TRIBUNNEWSWIKI.COM - Terinfeksi Virus Corona tapi Tak Bergejala, Mengapa Bisa? Begini Penjelasan Ahli
Sejak awal kemunculan wabah virus corona di Wuhan, China, gejala yang terjadi pada pasien terinfeksi sangat jelas terlihat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menjelaskan, gejala-gejala awal yang harus dicurigai adalah demam tinggi di atas suhu 38,5 derajat celcius, batuk hingga sesak napas.
Meski demikian, saat ini sudah banyak terjadi perubahan gejala pada orang yang terinfeksi virus Covid-19.
Seseorang yang terinfeksi bisa mengalami gejala lebih berat.
Bahkan bisa saja tidak bergejala sama sekali yang disebut asimtomatik atau Orang Tanpa Gejala (OTG).
Baca: Fakta Penjemputan Vanessa Angel hingga Jadi Tersangka, Ada Kejanggalan dan Alasan Konsumsi Narkoba
Bagaimana seseorang bisa terinfeksi virus SARS-CoV-2 dan tidak menunjukkan adanya gejala pada tubuh?
Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH, menjelaskan bahwa interaksi antara manusia sebagai host dengan virus sebagai agent memang kompleks.
"Berat (atau) ringan gejala bisa dipengaruhi faktor host (sistem imun manusia) dan faktor agent (virulensi) atau gabungan keduanya," kata Panji kepada kompas.com, Kamis (9/4/2020).
Fenomena infeksi asimtomatik, kata dia, bukan hanya terjadi pada Covid-19 saja, tetapi juga pada kebanyakan atau mungkin semua jenis penyakit infeksi.
Imunitas selalu disebutkan sebagai garda terdepan tubuh dalam melawan semua jenis kuman asing yang memasuki tubuh manusia.
Jika imunitas seseorang lemah, maka reaksi atau respons berupa gejala yang dimunculkan oleh tubuh juga akan lebih berat.
Begitu pun sebaliknya.
Namun, jika hanya dilihat dari faktor agent saja, belum diketahui secara pasti apakah perubahan gejala menjadi asimtomatik atau parah adalah pengaruh mutasi pada virus penyebab Covid-19.
"Setidaknya secara teori (bisa jadi ada mutasi).
Tapi sampai sekarang belum ada bukti kuat kalau keparahan penyakit disebabkan oleh mutasi virus," ujar dia.
Baca: RSI Sultan Agung Semarang
Panji menekankan bahwa sebenarnya yang menjadi masalah utama bukanlah asimtomatik atau tidak, tetapi apakah orang yang asimtomatik ini menjadi sumber penularan atau tidak.
Ada dugaan kuat bahwa orang tanpa gejala atau asimtomatik masih dapat menularkan virus SARS-CoV-2 yang ada pada tubuhnya ke orang lain di sekitarnya tanpa disadari.
"Ini sangat merepotkan, karena sumber penularan jadi sulit teridentifikasi dan diisolasi," tutur dia.
Sebaliknya, antibodi dari tubuh OTG atau pasien yang sembuh memang bisa dipelajari untuk membuat serum bagi pasien dengan gejala, tetapi masih membutuhkan kajian dan penelitian lebih lanjut.
"Penggunaan plasma orang yang sudah sembuh memang bisa digunakan untuk kasus-kasus berat.
Makanya, hanya digunakan untuk pasien-pasien kritis," kata dia.
Deretan Kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan dan Suhu Tubuh Normal
Sekitar 60 persen pasien corona atau Covid-19 tidak mengalami gejala gangguan kesehatan apapun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Presiden untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto.
"Hati-hati, sekarang gambaran yang terbanyak, hampir sekitar di atas 60 persen atau ada yang mengatakan sampai 70 persen penderita positif Covid-19 tanpa gejala," kata Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Senin (6/4/2020).
Berdasarkan istilah jangkitan Covid-19, orang-orang tersebut masuk dalam kategori OTG atau orang tanpa gejala.
Maka, Yuri tetap meminta masyarakat menunda mudik dan tidak bepergian.
Berikut beberapa kasus pasien corona tanpa gejala di sejumlah daerah yang dihimpun dari Kompas.com:
1. Hanya merasa kehausan
Salah seorang pasien yang sempat dinyatakan positif corona dan tak mengalami gejala adalah warga Solo, Jawa Tengah, Purwanti.
Purwanti yang saat ini telah dinyatakan sembuh mengungkapkan, dirinya tak merasakan sakit apa-apa saat dinyatakan positif Covid-19.
Baca: Amankah Berhubungan Seks Saat Pandemi Corona? Ini Penjelasan Ahli yang Wajib Diketahui
Baca: Jika Warga Tak Disiplin Lakukan Imbauan Pemerintah, Maka Covid-19 Diprediksi Berakhir Akhir Tahun
Ibu tiga anak itu bercerita dirinya sama sekali tak mengalami demam, batuk, pilek atau sesak napas.
Tetapi anehnya, ia terus-menerus merasa kehausan.
"Waktu dirawat saya ditanya dokter, keluhannya apa, ndak ada.
Cuma waktu itu di rumah sakit itu rasane ngelak (rasanya haus) gitu lho, Pak.
Minum terus gitu rasane (rasanya) cuma itu thok (saja)," tutur dia.
Purwanti meyakini kondisi tanpa gejala itu dipengaruhi daya tahan tubuhnya.
Ia mengatakan, rutin mengonsumsi empon-empon semejak almarhum suaminya yang lebih dahulu terinfeksi Covid-19 dirawat di rumah sakit.
2. Dialami 30 persen pasien positif Covid-19 di Sumbar
Sebanyak 30 persen dari total pasien positif Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) terdeteksi tanpa gejala seperti batuk, sesak napas dan demam.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang Andani Eka Putra.
"Betul, 30 persen lebih atau lima dari total pasien Covid-19 di Sumbar terdeteksi tanpa gejala," kata dia.
Lima orang tersebut terinfeksi dan dinyatakan positif setelah berkontak langsung dengan pasien positif lainnya.
"Mereka tanpa gejala dan hasil laboratoriumnya positif.
Inilah yang perlu diwaspadai," kata Andani.
Baca: China Buka Lockdown Kota Wuhan, Disambut Pertunjukan Cahaya yang Didedikasikan untuk Petugas Medis
Baca: Ahli Epidemiologi Yakin Korban Corona di Indonesia Sebenarnya Lebih Tinggi dari Data, Ini Alasannya
Andani memaparkan kondisi tanpa gejala ini bergantung pada kondisi imun.
"Kalau imunnya bagus yang terinfeksi ini tidak menunjukkan gejala.
Namun, setelah itu virusnya semakin banyak dan imun menurun baru menunjukkan gejala," ujar dia.
3. Tak bergejala, diisolasi mandiri dan nekat keluar
Seorang pasien positif corona di Prabumulih, Sumatera Selatan nekat keluar naik ojek saat menjalani karantina di rumahnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumatera Selatan, Yusri membenarkan perginya pasien tersebut dari rumah dengan menggunakan ojek.
Pasien bernomor 09 tersebut, kata Yusri, memang tak dikarantina di rumah sakit dan hanya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Yusri menjelaskan, penyebabnya lantaran pasien tidak memiliki gejala seperti yang kebanyakan dirasakan oleh penderita corona.
Namun, lantaran nekat keluar, pasien lantas dijemput untuk diisolasi di rumah sakit.
"Info terakhir sudah dijemput PSC Dinkes untuk menjalani isolasi di rumah sakit," kata dia.
4. Di Malang, 3 OTG dinyatakan positif corona
Tiga orang tanpa gejala (OTG) dinyatakan positif virus corona baru atau Covid-19 di Malang.
Humas Satgas Covid-19 Kota Malang Husnul Muárif menjelaskan tiga orang tersebut kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya.
Baca: Deretan Aktor dan Musisi Dunia yang Meninggal Akibat Virus Corona: Jay Benedict hingga Mark Blum
Baca: Menkes Terawan Setujui Pembatasan Sosial Berskala Besar di DKI Jakarta, Apa Itu PSBB?
Namun tiga pasien positif itu tetap dalam pengawasan ketat oleh petugas kesehatan setempat.
"Itu adalah kategori yang OTG.
Jadi orang tanpa gejala tapi pernah kontak dengan PDP atau yang confirm positif," kata Husnul.
5. Bupati Karawang: saya tak bergejala
Bupati Karawang Cellica Nurrachdiana merupakan salah satu pasien yang mengaku tak mengalami gejala dan dinyatakan positif corona.
Hal itu dikatakan oleh Bupati Cellica melalui akun Instagramnya pada Selasa (24/3/2020).
"Karena saya sendiri pun yang enggak bergejala dinyatakan positif," kata Cellica.
Bahkan ia mengaku suhu tubuhnya normal.
Dengan kondisi itu, Cellica meminta masyarakat waspada karena penderita Covid-19 tak selalu terlihat sakit.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terinfeksi Virus Corona tapi Tak Bergejala, Kok Bisa? Ini Penjelasan Ahli"