TRIBUNNEWSWIKI.COM - Virus corona, penyebab penyakit Covid-19 yang pertama kali ditemukan di Wuhan tersebut kini telah ditetapkan sebagai pandemi global.
Artinya virus tersebut telah menyebar ke banyak negara di dunia.
Hingga Sabtu (11/4/2020), jumlah pasien terinfeksi virus corona sebanyak 1.698.271 orang di seluruh dunia.
Dari kasus tersebut, 102.753 orang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19.
Sedangkan pasien yang telah dinyatakan sembuh mencapai 376.669 orang.
Baca: Tak Hanya untuk Pengangguran, Kartu Prakerja juga Terbuka untuk Karyawan, Berikut Tahapan Seleksinya
Baca: Ahli Vulkanologi Jelaskan Soal Suara Dentuman Gunung Anak Krakatau, Imbau Warga Tak Perlu Takut
Update virus corona di Indonesia per Sabtu, (11/4/2020) jumlah kasus pasien Covid-19 mencapai angka 3.842 orang.
Dari angka tersebut 286 orang telah dinyatakan sembuh, namun 327 lainnya diinformasikan meninggal dunia.
Mewabahnya virus corona membuat masyarakat global menjadi panik.
Fenomena panic buying juga turut memperparah kondisi tersebut.
Beberapa negara seperti di Hongkong dan Indonesia mengalami kelangkaan perlengkapan kesehatan seperti masker.
Bahkan jika masih bisa ditemukan, masyarakat harus membeli masker tersebut hingga 100 kali lipat lebih dari harga sebelum wabah terjadi.
Padahal, masker dikatakan tidak cukup efektif untuk memerangi virus corona.
Berikut 8 mitos dan hoaks terkait virus corona seperti yang dikutip Tribunnewswiki.com dari YourTango:
1. Covid-19 tidak bisa bertahan hidup di iklim tropis
Informasi tersebut keliru.
Bedasarkan informasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), virus corona bisa menyebar dimanapun, dan dalam iklim tropis.
Hingga saat ini WHO belum merilis hasil penelitian resmi yang menyatakan virus corona tak bisa hidup di cuaca yang hangat.
Bahkan sebagai negara tropis, Indonesia kini juga telah memiliki kasus penderita Covid-19 sebanyak 3.842 orang.
2. Nyamuk tidak bisa menularkan virus corona
Tidak ada bukti ilmiah apapun yang membernarkan jika nyamuk bisa menjadi perantara virus corona pada manusia.
Sejauh ini, virus corona adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia.
Satu-satunya cara seseorang bisa terinfeksi virus corona adalah melakukan kontak langsung dengan penderita Covid-19.
Misalnya berjabat tangan, serta terkena cipratan saliva dari batuk maupun bersin dari penderita Covid-19.
3. Remaja tak bisa tertular Covid-19
Sayangnya informasi bahwa remaja bisa terhindar dari terinfeksi virus corona adalah salah besar.
Setiap tingkat usia memiliki risiko yang sama dalam hal penularan virus corona.
4. Tak miliki gejala berarti bebas virus corona
Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan seseorang mungkin tidak akan merasakan gejala jika dirinya telah terpapar virus corona,
Bahkan sejak 2-14 hari orang tersebut melakukan kontak langsung dengan penderita Covid-19.
Sehingga bisa saja seseorang tidak menujukkan gejala Covid-19 namun sebenarnya telah terinfeksi virus corona.
Jika kalian merasa demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas, segera periksakan diri ke rumah sakit rujukan corona terdekat.
5. Menggunakan disinfektan dan meminum alkohol bisa membunuh virus corona
Jangan berlebihan menggunakan disinfektan, apalagi hingga ke seluruh tubuh.
Mengonsumsi alkohol juga tidak akan membuat seseorang menjadi kebal terhadap virus corona.
Jika kalian sudah terinfeksi dan tidak mengetahui hal tersebut sebelumnya, menggunakan disinfektan tidak ada artinya lagi bukan?
Disinfektan hanya bisa membunuh virus yang berada di luar tubuh, bukan yang telah berkembang biak di dalam tubuh.
6.Vaksin pneumonia tidak bisa mencegah seseorang terinfeksi virus corona
Hingga artikel ini diunggah, vaksin virus corona masih dalam perkembangan dan proses uji coba.
Dr. Robert Amler, pekerja medis CDC mengatakan vaksin pneumonia tidak akan bisa mencegah seseorang menderita Covid-19.
Meskipun keduanya sama-sama penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia.
Jadi jangan pergi ke rumah sakit dan meminta dokter memberikan kalian vaksin pneumonia untuk mencegah Covid-19.
7.Makan bawang putih bisa mencegah penularan virus corona
Bawang putih memang memiliki kandungan vitamin dan berrmanfaat besar untuk proses penyembuah beberapa jenis penyakit.
Namun tidak untuk mencegah maupun menyembuhkan Covid-19.
Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah cukup yang mendukung bawang putih sebagai solusi atas wabah virus corona.
Mencegah virus corona dengan rutin mencuci tangan dengan sabun setelah beraktifitas dan sebelum makan adalah solusi terbaik.
8. Ibuprofen bisa memperburuk Covid-19
Ahli kesehatan hingga saat ini belum meyatakan bukti konkrit apakah ibuprofen bisa memperburuk gejala Covid-19.
Sehingga kalian masih bisa mengonsumsi ibuprofen untuk membantu mengurangi rasa sakit atau nyeri jika terinfeksi virus corona.
Meski demikian, jika kalian mengalami gejala Covid-19 segera lakukan konsultasi dan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit rujukan Covid-19.
Ketika pandemi masih belum berkahir, sangat penting jika kita semua tetap tenang dan tidak panik.
Selain itu ikuti imbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing.
Tentu saja kita tidak ingin menjadi sumber bahaya bagi orang-orang yang kita cintai bukan?
Tak hanya itu, rajin mencuci tangan menggunakan sabun adalah kunci utama kita bisa terhindar dan memutus rantai penularan Covid-19.
Untuk tingkatkan imunitas tubuh, pastikan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur.
Jangan lupa untuk rutin berolah raga dan juga perbanyak minum air putih.
Ciptakan suasana yang kondusif dan sehat afar kita semua berhasil perangi Covid-19 di muka bumi.
Baca: Kemenkes Setujui Depok, Bogor, dan Bekasi Lakukan PSBB, 2 Kota Lain Masih Tunggu Keputusan
Baca: Ibu Muda Berstatus PDP Asal Bogor Meninggal Dunia Ketika Melahirkan, Sang Bayi Tak Selamat
Baca: Setelah Eropa dan AS, Pakar Ingatkan Asia Tenggara Berpotensi Jadi Episentrum Baru Pandemi Covid-19
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Magi)