TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ratusan Muslim di Maroko terekam sedang berdoa bersama dari balkon rumah mereka ketika negara tersebut menerapkan lockdown karena pandemi virus corona atau Covid-19 yang terus berlanjut pada Senin (23/3/2020).
Keadaan darurat medis telah diumumkan oleh Maroko pada Kamis (19/3/2020) dan keputusan tersebut juga diterapkan oleh negara-negara lain di seluruh dunia.
Negara telah menutup seluruh tempat publik kecuali tempat-tempat penting seperti supermarket dan rumah sakit dan memaksa penduduknya untuk tetap tinggal di rumah.
Baca: Tiga Kali Tidak Salat Jumat Karena Wabah Covid-19, Begini Hukumnya Menurut Fatwa MUI
Baca: Apakah Boleh Ganti Salat Jumat dengan Salat Zuhur demi Hindari Virus Corona? Begini Penjelasan MUI
Tidak hanya itu, banyak masjid di seluruh dunia termasuk Maroko juga meniadakan salat Jumat berjamaah di Masjid.
Setelah diterapkannya larangan atau peraturan tersebut, penduduk di sekitar Tangier, sebuah kota pantai di barat laut Maroko, pergi ke balkon atau atap rumah mereka masing-masing untuk ikut dalam doa bersama pada Senin (23/3/2020) malam.
Dalam sebuah cuplikan video yang dibagikan secara luas di media sosial, ratusan orang Maroko terdengar melantunkan zikir dan memohon kepada Tuhan untuk bantuan di tengah wabah virus corona.
Baca: Update Virus Corona di Kota Solo, 1 Pasien Dinyatakan Positif, Status PDP Bertambah 7 Orang
Bagi umat Muslim, salat adalah bagian dari lima rukun Islam, dilakukan selama 5 waktu setiap harinya, dan wajib bagi laki-laki Muslim untuk melakukan salat Jumat setiap hari Jumat di Masjid.
Namun, dengan adanya virus corona yang penyebarannya sangat cepat di seluruh dunia, beberapa pemerintah Negara di seluruh dunia menangguhkan ibadah salat Jumat dan menutup Masjid.
Hal tersebut memaksa sebagian besar dari 1,6 miliar Muslim di dunia harus melakukan ibadah dari rumah termasuk salat Jumat.
Baca: Korea Utara Tak Makamkan Jenazah Covid-19 dengan Layak Malah Mayatnya Dijadikan Pupuk Tanaman
Baca: Peneliti China Prediksi Pandemi Covid-19 Terkendali Akhir April 2020, Tapi Tersisa Satu Pertanyaan
Bahkan, di Mekah tempat di sekitar Ka’bah dan Masjidil Haram yang biasanya ramai oleh orang-orang beribadah kini diperketat pertahanannya oleh pemerintah Arab Saudi.
Melansir independent.co.uk, Masjid al-Rajhi Riyadh, hanya imam dan muazin yang diperbolehkan memasuki Masjid, selebihnya orang-orang tidak boleh masuk.
“Perasaan ini tidak terlukiskan, menara masjid menangis. Masjid-masjid itu dulu penuh dengan jamaah,” tutur Nasser Mohammed, muazin masjid al-Rajhi Riyadh dikutip dari independent.co.uk.
Baca: Kelabakan Hadapi Virus Corona, Iran Tuding Amerika Ciptakan Covid-19, Sebut AS Musuh Menyeramkan
Tidak hanya Maroko, sejumlah Negara Muslim lainnya juga sangat terpukul oleh pandemi virus corona yang mewabah di hampir seluruh dunia.
Pada bulan Februari lalu, sebuah pertemuan misionaris di Malaysia yang dihadiri oleh 16 ribu Muslim dari Asia Tenggara, menjadi sumber virus terbesar yang diketahui di wilayah tersebut.
Dari kegiatan tersebut setidaknya ada 670 kasus virus corona di lebih dari 6 negara di dunia.
Akibat kejadian tersebut, doa mingguan di Malaysia kemudian dibatalkan.
Baca: Setelah Mekkah, Kini Makam Suci Imam Reza Iran Ditutup dari Aktivitas Ziarah, Dampak Corona
Tempat-tempat suci yang ramai dikunjungi di Iran, yang setiap hari dikunjungi oleh para peziarah dari dalam negeri, Muslim Syiah maupun pengunjung dari Negara-negara lain, juga menjadi salah satu tempat yang membawa banyak kasus virus corona menyebar di seluruh dunia.
Hingga Jumat (3/4/2020) Iran memiliki jumlah kasus Covid-19 sebanyak 53.183 kasus dengan 3.294 orang di antaranya telah meninggal dunia.
Sementara itu di Maroko sendiri, kini terdapat jumlah kasus Covid-19 sebanyak 735 kasus dengan 47 orang di antaranya telah meninggal dunia.
(Tribunnewswiki.com/Ron)