untuk tahap pertama infeksi T.b gambiense.
Setelah perawatan, pasien perlu menjalani pemeriksaan cairan serebrospinal secara serial selama 2 tahun untuk evaluasi.
Dengan pemeriksaan ini kekambuhan dapat segera terdeteksi jika terjadi.
Ketika mengalami gejala tersebut, sebaiknya langsung periksa ke dokter, apalagi jika Anda baru saja bepergian ke daerah Afrika merupakan tempat asal lalat Tsetse. (6)
(TribunnewsWiki.com/Restu)
| Nama Penyakit | Tripanosomiasis |
|---|
| Jenis Penyakit | Penyakit Infeksi dari Hewan |
|---|
| Asal Penyakit | Afrika Selatan |
|---|
| Penyebab | Lalat Tsetse |
|---|
| Gejala atau Ciri | Mengalami gangguan pernapasan dan cenderung tidur lebih dari jam normal |
|---|
Sumber :
1. doktersehat.com
2. www.sehatq.com
3. id.wikipedia.org