Perawat RSUP Kariadi Positif Corona Meninggal, Pemakaman Dipindahkan ke Bergota Makam Keluarga

Jenazah perawat RSUP Kariadi yang meninggal akibat corona dipindahkan ke Bergota makam keluarga RSUP Kariadi karena adanya penolakan sebagian warga.


zoom-inlihat foto
penguburan-atau-kubur-pasien-virus-corona-covid-19.jpg
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang perawat di RSUP Kariadi yang telah dinyatakan positif corona, akhirnya meninggal dunia pada Kamis, 9 April 2020 pukul 12.25 WIB

Diketahui perawat tersebut adalah seorang perempuan berusia 38 tahun yang bekerja di Ruang Griyati.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan, jenazah akan dimakamkan di Sewakul, Ungaran Timur, Semarang.

Ia juga menyebutkan jika pemakaman tersebut adalah permintaan dari pihak keluarga.

"Keluarga meminta dimakamkan di Sewakul Ungaran Timur agar dekat dengan makam ayahnya," lanjut Alexander.

Baca: Terinfeksi Corona Tapi Sama Sekali Tak Bergejala, Mengapa Bisa? Begini Penjelasan Ahli

Baca: Fakta Penjemputan Vanessa Angel hingga Jadi Tersangka, Ada Kejanggalan dan Alasan Konsumsi Narkoba

Dia menegaskan, tidak ada penolakan terhadap pemakaman pasien corona tersebut.

Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa jenazah sang perawat ditolak oleh warga setempat.

Padahal, warga setempat bersama dengan RT tidak mempermasalahkan pemakaman jenazah penderita covid-19 tersebut.

"Artinya, mereka mau memahami bahwa yang bersangkutan memang warga Ungaran Timur, Kabupaten Semarang," jelasnya.

Baca: Petugas Pemakaman Jenazah Dilempari Batu Warga saat Hendak Makamkan Pasien Corona, Bupati Minta Maaf

Baca: Jenazah Pasien Covid-19 yang Dimakamkan di TPU Tidak Berbahaya, Achmad Yurianto: Justru Harus Maklum

Hingga saat ini, pihaknya mencatat terdapat Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 284 orang.

Kemudian Pasien Dalam Pemantauan (PDP) ada lima orang, dan yang positif corona ada tiga orang.

"Untuk yang positif, data saat ini dua sudah sembuh dari corona," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Semarang Bondan Marutohening menyampakan belasungkawa terkait meninggalnya pasien positif corona asal Kabupaten Semarang di RSUP Kariadi Semarang.

"Pemerintah sudah menyiapkan makan di TPU Genuk Ungaran Barat. Namun, jika masyarakat memahami dan tidak ada penolakan maka tidak ada masalah," jelas Bondan.

Warga Menolak Jenazah Dimakamkan di TPU Sewakul

Rencana pemakaman perawat RSUP Kariadi yang berumur 38 tahun tersebut akhirnya dipindahkan setelah sebelumnya berniat dimakamkan di TPU Sewakul dekat dengan makam ayahnya.

Perubahan lokasi pemakaman dikarenakan adanya penolakan warga.

Baca: Miris, Jenazah Pasien ODP Covid-19 Batal Dimakamkan, Ditolak & Diusir Warga, Keluarga: Lalu di Mana?

Padahal, sebelumnya pihak RT setempat dan keluarga sudah sepakat untuk jenazah dimakamkan di TPU Sewakul, Ungaran Timur, Semarang.

"Bahkan sudah dilakukan penggalian makam. Entah dari mana, tiba-tiba ada penolakan oleh sekelompok masyarakat. Padahal informasi awal dari RT setempat sudah tidak ada masalah," kata Alexander saat dihubungi, Kamis (9/4/2020).

Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono mengatakan karena ada penolakan tersebut, akhirnya jenazah di makamkan di Bergota.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved