Bikin Lega, Puncak Virus Corona Akan Cepat Berakhir, Pemerintah Lakukan Langkah Tegas Ini

Kementerian BUMN mendatangkan alat tes swab canggih dari Swiss yang membuat deteksi Virus Corona jadi lebih cepat dengan jumlah berkali lipat.


zoom-inlihat foto
presiden-saat-meninjau-rs-darurat-di-pulau-galang-kota-batam.jpg
BPMI/setkab.go.id
Presiden Jokowi saat meninjau RS Darurat di Pulau Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (1/4/2020).


Ia menjelaskan perlu waktu untuk meningkatkan fasilitas laboratorium dan melatih SDM di tingkat provinsi.

Petugas kesehatan melakukan rapid test Covid-19 massal di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Rapid test massal tersebut dilakukan terhadap orang-orang yang berisiko tinggi terpapar dan dimaksudkan untuk mengidentifikasi penyebaran virus corona atau Covid-19. (AFP/Rezas)
Petugas kesehatan melakukan rapid test Covid-19 massal di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (25/3/2020). Rapid test massal tersebut dilakukan terhadap orang-orang yang berisiko tinggi terpapar dan dimaksudkan untuk mengidentifikasi penyebaran virus corona atau Covid-19. (AFP/Rezas) (AFP/Rezas)

Langkah Pemerintah

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, mengatakan pemerintah telah mendatangkan dua mesin MagnaPure 96 dengan kapasitas 1.000 tes per hari.

Serts 18 LightCycler PCR detector dengan kapasitas 500 tes per hari.

Mesin-mesin dari Swiss itu diklaim mampu menguji total 9.000 hingga 10.000 spesimen setiap hari dan pemerintah menargetkan 300.000 tes swab dalam sebulan.

"Dengan alat ini kita harapkan Indonesia semakin bisa mendata berapa banyak orang yang terkena virus corona,"

"Sehingga antisipasi kita untuk menghadapi virus corona akan semakin baik," ujar Arya dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu (8/4/2020).

Baca: Jumlah Positif Covid-19 di Indonesia Melejit, Alat Tes TBC Dikonversi untuk Pengecekan Virus Corona

Pemerintah Indonesia selama ini dikritik karena kurangnya jumlah tes swab.

Per Rabu (8/4/2020), Indonesia telah mengetes 14.571 spesimen, menurut data Kementerian Kesehatan.

Namun angka tersebut dianggap kecil dibandingkan populasi Indonesia yang lebih dari 200 juta jiwa.

Menurut Nuning Nuriani, dengan bertambahnya jumlah tes, semakin cepat kasus positif bisa ditemukan dan diisolasi.

"Artinya puncak kasus aktifnya itu bisa sangat tinggi tapi karena ditesnya lebih cepat, maka lebih dini dideteksi."

Namun perempuan itu menekankan bahwa peningkatan jumlah tes perlu dibarengi periode isolasi.

Ilustrasi tahapan tes virus corona atau penyakit Covid-19.
Ilustrasi tahapan tes virus corona atau penyakit Covid-19. (freepik)

Sebelumnya, dengan kapasitas tes saat ini dan aturan pembatasan yang longgar.

Yaitu hanya 30-60% masyarakat yang melakukan isolasi.

Sementara sisanya bergerak bebas.

Ia memprediksi puncak wabah tercapai pada awal Juli, dengan durasi wabah 10 bulan.

Dengan dilakukannya tes secara masif, beserta aturan pembatasan ketat sehingga hanya 10% orang yang keluar rumah, puncak penyebaran wabah bisa bergeser ke akhir April/Mei.

Namun, tanpa pembatasan ketat, maka puncaknya hanya akan bergeser sedikit ke akhir Mei atau Juni 2020.

Bagaimanapun, Nuning menekankan bahwa perhitungan model merupakan simulasi, bukan angka pasti yang 100% dijamin akan terjadi.

Baca: 300 Orang Positif Covid-19 Seusai Rapid Test, Karantina Parsial Akan Diberlakukan di Kota Sukabumi

(TribunKaltim)(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Al Farid)

Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Kabar Gembira, Peneliti Beber Puncak Wabah Virus Corona Lebih Cepat Berkat Aksi Jajaran Erick Thohir





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved